#11

357 23 2
                                    

Dirasa sudah tidak ada kepentingan, orang yg mengintai flora dan Freya pun memutuskan untuk meninggalkan sepasang sejoli tersebut. Orang tersebut terlihat menunggu kehadiran seseorang di depan kafe itu. Tak butuh waktu lama berhentilah sebuah mobil Jeep Rubicon berhenti tepat didepannya.

"Hai." Sapa orang didalam mobil.

"Hai." Balas orang tersebut.

"Masuk Shel." Suruh orang di mobil.

Setelah itu orag yg bernama Ashel pun masuk ke dalam mobil.

"Gimana?" Tanya orang di mobil.

"Ada beberapa rencana yang mereka ingin lakukan Del." Jawab Ashel.

"Serius?" Tanya Adel excited.

"Iya." - Ashel.

"Apa aja?" - Adel.

Lalu Ashel pun menceritakan semua rencana yg ingin dilakukan freflo pada Amanda. Adel yg mendengar pun merasa kesal dengan rencana freflo itu. Bagaimana tidak kesal, sahabat kecilnya dikhianati oleh istrinya sendiri.

"Rencananya mereka selain itu ada lagi gak?" Tanya Adel.

"Gak tau tapi tadi aku dengernya mereka bilang itu aja sih. Kamu habis ini mau apain mereka?" Tanya Ashel.

"Gak tau yang pasti aku akan singkirin salah satu dari mereka. Entah itu Flora atau Freya yang jelas mereka gak boleh bersatu sampai kapanpun itu." - Adel.

"Jangan macem-macem ya kamu Del." - Ashel.

"Aku gak akan macem-macem kalau orang itu gak ganggu hidup aku ataupun orang yang aku kenal." - Adel.

"Adelio!" - Ashel.

"Apa?" - Adel.

"Jangan aneh-aneh." - Ashel.

"Enggak kok tenang aja. Aku cuman mau kasih mereka pelajaran aja." - Adel.

"Terserah kamu deh aku capek ingetin kamu terus." - Ashel.

Dilain tempat.

Terlihat Mandira yg telah bergabung dengan Chelsa, Abraham, Dey, Mirza, Wahyu, Chika, dan Ara. Indira yg kini duduk disamping bundanya yg diikuti Amanda disampingnya.

"Ada apa bund?" Tanya Indira mengelus pelan paha Chelsa.

"Ada yang mau ketemu sama kamu." - Chelsa.

"Siapa?" - Indira.

"Tuh kakaknya Amanda." Tunjuk Chelsa pada Chika.

"Hah siapa?" - Indira.

"Itu loh nak." - Chelsa.

"Oh kak Chika." - Indira.

"Loh kak Chika kakaknya Manda?!" Tanya Indira kaget.

"Iya. Lu gak tau?" Tanya Chika.

"Ya enggak atuh kan Manda belum cerita." - Indira.

"Emang bener-bener ni anak." - Chika.

"Kak Chika kenapa kesini?" - Amanda.

"Kakak mau lihat kamu nikahin Indira." - Chika.

"Telat mbaknya." - Amanda.

"Lu sih kecepatan." - Chika.

Skip beberapa bulan kemudian.

Hari demi hari, Minggu demi Minggu, dan bulan demi bulan terus berlalu dengan cepatnya. Tak terasa kini usia kandungan Indira telah memasuki bulan ke 9 dimana tinggal menghitung hari buah hati Mandira menatap wajah ortunya dan menghirup segarnya kehidupan baru.

CAN YOU HELP ME INDIRA? [Mandira] [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang