30. Ngambek

928 112 9
                                    

















###____vote dulu bang baru baca____###
















Tokk...!!! Tokkk...!!! Tokkk...!!

Revaldo mengetuk pintu kamar tempat Marsha mengurung diri.

"Sha.... Buka dong pintunya... Dari pagi kamu belom makan loh..." Ucap Revaldo dengan membawakan nasi lengkap dengan minum dan buah.

Namun, tak ada jawaban sedikit pun dari Marsha.

Gadis itu sudah menangis terlalu lama sampai tenaga nya habis dan membuat nya kelelahan dan berakhir ia tertidur dengan posisi menekuk lututnya.

Sejak kejadian tadi pagi Marsha tak mau keluar kamar.

Ia yang awalnya ingin mengajak Marsha untuk berkunjung ke rumah mamahnya, kini semua malah menjadi sebuah pertengkaran dengan istrinya itu.

Rasa bersalah hinggap di hati Revaldo ketika melihat istrinya berlinang air mata.

Untuk pertama kalinya Revaldo benar-benar membuat Marsha menangis karena kesalahannya.

"Sha.. makan dulu yuk.. udah mau jam 2 sore loh kamu belom makan juga.." teriak Revaldo dari balik pintu kamar yang di kunci

Tokk...!!! Tokkk...!!! Tokkk...!!

Revaldo kembali mengetuk pintu kamar.

"Sha.. udah yuk ngambeknya.. maafin aku ya udah marah-marah, aku ga benar-benar laporin ke mamah kok sha... Itu cuma karena kamu gamau nurut sama aku aja..." Kata Revaldo

"Sha... Kamu denger kan aku ngomong??!!"

Karena suara yang di timbulkan Revaldo membuat Marsha terbangun.

Marsha mendengar semua perkataan Revaldo namun enggan untuk menjawabnya.

Ia terlalu malas menghadapi pria menyebalkan itu, yang beraninya hanya mengadu pada orang tuanya saja.

"Sha... Makanan nya mau aku taruh di lantai aja atau kamu turun ke bawah??" Tanya Revaldo masih berusaha mengajak Marsha berkomunikasi

Sepertinya Marsha masih marah padanya, buktinya sedari tadi tak ada sahutan yang terdengar dari dalam kamar.

"Yauda sha... Aku taruh makanan nya disini ya.. harus langsung kamu ambil ya sha.. aku tutup tisu kok biar ga kotor.." kata Revaldo meninggalkan nampan berisikan makanan di depan pintu kamar untuk istrinya itu.

Revaldo meninggalkan tempat itu menuruni anak tangga kembali ke dapur untuk sekedar minum, membasahi tenggorokannya yang kering.

"Gimana den?? Neng Marsha udah mau buka pintu??" Tanya mbak Siti yang menjadi saksi hidup pertengkaran mereka.

Entah lah sepertinya mbak Siti ini menguping pertengkaran mereka.

"Belum mbak.." jawab Revaldo habis meneguk air putih dari gelas yang ia pegang

"Lagi haid kali den, neng Marsha nya.." ucap mbak Siti

"Gatau deh mbak.. nanti coba cek ya mbak.. makanan di depan kamarnya di ambil atau engga.." ucap Revaldo

"Sekarang den??" Tanya mbak Siti

"Ya engga sekarang juga dong mbak..!! Nanti loh.. kalo agak lamaan dikit, kalo makanan nya masih belum di makan juga ambil aja mbak.." perintah Revaldo

"Oh, gitu... Oke deh den.." jawab mbak Siti

Handphone Marsha tak Revaldo cek sama sekali, bertengkar dengan Marsha saja sudah membuatnya lelah apalagi harus mencari gara-gara dengan membuka-buka ponsel gadis itu.

Aturan Anti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang