#37

297 26 3
                                    

"Tante." Panggil Indira pada Melody.

"Iya kenapa sayang?" Jawab Melody mengusap-usap rambut keponakannya.

"Dira mau tanya Tan." Ucap Indira dan Melody mengangguk menanggapi ucapannya.

"Tante kan udah lama temenan tuh sama ci Shani." - Indira.

"Iya. Terus?" Tanya Melody.

"Nah pasti Tante tau dong rumahnya ci Shani dimana." Ujar Indira yg mendapat anggukan kepala sang Tante.

"Kenapa? Kamu mau ke tempatnya Shani?" Tanya Melody.

"Mau banget Tante." Jawab Indira excited dengan mata yg berbinar.

"Kamu chat Shani dulu. Tanya dia ada di rumahnya atau di apartemennya. Nah kalau udah tau Shani dimana baru Tante kasih tau kamu." Suruh Melody.

Dengan cepat Indira mengirimkan beberapa pesan untuk Cici kesayangan para member. Dengan cepat ci Shani membalas pesan Indira.

"Gimana?" Tanya Melody tatkala melihat Indira yg telah kembali menyimpan ponselnya didalam tas.

"Katanya lagi di apartemen." Jawab Indira.

"Memangnya Tante tau semuanya? Tau rumah dan apartemennya ci Shani?" Tanya Indira.

"Ooooohh jelas atuh. Teteh kan tau semuanya yang bersangkutan dengan JKT48." Bangga Melody.

"Ya udah kamu makan dulu baru nanti Tante kasih alamatnya." Suruh Melody menyerahkan sepiring makanan lengkap dengan nasi dan lauk-pauknya.

Indira menerima sodoran piring itu dengan senang dan ia segera melahap habis masakan tantenya yg sangat amat ia rindukan setelah ia menikah.

20 menit kemudian  Indira telah selesai dengan makanannya dan ia juga tak lupa membantu Melody untuk membereskan bekas makan mereka. Indira pamit pada Melody untuk pergi menuju kamarnya semasa lajang dulu. Dengan senang hati Melody memperbolehkan keponakan kesayangannya itu bernostalgia dengan kamarnya.

Di kamar Indira melihat keseluruhan penjuru kamar. Tak ada yg berubah dari 2 tahun yg lalu. Penataan dan dekorasinya masih sama seperti dulu dan itu tandanya Melody dan Mirza tidak berniat merubah penataan isi kamar Indira. Indira sangat senang dengan hal simpel tersebut. Itu semua tandanya Melody dan Mirza sangat amat menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri.

Dengan langkah kecil Indira menghampiri meja nakasnya. Wanita itu membuka laci dan mengambil sebuah kotak kecil berwarna hitam. Ia melihat isi kotak itu dengan mata yg berkaca-kaca. Terlihat isi didalamnya sebuah testpack dan hasil USG yg masih terlihat segumpalan daging. Ia menghapus air mata yg menetes dipipinya.

"Mami gak nyangka 2 tahun yang lalu kamu masih sekecil ini dan sekarang kamu sudah tumbuh besar dengan berbagai kelucuan yang kamu berikan untuk papi dan mami. Maafkan papi dan mami ya sayang. Karena kami kamu tercipta dalam kondisi mami dan papi belum menikah. Papi dan mami harap kamu bisa tumbuh menjadi gadis kecil yang memberikan kebahagiaan untuk semua orang dan selalu memancarkan keposesifan untuk semua orang yang berada didekatmu termasuk papi dan mami. Mami sayang kamu nak." Ucap Indira dengan tersedu-sedu.

Mungkin karena terlalu lelah menangis, sampai tak sadar Indira tertidur dalam posisi memeluk foto USG nya. Tak terasa hari sudah malam Indira terbangun dari tidur lelapnya.

"Jam berapa sih?" Gumam Indira mengucek matanya.

Wanita itu mengecek jam diponselnya.

"Anjir lupa gue!" Kaget Indira lalu buru-buru bangun dari tidurnya.

Ia dengan tergesa-gesa berlari menuju lantai bawah guna berpamitan pada Melody dan Mirza.

"Udah bangun?" Tanya Melody setelah melihat kehadiran sang keponakan.

CAN YOU HELP ME INDIRA? [Mandira] [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang