82. Di jebak

842 132 19
                                    

"ini tanggal berapa sii kak??" Tanya Marsha pada zyzy

Marsha sengaja menyebut zyzy atau Cathy dengan sebutan kakak, karena umur Coco yang masih tahap meniru dan merekam apapun yang orang-orang sekitarnya katakan.

"Tujuh belas.. kenapa mah??" Tanya zyzy yang penasaran. dengan dahi mengkerut mamahnya seperti orang yang sedang mengingat sesuatu.

"Gapapa.. eh, kak ini bau apasiii??" Marsha mengendus-endus

"Bau apa mah?? Zyzy ga cium bau aneh-aneh kok.." sahut zyzy yang merasa tak mencium bau yang aneh di ruang tv

"Bentar.." Marsha berjalan ke dapur dan menemukan dua pembantu baru nya tengah membersihkan wajah dengan cuka apel.

Huueeekkk.... Huuueeekkkk....

Marsha muntah di wastafel.

zyzy yang mengekori mamahnya itu kini memijat bagian belakang leher mamahnya, tangannya memutar keran membiarkan aliran air membuang makanan yang keluar kembali dari perut mamahnya.

Sedangkan Cathy dan coco yang tengah bermain Lego berlari mendengar suara mamahnya muntah-muntah, menghampiri sumber suara

"Cathy.. mamah kenapa??" Tanya Coco

Bila dengan Cathy, Coco memang terkadang memanggil nama karena mereka selalu berselisih, membuat Coco kesal dan hanya mood² an memanggil Cathy dengan sebutan 'kakak'

"Mana ku tau..!! Tanya aku lagi kamu..!!" Sarkas Cathy

Bagaimana Coco bisa akur jika tanggapan kakaknya itu selalu sinis padanya, baru saja akur kini Cathy seolah mengibarkan bendera perselisihan dengan jawaban yang di lontarkan nya.

"Kak zyzy.. kak zyzy.. mamah kenapa??" Tanya Coco menarik-narik ujung baju zyzy

"Mamah muntah-muntah de. Makanya dedek jangan nakal ya, kasian tuh mamahnya sakit.." ujar zyzy membuat Coco takluk dan hanya terdiam dengan memangutkan kepalanya.

"Mamah pusing.." gumam Marsha sehabis membersihkan mulutnya dengan air mengalir dan memutar keran air hingga air berhenti menetes.

"Bu Marni... Mbak Minah.. tolong jangan pake cuma apel di rumah ini lagi ya.. saya ga suka.." kata Marsha mengerutkan dahinya memegang pelipis matanya

"I.. iya.. maafin kami ya Bu.. kami janji deh ga pakai cuma apel lagi.." ucap mbak Minah

"Maafin kita ya nyonya.. kita gatau..." Kini Bu Marni mendekati Marsha hendak meminta maaf dengan mengulurkan tangannya

"STOP..!! Jangan deket-deket..!!" Marsha mengangkat tangannya agar bu Marni tak terlalu mendekat padanya

"Cuci muka kalian sekarang.. saya udah ga tahan dengan bau ini..!!" Kata Marsha

Dengan segera kedua pembantu baru itu mencuci mukanya dengan tergesa-gesa, takut majikannya kembali memarahinya.

"Mamah kenapa sih mah??" Tanya zyzy menuntun mamahnya berjalan ke ruang tengah.

"Gatau.. mamah pusing" jawab Marsha kini duduk bersandar pada sofa, helaan nafas nya terlihat seperti kelelahan padahal seharian dia tak melakukan pekerjaan rumah tangga apapun.

"Mamah salah makan?? Mamah makan apasii?? Mah, periksa aja gasii?? takut mamah keracunan makanan" ujar Cathy yang duduk di sebelah kiri mamahnya, raut wajahnya sudah terlihat khawatir.

"Gapapa.. orang mamah tadi ga kenapa-kenapa. Mungkin itu cuma gara-gara bau cuka apel yang di pake dua orang itu.." ucap Marsha memegang kening nya dengan nafas yang naik turun dengan mata terpejam

"Mamah.. mamah.." Coco hendak naik ke pangkuan mamahnya itu dengan sergap di ambil alih oleh anak sulung Marsha yang duduk di sebelah kanannya

"Mamahnya lagi sakit Coco duduk sama kakak aja.." kata zyzy menundukkan kepalanya menatap adik kecilnya

Aturan Anti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang