Gaiiisss hari ini gue ada sedikit kesibukan yang mengganggu waktu luang gue sebagai pengangguran gitu..
Jadi tulisan gue ke tunda-tunda Mulu gitu dan malam ini juga gue kumpul sama temen-temen gue gitu, pada nginep jadi waktu gue buat fokus ke hp berkurang.
Buat yang nungguin chapter dari gue maaf ya baru terealisasikan malam ini.
Tapi gue tetep maksa😡 dan ngancem kalian buat vote kok👊🏻 🥰
Happy reading...!!
Sejak hari pertama Marsha menelpon suaminya, hari-hari berikutnya gadis itu melakukan hal yang sama.
Setiap harinya Revaldo akan menerima telepon atau Revaldo lah yang menelpon Marsha
Komunikasi antara sudah berjalan dengan baik hingga kini
Waktu berjalan dengan cepatnya sudah 2 bln Marsha di Bandung
Sudah tak ada rasa canggung seperti pertama mereka berkomunikasi.
Marsha sudah seperti Marsha yang Revaldo kenal dulu.
namun Marsha masih belum mau pulang ke jakarta, tinggal seatap dengan suaminya seperti dulu.
Dan masih melarang Revaldo untuk menemuinya, marsha selalu bilang dia akan pulang jika dirinya sudah benar-benar siap
Entah siap nya itu kapan Revaldo pun tak tau.
Revaldo hanya mengiyakan keputusan Marsha itu. Revaldo memaklumi Marsha dengan rasa traumanya yang kadang masih melekat di ingatannya.
Mereka Setiap hari hanya akan saling mengabari via chat, telepon suara atau bahkan video call dengan Trisha yang selalu mengganggu kakaknya bila Revaldo menelpon nya.
Trisha akan mengadu, atau meminta sesuatu pada kakak iparnya itu.
Seperti hari ini Trisha yang mengangkat telepon Revaldo karena handphone Marsha tergeletak di atas kasur kamar Marsha.
berbunyi saat gadis itu tengah berada di dapur.
"Bang Aldo...!! Ini Trisha... Kakaknya lagi di dapur" ucap Trisha saat mengangkat telepon dari Revaldo
"Lagi ngapain di dapur kakaknya tris..??" Tanya Revaldo
Trisha sekarang lebih dekat dengan Revaldo, di banding kakaknya sendiri.
Bahkan jika gadis itu di tegur oleh mamahnya, Trisha tidak lagi mengadu atau mencari pembelaan pada Marsha, melainkan pada Revaldo.
Karena terkadang jika ia berlindung pada kakaknya atas teguran mamahnya, bukannya di bela.. teguran mamahnya itu malah di tambah oleh kakaknya, Marsha.
Trisha akan lebih sering mengabari dirinya jika bersama marsha, hal apapun yang kakaknya lakukan bersamanya akan ia foto kan dan laporkan pada Revaldo.
"Gatau tuh lagi apa mah... Bang Aldo..!! bang Aldo..!! kemarin temen-temen Trisha pada beli sepeda listrik gitu tau..?! Bang Aldo tau ga?? Itu sepeda tapi kaya motor gitu, jadi kita ga perlu capek-capek ngayuh.."
"Iya tau tris... Trus kenapa??" Revaldo memancing gadis yang masih ABG itu
Revaldo sudah tau kemana arah pembicaraan trisha ini
"Ah..!! Bang aldo ga asyik ah..!!" Ucap Trisha sepertinya gadis itu ngambek karena kode nya tidak di tanggapi dengan cepat
"Iya.. iya.. nanti bang Aldo pesenin ya.. trisha tinggal tunggu aja orang nganterin ke situ.." ujar Revaldo tertawa ringan karena berhasil membuat gadis itu ngambek
KAMU SEDANG MEMBACA
Aturan Anti Cinta
FanfictionMarsha anak yang sangat pintar di sekolahnya, dengan prestasi yang ia dapat ia lolos ke perguruan tinggi negeri yang ia mau selama ini. Namun, masalah datang ketika ia baru saja lulus SMA. Sang ayah tiba-tiba saja di tangkap polisi di karena terliba...