23. Pindahan

880 107 5
                                    

###___Vote bang____###






























Sore ini marsha mulai pindahan bersama suaminya, tentu saja status 'suami' itu di tutup-tutupi olehnya selain menjalankan misinya Marsha juga tidak ingin terganggu kuliahnya dengan statusnya sebagai seorang 'istri'

Rhita pun mau tak mau harus melepaskan menantunya itu, walaupun ia masih merasa belum puas dan masih ingin lebih dekat dengan Marsha namun gadis itu juga punya dunia nya sendiri yang tak seharusnya ia kendalikan.

"Sha.. sering-sering main ke rumah mamah ya.." pinta Rhita memeluk Marsha menumpahkan semua rasa rindu yang menyeruak di dada berharap anaknya bersama gadis itu akan selalu bersama dan baik-baik saja meski tanpa pengawasan nya

"Iya mah.. Marsha sama kak Aldo bakal sering-sering main ke sini kok.." ucap Marsha mengelus pelan punggung Rhita

"Kalo Aldo aneh-aneh aduin aja sama mamah ya.." ucap Rhita

Marsha tersenyum lebar karena merasa punya ibu kedua setelah Anin, Marsha tak punya siapapun di jakarta ini selain keluarga Revaldo.

Jika bukan berlindung pada mereka entah kepada siapa lagi ia akan berlindung.

"Iya mah.." ucap Marsha melepaskan pelukannya di susul suara tawaan dari keduanya

"Kamu juga do... Jagain Marsha.. awas aja kalo nyakitin Marsha, mamah gantung kamu di Monas.." ucap Rhita yang terlihat lebih memihak pada menantunya dan malah mengancam anak kandungnya sendiri

"Buzzzeeettt serem banget ya.. iiiihhhhh takut..." Ucap Revaldo kemudian mereka bertiga tertawa

Hanya Marsha yang membawa banyak barang-barang nya sedangkan Revaldo hanya mengambil beberapa baju dari lemarinya saja.

Revaldo punya semua yang ia butuhkan di rumahnya jadi ia tak perlu pindahan seperti Marsha Karena hakikatnya ia pemilik rumah dan penghuni rumah itu sekaligus

Sesampainya di rumah Revaldo, Marsha cukup salut dengan kegigihan suaminya itu.

Di umurnya yang sekarang ia telah memiliki rumah megah tak kalah seperti rumah mamahnya.

Jika Marsha menolak perjodohan ini dan hidup sendiri entah ia bisa membeli rumah atau tidak, jangankan rumah seluas ini.. rumah petakan saja sepertinya ia takan mampu.

Revaldo berjalan menarik koper yang berisikan barang-barang Marsha, gadis itu awalnya datang dengan membawa pakaian yang sedikit.

Namun karena sebelum menikah Marsha tinggal seatap dengannya yang selalu belanjakan oleh Rhita setiap pergi keluar dan setelah menikah pun mamah Revaldo itu memanjakan sekali gadis itu, membelikan barang-barang untuk menantu kesayangan nya yang akhirnya baru sebulan usia pernikahan saja barang-barang Marsha membludak 3x lipat dari yang ia bawa dari bandung.

Bahkan hair dryer, catokan, kosmetik semuanya bukan Marsha membawanya dari bandung namun semua barang-barang itu di belikan oleh Rhita ketika mereka pergi shoping tempo hari.

Rhita benar-benar memperlakukan Marsha seperti putrinya sendiri, memenuhi kebutuhan gadis itu.

Revaldo sudah di depan pintu kamar nya, ia membuka kamarnya dengan Marsha yang masih mengikuti nya dari belakang.

"Kamu mau tidur sekamar sama aku??" Tanya Revaldo heran karena sedari tadi gadis itu hanya mengikuti langkah kakinya

"Hah..??!!! E-enggak lah..!!" Ucap Marsha membulatkan matanya mendengar pertanyaan Revaldo

"Terus kenapa masuk kamar ku??" Tanya Revaldo

"Ya karena kamu bawa koper ku..!!" Ucap Marsha mendengus kesal

Aturan Anti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang