4. Kesepakatan

1.4K 124 1
                                    

###____maff gaiss baru up_____####















Revaldo mengendarai mobil nya dengan sesekali mengajak Marsha, Trisha berbincang, namun dua saudari itu sungguh sulit untuk di ajak berbicara, Marsha yang dingin menjawab singkat tanpa adanya pertanyaan balik untuk Revaldo dan Trisha gadis kecil itu sepertinya jika ikut casting pemeran bawang merah ia akan menang terbukti dengan bagiamana julidnya ia ketika menjawab pertanyaan Revaldo.

Revaldo sudah menyerah mengajak adik kakak itu ngobrol dan hanya membiarkan suasana hening hingga mereka tiba di satu restoran Revaldo memesan makanan, lalu ia menanyakan apa yang akan dua saudari itu makan. Marsha dan Trisha ikut menyebutkan apa yang akan mereka makan.

Tak lama kemudian makanan pun tiba dan mereka menyantap makanan itu bersama, mengisi kekosongan perut yang sedari tadi sudah berbunyi tanda minta di isi.

"Bang Aldo umur berapa sih???" Tanya Marsha tiba-tiba saat hening tercipta karena mereka terlalu fokus dengan makanan masing-masing

"Uhuukkkk... Uhuukkkk..."

Aldo yang tersedak karena pertanyaan tiba-tiba itu segera meminum air di depannya, ia pikir mereka masih tetap akan mengheningkan cipta hingga pulang ke rumah, namun ternyata Marsha justru menanyakan Sesuatu padanya.

"Coba tebak Kelihatannya umur berapa sha...???" Tanya Aldo menegakkan badannya, dengan menghadap ke depan memperlihatkan rahangnya.

"Keren Lo begitu...??!!" Celetuk Trisha

Gadis kecil itu sepertinya tidak suka dengan Aldo, kata-kata yang keluar dari mulutnya slalu saja membuat Aldo kena mental, celetukan Trisha kali ini pun mampu membuat Aldo kembali duduk normal.

"Dua puluh tujuh sya.... Ngapain juga nanya-nanya umur sya... Kaya Lo tertarik aja sama perjodohan ini.." kata Aldo meminum minumannya.

"Tertarik kok..."

Jawaban Marsha singkat, mampu membuat Aldo kembali tersedak untuk yang kedua kalinya.

"Uhuukkkk... Uhukk... Uhuukkkk..."

"Seriusan syah...???" Tanya Revaldo mengerutkan keningnya tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Seriusan.. emangnya kenapa?? Bang Aldo emang niat mau batalin perjodohan kita??" Tanya Marsha dengan santainya menatap Aldo.

"E-eng.. enggak sii.. tapi dari tadi kamu keliatannya ga tertarik sama aku deh syahh.." ucap Revaldo

"Yang bilang aku tertarik sama bang Aldo siapa??!!!" Jawab marsha

Aldo semakin mengerutkan keningnya, ia tak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Marsha

"Loh tadi.........."

"Kan aku bilangnya tertarik dengan perjodohan kita bukan tertarik sama bang Aldo.." jawab Marsha

"Tapi Syah... Kalo kamu ga tertarik sama aku kenapa kamu harus maksain perjodohannya?? Kamu tolak aja gampang kan??" Tanya Revaldo

"Engga.. aku ga bakal nolak, aku merasa gada ruginya juga aku menerima perjodohan ini.. tapi, kalo bang Aldo mau nolak perjodohan ini ya itu terserah sih..." Jawab marsha mengalihkan pandanganya pada makanan dan mulai memakan makanannya yang sempat ia diamkan beberapa saat tadi.

"Mamah aku kasih apa sama kamu nyampe kamu sepasrah ini??" Tanya Revaldo menaikan satu alisnya merasa ada yang janggal dengan pernyataan Marsha.

"Kuliah... Aku di bolehin lanjutin kuliah setelah menikah... Selain itu juga aku dan kel................"

Marsha melirik adiknya Trisha yang sedari tadi menjadi pendengar obrolan mereka berdua, hampir saja ia lupa kehadiran Trisha di meja ini.

Jika tidak Trisha akan tahu bahwa ia mengorbankan dirinya untuk keluarga ini.

"Kel..... Apa Syah?? Keluarga kamu kenapa???" Tanya Aldo

"Keluarga aku juga setuju... Apalagi mamah ku..."

Untung saja Marsha segera menjawab pertanyaan Aldo tanpa membuat Trisha curiga.

"Kakak ga tanya aku setuju atau enggak??" Tanya Trisha

"Kalo kakak setuju kamu emang ga setuju???" Marsha balik tanya dengan hati-hati

"Y-yaaaaa.... Setuju sih, apapun itu asal kakak bahagia dan di bahagiain tentunya aku bakal ikut bahagia.." ucap Trisha tersenyum membuat Marsha ikut tersenyum lalu mencubit pipi adiknya gemas.

"Setelah menikah aku boleh ajak Trisha tinggal bareng ga??" Tanya Marsha menatap Revaldo

"Loh.. ini beneran mau sama aku???" Tanya Revaldo setengah kaget

Marsha menganggukkan kepalanya pasti

"Boleh siii.. tapi ijin mamah kamu sama mamah aku dulu, gimanapun Trisha masih kecil butuh peran ibunya..." Jawaban Revaldo dengan pemikiran begitu dewasa

Marsha menganggukkan kepalanya.

Setelah makan di restoran mereka kembali ke rumah.

Saat kembali pun raut wajah Anin ibunda Marsha begitu sangat berbeda ia sangat bersemangat dan amat sangat gembira hari ini, entah kesepakatan apa yang telah ibunya dan mamah Revaldo buat saat mereka pergi.

Yang pasti Marsha akan menuruti kemauan ibunya demi masa depan dirinya, adiknya dan kelangsungan hidup keluarganya.

Semenjak pertemuan pertama itu ibunya Marsha tak pernah lagi berjualan, ia juga menyuruh Marsha berhenti berjualan.

Setiap harinya ibunya masih bisa menyukupi kebutuhan mereka, entah uang dan kepercayaan diri mana yang ia dapatkan hingga bisa tersenyum dan berbelanja setiap harinya tanpa mengkhawatirkan hari esok.

Sepertinya Aldo juga setuju dengan perjodohan itu, buktinya setelah pertemuan pertama itu.

Ia menjadi sering ke bandung untuk bertemu dengan Marsha. Seakan jakarta-bandung seperti Indomaret dan Alfamart yang tak pernah berjauhan meskipun bersaingan.

Aturan Anti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang