83. Making Pizza

892 95 5
                                    

Pagi ini Revaldo sudah bangun ia tak bisa tidur karena nyeri punggung dan kram di kaki, padahal ia rutin olahraga namun entah kenapa akhir-akhir ini ia malah sering banyak mengeluh sakit badan.

Berbandingan terbalik dengan istri dan anaknya yang tidur terlelap tak terusik sedikit pun dengan pergerakan dirinya yang gelisah sulit memejamkan mata.

Ia hanya tidur sejam dua jam kemudian terbangun karena sakit di punggung dan kram kakinya, semua itu terulang berkali-kali memakan waktu hingga cahaya matahari perlahan menyinari bumi.

"Papah.." Coco yang setengah masih mengantuk bangun dari tidurnya yang di peluk oleh sang mamah

Coco melangkahi tubuh mamahnya berpindah memeluk papahnya

"Coco..." Suara parau Marsha

Marsha merasakan pergerakan Coco menolehkan kepalanya ke belakang, terlihat suaminya itu memeluk tubuh anaknya. menepuk-nepuk pelan membuat anak bungsunya kembali menutupkan matanya

"Sayang udah bangun..??" Tanya Marsha menyipitkan matanya, membalikan badannya, kini menghadap suaminya.

"Aku ga bisa tidur.." sahut Revaldo

"Hmm?? Kenapa?? Kenapa ga bisa bobo??" Tanya Marsha dengan suara parau khas orang bangun tidur, matanya mengedip pelan-pelan mencoba menyadarkan diri dari rasa kantuk nya.

"Kaki ku kram, punggung aku sakit..." Keluh Revaldo

"Aku pas hamil juga begitu.. mau di pijitin??" Tanya Marsha menjadikan tangan kanannya sebagai bantalan kepala

"Masa sii karena kualat sama kamu??" Tanya Revaldo teringat dengan sumpah istrinya beberapa Minggu yang lalu

Marsha terkekeh mendengar pertanyaan Revaldo yang baginya lucu.

"Mana ada istri kuwalat sama suaminya.. ada-ada aja kamu ini.." kata Marsha

"Tapi ini kamu lagi hamil ga ngerasain sakit punggung lagi??? Atau kram kaki gitu??" Tanya Revaldo penasaran

"Gatau.. gatau belom atau gatau emang engga. Soalnya beda anak beda keluhan.." jawab Marsha

"Eh, sayang aku mau tanya.." kini Marsha mendekatkan tubuhnya menatap kedua bola mata suaminya secara intens

"Hmm?? Tanya apa??" Revaldo memposisikan tubuhnya menyamping mengikuti Marsha sehingga mereka saling berhadapan dengan Coco di tengah-tengah mereka

"Kamu tempo hari itu kenapa ga marahin aku?? Aku udh Jambak kamu sampe rambut kamu rontok, aku pukul kamu, aku mengumpat, aku nyumpahin kamu, aku galak sama kamu, aku lempar muka kamu pake bantal sama guling, pokoknya mah aku udah kurang ajar banget sama kamu deh... kenapa kamu ga marahin aku..?? Kenapa kamu ga kemplang aja kepala aku??" Tanya Marsha penasaran karena suaminya itu hanya diam saja tanpa perlawanan, ia hanya berteriak kesakitan dan meminta permohonan maaf dengan bibirnya

"Loh.. buat apa??" Tanya Revaldo kaget dengan pernyataan Marsha yang seolah menyuruhnya mengkemplang kepala istrinya sendiri

"Ya kan aku udh kurang ajar sama kamu..." Jawab Marsha

"Ya kan memang aku yang salah.. ga semua solusi pertengkaran itu kekerasan.. kalo kamu kemaren itu kasar karena kesalahan aku, ya aku terima dengan kesadaran penuh. Ya karena memang itu salah ku, aku memang menjebak kamu..." Ujar Revaldo

"Enteng banget mulutnya...." Cibir Marsha

"Bentar dulu.. aku belom selesai ngomong... Tapi nih.. tapi, kalo aku yang jelas-jelas udah salah balas kamu pake kekerasan lagi artinya apa??"

"Artinya kamu jahat.. kamu kdrt.." sahut Marsha

"Iya kan?? Sedangkan kamu lakuin kemaren ke aku apa masuknya ga kdrt juga??" Revaldo membalikan perkataannya membuat Marsha diam berpikir

Aturan Anti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang