42. Kebenaran

878 117 13
                                    











###___VOTE GAIS___##










"Hari ini kamu kemana aja sha?? Kata mbak Siti kamu keluar?? Kemana??" Tanya Revaldo masih mengotak-atik laptopnya di atas kasur

"Cuma ke mall beli persiapan liburan.. sama maen di kost an kak indah, kumpul sama anak-anak yang lain.. gitu doang" jawab Marsha

"Mmm... Ke mall sendirian??" Tanya Revaldo

"Sama Katherine.." jawab Marsha berbohong karena faktanya gadis itu ke mall dengan pria lain

"kenapa gitu??" Tanya Marsha

"Gapapa tanya aja... Kayanya Aran salah liat ya.." gumam revaldo

"Aran??" Marsha menyeritkan dahinya

"Emang ngomong apa dia??" Tanya Marsha penasaran

"Kata nya dia liat kamu di Giant yang ada di mall.." jawab Revaldo mampu membuat Marsha terkejut

"Giant?? Aku ga ke Giant malah.. aku ke Hanamasa yang ada di lantai satu, trus belanjanya di superindo.. gada aku mampir-mampir ke Giant.. salah liat kali bang Aran.." kata Marsha dengan raut muka panik yang tak dapat di sembunyikan.

Beruntung lah Marsha karena sedari tadi Revaldo mengajaknya bicara namun pandangannya masih fokus pada laptop dan tablet nya di atas kasur.

Jika mereka bicara sambil bertatapan kemungkinan besar gadis itu akan ketahuan berbohong karena terlihat dari gelagat nya bahwa ia terlihat sedang menyembunyikan sesuatu

Revaldo menghela nafas panjang, berpikir keras untuk menemukan solusi pada pekerjaan yang sedang di kerjakan nya.

Namun helaan nafas itu malah membuat Marsha merasa bersalah.

Marsha menduga Revaldo mulai curiga padanya, tahu bahwa ia berbohong dan Revaldo memilih hanya pura-pura tidak tahu saja

"Kenapa?? Kaya pusing banget??" Tanya Marsha yang masih di posisi duduk di atas kasur menghadap Revaldo

"Hah..??!! Kenapa??!! Tadi ngomong apa?!!"

Revaldo jengah, ia tak terlalu memperhatikan apa yang Marsha ucapkan. Karena di otaknya sedang ia sedang sibuk berpikir menyusun rencana di dunia pekerjaan sendiri.

"Kamu kenapa kaya pusing banget??" Tanya Marsha mengulang pertanyaan nya

"Ga papa.. tidur duluan gih.." jawab Marsha menatap marsha ada guratan rasa khawatir di wajah gadis itu.

Marsha merebahkan diri di kasur di samping Revaldo

"Kamu abis ketemu Aran emangnya do..??" Tanya Marsha masih penasaran

"Engga Aran doang.. Chika juga.." jawab Revaldo dengan jujur.

Karena saat di restoran itulah sebenarnya ada Aran namun pria itu datang agak telat, maka itu Revaldo dan Chika di pintanya untuk lebih dulu masuk ke restoran dan ia akan menyusul.

Marsha mengerjapkan matanya ternyata revaldo tak membohongi nya dan berkata yang sebenarnya tak seperti dirinya yang selalu membohongi suaminya itu.

Melihat reaksi Marsha yang hanya terdiam ketika ia menyebutkan nama Chika di akhir kalimat, membuat Revaldo melirik gadis itu ke samping.

Ia pikir Marsha cemburu karena nama Chika kembali menjadi gonjang-ganjing rumah tangganya.

Revaldo menutup semua Gadget nya, merapikan nya menyimpan semua di atas nakas. kemudian ikut merebahkan tubuhnya di samping Marsha

"Cenapa ciii diem aja..."

Revaldo menekan kedua pipi Marsha hingga pipi dan bibirnya gadis itu menonjol kedepan.

"A-ahh.. diem deh..." Marsha merasa terganggu menyingkirkan tangan Revaldo dari wajahnya

"Besok di anter pak Soleh ke Bandung nya?? Atau gimana??" Tanya Revaldo

"Engga sih.. katanya nanti di bagi dua gitu.. pake mobil Katherine sama mobil Olla aja.." jawab Marsha

"Katherine sama Olla emang bisa bawa mobil??" Tanya Revaldo

"Kalo Katherine bisa sih tapi belom lancar gitu, jadi paling yang bawa mobilnya pacarnya.. kalo Olla emang udah hebat bawanya cuma yang bawa paling abangnya katanya.." jawab Marsha

"Trus kamu naik gratisan gitu..??" Tanya Revaldo

"Enak aja gratis...!! Ya patungan beli bensin lah..!! Yang nebeng juga sadar diri lah..!!" Jawab Marsha agak kesal dengan pernyataan Revaldo

"Kan aku nanya.. emosian bener neng.." Revaldo menyomot bibir Marsha gemas

"Iiiihhhhh... Aldo mah.. ga lucu ah.." kata Marsha merajuk karena Revaldo sudah memainkan bibirnya

"Ngambek.. ngambek.." Goda Revaldo menarik tubuh Marsha hingga gadis itu menempel dengannya, memberikan kecupan berkali-kali di pipi chubby istrinya itu.

"Udah.. ah udah...!!"

Marsha mencoba menahan agar pria itu berhenti menghujani wajahnya dengan kecupan

Revaldo menjilat bagian kuping belakang Marsha membuat Marsha mengumpat dalam hatinya karena kaget.

Ouh shittt..!!!

Kemudian Revaldo menghisap, mengigit dan menarik kulit leher Marsha membuat gadis itu semakin panik takut membekas seperti sebelumnya.

"Do.. do.. sumpah..!!! Jangan ah..!!" Marsha memberontak

"Kenapa??" Tanya Revaldo dengan suara berat

"Terakhir kamu kaya gitu aku di ledekin temen-temen ku loh.. malu tau ada bekas nya..!!" Protes Marsha

Revaldo terkekeh mendengar penuturan Marsha, padahal kali ini dia sengaja ingin membuat tanda kepemilikan itu.

Agar gadisnya ini tak nakal ke lelaki manapun.

Pria mana pun akan tahu jika melihat bekas kemerahan di leher Marsha bukanlah rekayasa genetika atau gigitan serangga yang tak bisa di hapus oleh make up manapun. melainkan maha karya cipta Revaldo yang sengaja di buat agar semua orang tau bahwa gadis itu telah memiliki pawang.

"Malah ketawa...!! Aku seriusan tau..." Ujar Marsha mendengus kesal

Bisa-bisanya pria itu membuat kiss Mark di saat ia tak pernah berciuman atau melakukan hal seperti itu dengan pacarnya di luar sana.

"Iya.. iya.." kata Revaldo masih dengan cekikikan nya yang kini malah mendusel ke area dada Marsha yang membusung.

"Do.. tidur aja yuk..." Pinta Marsha yang mulai khawatir dengan apa yang akan terjadi selanjutnya jika pria itu di diamkan saja

"Yauda...." Sahut Revaldo melepaskan pelukannya memberikan jarak di antara mereka.

"Sha... Besok hati-hati ya.. jaga diri baik-baik..." Ucap Revaldo sebelum akhirnya tertidur pulas

Marsha menganggukkan kepalanya ringan.

***

Aturan Anti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang