6. Makan bersama

1.2K 117 6
                                    

###_____v o t e_______####





















Sesampainya di rumah anin telah menyiapkan berbagai masakan yang telah tersedia di meja makan.

"Sayang ku... Cintaku... Udah pulang..."

Sapa Anin saat putri-putrinya datang menyalimi tangannya lalu ia mencium kening anak-anak nya satu-satu.

"Mamah masak banyak banget?? Kaya Ada acara apa aja..." Ujar Marsha

"Mamah masak banyak dapat uang dari mana???" Tanya Trisha mengangkat sebelah alisnya curiga

Bagaimana pun mamahnya sering mengeluh tentang keuangan akhir-akhir ini malah terlihat riang dan santai berbelanja, sandang mereka sudah berhenti berjualan.

"Ada lah.. anak kecil ga perlu tau..." Ucap Anin

"Mamah ga lagi sembunyiin papah baru kan??" Tanya Trisha curiga

Anin memukul jidatnya pelan, ia tak habis pikir kecurigaan anak kecil itu kenapa pikirannya sampai kesana.

"Ya ampun Trisha... Kamu pikir mamah bisa menikah dua kali sebelum cerai?? Mamah sama papah mu belum cerai loh... Atau kamu maunya mamah sama papah cerai terus punya papah baru gitu??!!!" Ucap Anin pada putrinya.

"Iiiihhhhh jangan mamah mah..." Rengek Trisha memegang kedua tangan mamahnya

"Udah udah... Ayok makan dulu... Marsha laper mah..." Kata Marsha

"Ganti pakaian dulu kalian nanti kalo udah baru boleh makan" perintah Anin

Mereka pun mematuhi perintah ibunya, pergi ke kamar masing-masing untuk berganti pakaian.

"Nak, Aldo ayokk duduk dulu..." Anin mempersilahkan Revaldo duduk

"Iya mah... Makasih"


__________



Setelah berganti pakaian mereka kembali ke meja makan, terlihat Revaldo sudah duduk menunggu sedari tadi.

"Sha........."

Anin mengerjapkan matanya ketika putrinya itu malah akan duduk di sebelahnya.

Marsha mengerti dengan kode itu seakan menyuruhnya duduk di sebelah Revaldo.

"Iya....." Jawab Marsha

Dengan terpaksa ia duduk di sebelah Revaldo ketika ia mengambil nasi dan beberapa lauk di piringnya, lagi-lagi mamahnya kembali mengerjapkan mata padanya lalu melirik piring Aldo yang masih kosong.

Marsha yang menangkap pandangan itu bisa mengartikan bahwa ia harus meladeni Revaldo dulu, mengisi piring Revaldo dengan nasi dan beberapa lauk.

"Mau makan aja susah ya banyak aturannya...."

Dengus Marsha kesal kembali duduk tak melakukan apapun

Aldo yang melihat itu dengan sigap mengambil nasi dan lauknya sendiri

"Ga papa kok mah biar Aldo ambil sendiri aja..." Ucap Revaldo

"Kalau kamu udah nikah kamu harus bisa dan mau ngelayanin suami kamu sha... Makannya, bajunya, kopinya, kamu harus ngurus segala keperluan dia maka dia akan ngurus segala kebutuhan kamu..." Ucap Anin

Marsha menundukkan kepalanya, jika bisa jujur dan memilih ia tidak ingin melakukan perjodohan ini, ia belum siap, ia belum mau menjadi istri, ia terpaksa melakukan semuanya demi keluarganya.

Sesak di dadanya tiba-tiba saja muncul hingga air matanya berjatuhan membasahi pipi begitu saja.

Semua orang di meja makan bisa melihat lihat Marsha yang kini mulai menangis.

Marsha menghapus air matanya.

"Marsha ga laper mah.. Marsha mau keluar dulu..." Ucap Marsha meninggalkan meja makannya

Trisha melanjutkan makannya dengan tak enak hati, ia yakin ada sesuatu yang di sembunyikan oleh kakak dan mamahnya.

"Kalian lanjut makan dulu aja.. Marsha biar mamah yang ngurusin..."
Anin menyusul Marsha yang pundung.

"Sha.... maafin mamah ya sha.... Mamah keterlaluan..."

Anin memeluk marsha menenangkan putrinya

"Kamu harus pelan-pelan Nerima semua ini, kamu harus terbiasa sama dengan semuanya..."

Anin mengelus punggung anaknya, bagaimanapun semua adalah salahnya sebagai ibu yang malah mengalihkan tanggungjawab keluarga pada Marsha. padahal semua itu tanggung jawab sebagai orang tua, namun ia tak mampu untuk memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya yang akhirnya Marsha lah yang harus di tumbalkan.

Marsha tak merespon apapun ia takut kata-katanya justru menyakiti orang tuanya.

"Kamu tenangin diri kamu ya sha..." Ucap Anin melepaskan pelukannya lalu masuk ke dalam rumah.

"Mah.. biar Aldo nemenin marsha makan di luar aja ya.." kata Revaldo membawa dua piring makanan di tangannya lalu menghampiri Marsha yang duduk di luar.

"Iya temenin aja biar ga makan sendiri" ucap Anin

"Trisha.... Mau kemana???" Tanya Anin saat melihat Trisha ikut mengangkat piringnya

"Mau ikut nemenin kak Marsha makan..." Jawab Trisha

"Kamu lanjutin makan aja sama mamah sini..." kata anin membuat Trisha kembali duduk di tempatnya.

"Sha......"

Revaldo menghampiri Marsha dan duduk di kursi samping Marsha.

Marsha yang menyadari kehadiran Revaldo segera menghapus sisa-sisa tangisannya.

"Makan dulu yuk.." ajak Revaldo

"Engga.. aku ga laper..."

Marsha membuang pandangannya tak ingin bertatapan langsung dengan Revaldo.

"Setelah menikah aku ga bakal membebani hidup kamu kok sha... Kamu ga perlu ngurusin keperluan aku, kamu cukup fokus sama hidup kamu... impian kamu... Aku akan support apapun itu yang kamu butuhin...." Ucap Revaldo

Marsha menatap menoleh ke arah Revaldo menatap matanya mencari kebenaran di balik tatapannya.

"Emang boleh??" Tanya Marsha

"Boleh... asal kamu gausa bilang mamah ku atau mamah kamu..." Ucap Revaldo tersenyum ke arah Marsha

"Ayok makan dulu yuk..."

Revaldo mengambil sendok berisi nasi dan lauk  di atasnya, mengangkat di depan mulut Marsha menunggu gadis itu membuka mulutnya.

"Abis makan aku ajak kamu jalan-jalan, kamu mau kemana??, mau makan apa??, Mau beli apa??" Tanya Revaldo membujuk Marsha

"Tahu gejrot..." Ucap Marsha

Revaldo tertawa ringan, ketika gadis lain akan menyebutkan tempat mewah, tas branded, ketika ia bertanya menginginkan apa.

Namun, hal itu tidak berlaku dengan Marsha. ia tak menyangka keinginan Marsha sesederhana itu.

Membuat Revaldo gemas, rasanya ingin tangannya mencubit pipi Marsha yang chubby itu.

"Oke abis makan kita cari yang jual tahu gejrot ya.. ayokk makan dulu..."
Kata Revaldo

Ternyata tak terlalu susah untuk membujuk seorang Marsha, buktinya gadis itu melahap suapan yang di berikan Revaldo padanya.

Secara tidak langsung Revaldo telah berjanji akan mengurus urusannya sendiri tanpa melibatkan Marsha yang notabene nya hanyalah seorang gadis SMA.

Revaldo pun faham umur sebaya Marsha mungkin sedang asyik-asyiknya mengidolakan idol-idol di luaran sana, nonton drama Korea, menghabiskan waktu libur untuk ke caffe-caffe, bioskop, ke tempat-tempat yang sedang viral, nongkrong hahahihi dengan teman-temannya.

Tapi Marsha justru harus menyiapkan mentalnya untuk menjadi seorang istri seorang Revaldo, orang asing yang akhir-akhir ini muncul dan akan menjadi suaminya.

Namun tak ada cara lain untuk Marsha memperbaiki kehidupan keluarganya, dan Revaldo pun tak ingin membuat keluarga Marsha hancur hanya karena tau jika gadis itu hanya memanfaatkan hartanya saja.






Aturan Anti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang