5. Menjemput Marsha

1.3K 111 1
                                    

###___vote bang___###














"Sya......."

Aldo melambaikan tangannya di seberang jalan tepat ia berhenti di depan sekolahan Marsha, untuk menjemput gadis itu pulang sekolah.

Marsha tersenyum ringan menyambutnya, bagaimana pun ia harus memaksakan dirinya sendiri demi keluarganya.

"Bang Aldo di suruh mamahku jemput???" Tanya Marsha ketika gadis itu membuka pintu mobil lalu duduk di sebelah aldo

"Engga kok..."

"Terus di suruh mamah bang Aldo??" Tanya Marsha

"Sya... Pake dulu self belt kamu...." Kata Revaldo bertindak memasang Self belt untuk Marsha, lalu menjalankan mobilnya.

"Aku cuma mau tau aja kok sekolahan calon istri ku kaya gimana.. dimana... Gitu doang" ucap Revaldo

Kata 'calon istri' yang Revaldo sebutkan menyadarkan kembali posisi Marsha yang sebenernya tidak menginginkan perjodohan apalagi sampai pernikahan ia belum siap dan belum menginginkan itu semua.

Marsha terdiam menatap keluar jendela, ia merasa sebutan itu sangat membebaninya.

"Kamu selepas SMA kuliah dmna sya??" Tanya Revaldo

"Terserah bang Aldo aja.." jawab Marsha pasrah

"Loh kok terserah kan kamu yang mau jalaninya..." Ujar Revaldo

"Bagi aku yang penting aku kuliah, adik aku bisa lanjutin SMA, mamah aku bisa lunasin semua hutang-hutang kami dan bisa hidup tenang tanpa kekurangan uang maupun beras untuk makan" jawab Marsha menatap Revaldo dengan pandangan datar

"Oke kalau begitu..."

"Syahh.. kamu ga malu kalo nanti temen-temen mu bully kamu karena kamu punya suami setua aku??" Tanya Zeean

"Kenapa musti malu?? Walaupun bang Aldo tua tapi bang Aldo ganteng kok" jawab Marsha tanpa ekspresi

Namun mampu membuat seorang Revaldo salah tingkah.

"Iyakah...???" Tanya Aldo yang langsung mendapat anggukan dari Marsha.

Memang jika melihat visual Revaldo tergolong pria Matang yang tampan.. namun, karena sikap tengil, usil, dan kekanak-kanakannya membuatnya terlihat seperti anak kecil.

"Aku boleh tanya?" Tanya Marsha

"Boleh... Tanya apa?" Kata Revaldo

"Bang Aldo kenapa mau di jodohin sama aku??" Tanya Marsha

"Mmm.... Kenapa ya??? Kayanya alasan aku sama kaya kamu deh, gada ruginya juga kan menerima perjodohan ini??!" Senyum Revaldo

Sebenernya tanpa Marsha ketahui sebelum mereka bertemu hari itu, Revaldo sempat menolak perjodohan ini.

Namun, mamahnya mempunyai syarat jika Revaldo mau membatalkan perjodohannya Revaldo harus membawa wanita yang akan ia nikahi dan wanitanya benar-benar mau untuk di nikahi.

Namun, karena Revaldo tak kunjung mendapatkan wanita yang seperti kemauan ibunya akhirnya ia pasrah menerima perjodohan ini.

Apalagi setelah bertemu dengan Marsha gadis yang sangat cantik membuatnya mengurungkan niat untuk merusak perjodohannya sendiri.

Revaldo sebenarnya sudah mencari tau layar belakang Marsha dan beberapa alasan yang kuat kenapa gadis muda itu mau-maunya di jodohkan.

Dan dari banyaknya spekulasi yang ada yang ia yakini Marsha mau di jodohkan karena dorongan kebutuhan ekonomi.

"Aku boleh minta sesuatu ga sih bang sebelum pernikahan itu berlangsung?" Tanya Marsha

"Minta apa??" Tanya Revaldo

Marsha bingung mengungkapkan keinginannya takut-takut Revaldo malah membatalkan perjodohan ini.

Ia belum siap menjadi istri, belum siap menjadi ibu, ia masih ingin ke kampus dan menghabiskan waktu dengan teman-temannya.

Namun, apa Revaldo mau jika mereka tak melakukan hubungan intim dulu?? Sampai Marsha benar-benar siap??

"Mmm... Engga deh" jawab Marsha mengurungkan niatnya untuk melanjutkan bicaranya.

"Trisha udah pulang bang??" Tanya Marsha

"Tadi sih aku liat gada di rumah mau sekalian jemput Trisha?" Tanya Revaldo

Marsha menganggukkan kepalanya

***

"Trishaaa..........."

Marsha teriak melambaikan tangannya pada Trisha yang terlihat sedang menunggu angkutan umum untuk pulang.

Trisha tersenyum, lalu menghampiri kakaknya.

"Kakak jemput aku??" Tanya Trisha

"Iya... Ayok masuk..." Perintah Marsha

Senyuman Trisha perlahan menjadi masam ketika ia duduk di bangku belakang dan yang ia lihat di pengemudi adalah Revaldo.

"Kakak beneran mau nikah sama dia??"

Pertanyaan itu lolos dari bibir mungil Trisha

"Kok kamu nanya nya gitu dek??" Tanya Marsha

"Aku takut kakak di apa-apain sama orang ini... Lo mau janji sama gue ga akan jaga kakak gue??" Tanya trisha

Revaldo melihat dari pantulan kaca di atas mobilnya, ia deretan giginya terlihat membentuk suatu senyuman.

Anak kecil itu bisa-bisanya memanggil 'Lo gue' padanya padahal umur mereka terpaut sangat jauh..

"Hushhhhh... Trisha yang sopan ah..!!!" Kata Marsha

Revaldo cekikikan melihat wajah Trisha sekarang.

"Iya nona kecil... Kakak mu pasti aku jagain kok..." Ucap Revaldo

"Kakak nanti tetep kuliah di Bandung kan?" Tanya Trisha

Marsha tak menjawab, ia malah mengalihkan pandanganya pada Revaldo seolah minta jawaban atas pertanyaan Trisha.

"Kok malah liatin aku sha...??? Kan kamu yang bakal kuliah.." ucap Revaldo

"Emang boleh aku di Bandung kamu di Jakarta??" Tanya Marsha

"Oh, iya bener abis nikah ya....."

Revaldo berpikir sebentar

"kamu ikut aku ke Jakarta, masalah kuliah dimana nanti aku kasih kamu beberapa rekomendasi universitas disana.... Gimana?" Revaldo meneruskan pembicaraannya

"Boleh...." Jawab marsha pasrah lalu menyandarkan kepalanya ke belakang

"Aku SMA nya boleh ikut sama kakak aja?" Tanya trisha

Lagi-lagi Marsha melempar tatapannya pada Revaldo, menyuruh pria itu saja yang menjawab karena iya yang memiliki kendali atas semuanya.

"Mmmm..... Nanti bilang dulu sama mamah kamu ya dek boleh atau engga nya.. kalo kamu ikut juga nanti mamah mu di rumah sendirian emang gapapa??" Revaldo balik tanya

Trisha menelan ludah, ia membuang tatapannya ke jendela mobil.

Bagiamana pun ia tak ingin jauh dari kakaknya namun ia juga kasihan jika mamahnya harus tinggal sendirian di Bandung.




___________








Aturan Anti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang