25. Sarang tidur untuk Marsha

1K 134 7
                                    

###___vote bang___###










Revaldo menyeret Marsha keluar dari tempat perkumpulan nya dengan teman-temannya.

Rasa malu tentu saja hinggap di hati Marsha, Karena mengacaukan acara mereka.

Namun Marsha juga merasa bersalah pada revaldo karena membohonginya.

Ia meringis kesakitan saat Revaldo menggenggam pergelangan tangan sangat kencang menuntunnya berjalan hingga ke mobil.

"Do......"

"Masuk...." Ujar Revaldo dengan raut wajah kesal yang tak bisa lagi di sembunyikan

"Aku........"

"Masuk dulu neng Marsha....." Pinta Revaldo nada penuh tekanan di setiap kata dan senyuman yang terlihat sangat di paksakan.

Melihat Revaldo seperti itu Marsha hanya bisa menuruti perintah pria itu.

Marsha melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil yang pintunya telah di buka sedari tadi oleh Revaldo

Ia tak bisa menolak karena memang ini semua adalah kesalahannya.

Jika mamahnya sampai tahu mungkin ia akan di tegur dan mungkin mamahnya akan menangis malu melihat tingkah nya yang malah berkerumun dengan pria lain tanpa seijin suaminya.

Revaldo mulai mengemudikan mobilnya melaju meninggalkan tempat itu

"Do...."

"Gue lagi nyetir...!! Lo jangan banyak bacot...!!!" Ucap revaldo wajahnya terlihat serius.

Rahangnya sudah mengeras sedari tadi, untuk pertama kalinya ia berkata kasar pada Marsha membuat gadis itu tertegun dan hanya bisa menelan ludah bulat-bulat

Marsha benar-benar merasa bersalah saat ini.

Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Yang jelas wajah Revaldo jika sudah marah benar-benar mengerikan, Marsha lebih baik melihat Revaldo yang bawel dan cerewet dari pada melihat Revaldo yang mode diam seperti ini.

Entah lah sejak kapan ia bersimpati pada pria itu sampai tak enak hati di diamkan seperti ini.

Sesampainya di rumah Revaldo kembali menarik tangan Marsha dengan kencang hendak membawanya masuk ke dalam rumah, langkah kaki Revaldo lebih cepat dari langkah kaki Marsha. Yang akhirnya membuat gadis itu terjatuh karena terbelit oleh langkah kakinya sendiri.

"Aw......... Sssssstttttttttttt......."

Marsha meringis melihat dengkulnya lecet terkena aspal, ada goresan memerah di lututnya dengan mengeluarkan sedikit darah

Revaldo yang melihat itu bukannya membantu Marsha berdiri namun malah menghempaskan tangan Marsha yang masih berada dalam genggamannya dengan kencang lalu pergi meninggalkan Marsha yang masih tersungkur di aspal

Rasa sesak tiba-tiba saja hinggap di hati Marsha mendapatkan perlakuan seperti itu.

Apa ini sikap asli Revaldo yang sesungguhnya?? Orang yang kasar dan pemarah?? Ia tahu dirinya salah tapi bukan berarti pria itu seenaknya memperlakukan dirinya bagaikan sampah seperti saat ini. Batin Marsha

Mata Marsha sudah memerah, tangisnya sudah ingin tumpah di dahului oleh cairan bening keluar dari hidungnya, hatinya sudah berdebar tak karuan menahan rasa sakit di hatinya akibat perlakuan Revaldo.

Marsha kembali menyalahkan takdir yang membuatnya tak bisa berbuat apapun selain menerima perlakuan tersebut.

Di jakarta ini jika bukan keluarga Revaldo ia takkan punya siapa-siapa lagi, maka di saat seperti ini walaupun ia tahu dirinya salah siapa yang akan membela nya jika bukan dirinya sendiri??!!

Aturan Anti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang