#5🌑

1K 32 0
                                    

"Ma-manda apa yang ka-kamu lakukan di ka-kamar aku?" Tanya seorang gadis yg terlihat ketakutan.

Amanda yg melihat gadis itu ketakutan justru memasang senyum smirk yg mampu membuat gadis itu semakin ketakutan. Perlahan Amanda mendekati gadis itu sehingga membuat gadis didepannya mundur menjauhi Amanda tapi alangkah sialnya tubuh gadis itu terpentok dinding yg mampu membuah langkahnya terhenti.

Tubuh mereka saat ini sudah sangat dekat. Amanda perlahan mendekatkan bibirnya di telinga gadis itu. Ia menyelipkan Surai rambut yg menutupi gadisnya.

"Do not be afraid dear." Bisik pria itu tepat ditelinganya.

"Malam ini adalah malam yang indah bagimu Indira Putri Seruni." Sambung Amanda sensual.

"No...no... please Manda!" Mohon Indira menangis.

Seakan tuli Amanda justru semakin mendekatkan bibirnya pada bibir ranum Indira. Pria itu mulai menempelkan bibirnya pada bibir gadisnya itu. Indira memejamkan matanya. Ciuman mereka yg berawal hanya saling menempel kini beralih saling memberikan lumatan-lumatan namun tidak berlaku untuk Indira. Gadis itu sama sekali tidak membalas lumayan pria didepannya. Dibalik lumayan yg penuh gairah, Indira memejamkan matanya sembari menangis sejadi-jadinya.

Bukan karena Amanda terlalu kasar dalam lumatan itu melainkan Indira teringat ortunya di kampung halaman. Bagaimana tidak, ortunya telah berpesan untuk menjaga diri baik-baik di kota perantauannya namun Indira mengingkari janji ortunya. Indira mencengkram kuat pundak Amanda.

Amanda melepaskan lumatannya. Pria itu menatap mata Indira dalam-dalam.

"Aku mau kamu jadi milikku seutuhnya Indira." Ucap Amanda lalu kembali mencium gadisnya.

Pria 2 anak itu menggiring Indira menuju ranjang king size yg ada dikamar itu. Amanda mendorong Indira sampai Indira terjatuh ke ranjang dan mengukung tubuh Indira.

Seakan terbuai, Indira tak menolak semua sentuhan Amanda terhadap tubuhnya. Kini tubuh mereka berdua telah bugil sempurna. Amanda mengulum payudara Indira dan tangan kanannya meremas-remas payudara Indira.

"Aaahh...Man pelanhh-pelanhh..." Desah Indira.

Mendengar desahan gadis dibawahnya, membuat gairah seksual Amanda semakin bergejolak. Amanda menggesekkan juniornya yg telah menegang ke vagina Indira secara perlahan. Indira menjambak rambut Amanda guna menyalurkan rasa yg belum pernah ia rasakan selama ini.

"Sayanghh...akuhhh masukin yahhh..." Ijin Amanda.

Karena India telah terbuai oleh sentuhan Amanda, gadis itu langsung mengganggukkan kepalanya setuju. Perlahan Amanda memasukkan juniornya guna menerobos vagina Indira.

"Tahan sebentar ya. Ini akan terasa sedikit sakit tapi percayalah lama-lama rasa sakit itu akan hilang dan tergantikan oleh rasa nikmat yang belum pernah kamu rasakan." Ucap Amanda dan indira hanya mengangguk.

Junior Amanda perlahan mulai masuk sedikit demi sedikit. Cairan merah segar terlihat mengalir disela-sela selangkangan Indira sehingga mengenai sprei kasur itu.

"Aahhh...Man sakit hiks!" Tangis Indira pecah tatkala keperawanannya telah resmi direnggut pria diatasnya.

Rasa sakit sekaligus nikmat kini Indira rasakan. Antara senang dan sedih kini menghantui perasaan wanita itu.

"Aku gak akan gerakin pinggul aku sebelum kamu yang minta." Ucap Amanda mencium bibir Indira.

Beberapa menit kemudian dirasa sudah tidak sakit, Indira pun menyuruh Amanda untuk menggerakkan pinggulnya.

"Udah mendingan. Gerakin aja gapapa kok tapi pelan-pelan aja ya." Pinta Indira.

"Siap sayang." Perlahan Amanda menggerakkan pinggulnya maju mundur.

CAN YOU HELP ME INDIRA? [Mandira] [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang