###____gue bikin part 7 itu sebenarnya belom selesai terus ketiduran 😭😭🤌🏻 pas bangun udh ke publish aja.. jadi yaudeh lah ya...😬___###
"Kamu tadi di taman ngapain sendirian???" Tanya Revaldo yang tengah menyantap soto dengan nasi di meja makan di temani Marsha.
"Aku bosen, jadi keliling-keliling aja sih..." Jawab Marsha sambil mengemil kue kering yang ia ambil dari toples
"Mamah udah tanya kamu belum??" Tanya Revaldo
"Tanya apa??"
"Tanya konsep nikahan nya mau kaya gimana...??" Tanya Revaldo kembali
Kata 'pernikahan' rasanya terlalu membebani untuk Marsha, padahal sebelumnya ia ingin bertanya tentang perkuliahan.
Namun, ia lupa sebelum itu ada hal yang harus ia lewati dulu yaitu 'pernikahan'.
Rasanya lesu tak berselera jika harus membahas apa yang sebenarnya tak ia inginkan, namun bagaimanapun jangan sampai pernikahannya itu tak terjadi bagaimanapun masa depan keluarganya ada di tangan dia sendiri.
"Bang Aldo... Boleh gasiii aku minta pernikahan yang tertutup aja?? Gausa ada acara-acara meriah gitu.." Tanya Marsha
"Kalo itu mau kamu nanti aku diskusiin sama mamah, berarti nanti cuma ada keluarga inti aja.. keluarga mamah kamu dan keluarga besar ku.. gitu bukan maksud kamu??" Tanya Revaldo
Marsha menganggukkan kepalanya ringan.
"Nanti kita pindah ya sha.. gausa tinggal di rumah ini. Aku udah punya rumah sendiri untuk kita tempatin soalnya.. takutnya kamu canggung juga kan kalo ada mamah di satu rumah yang sama, sama kita.." jawab Revaldo
"Itu terserah bang Aldo aja..." Kata Marsha
"Sha... Gelas ku kosong..." Kata Revaldo sudah mulai menunjukkan sifat aslinya.
Tanpa ragu-ragu Marsha menyicikan air ke dalam gelas Revaldo membuat pria itu tersenyum dengan menunjukkan deretan gigi depannya.
Dia sengaja meminta Marsha untuk menuangkan minumannya, jadi jika mamahnya atau siapapun melihat akan terlihat seperti seorang istri yang benar-benar melayani suaminya makan.
"Kenapa senyum-senyum gitu???" Tanya Marsha yang duduk kembali menatap Revaldo
"Emang ada yang lucu??" Tanya Marsha kembali
Revaldo menggelengkan kepalanya, menyembunyikan senyumannya dengan menundukkan kepalanya
"Di muka ku ada yang aneh ya??" Tanya Marsha
"Enggakk sha.. enggak.. udah anteng duduk lagi kaya tadi.." ucap Revaldo menarik tangan Marsha agar gadis itu kembali duduk tenang, tanpa melepaskan genggaman tangannya yang menggenggam tangan Marsha menaruh tangan itu di paha gadis itu.
Terlihat sekali Revaldo yang modus ini.
"Kamu ga makan??" Tanya Revaldo
"Masih kenyang aku.." jawab Marsha kembali mengemil kue keringnya.
"Kamu gapapa kuliah di jakarta?? Temen-temen mu gada yang mau kuliah di jakarta juga kah??" Tanya Revaldo
"Gatau.. aku ga pernah nanya temen-temenku sih, malah aku selalu bilang ke orang-orang kalo ga bakal lanjut ke universitas.." jawab Marsha
"Loh kok gitu?? Bukannya lebih enak ya.. biasanya cewek-cewek tuh malah nyari temen biar ada temennya nanti kuliah tuh???" Tanya Revaldo
Ingin rasanya Marsha bilang bahwa ia malu, ia malu dengan pernikahannya yang tak di landasi cinta, ia malu karena lulus SMA langsung menikah, namun itu semua hanya ada dalam benaknya saja.. ia tak mungkin juga untuk mengatakan hal seperti itu kepada Revaldo yang justru jadi penyelamat hidupnya, bila dia mengatakan demikian yang ada nanti Revaldo sakit hati dan menggagalkan pernikahan mereka yang berujung Marsha dan keluarganya harus kembali hidup kesusahan dengan banyak hutang.
"Engga sii bang... Aku ga perlu temen sih, aku kan udah ada temen yang bakal jaga aku, tanggung jawab sama aku yaitu.... Bang Aldo.." ucap Marsha
Uhuukkk... Uhuukkk... Uhuukkk...
Revaldo tersedak.
Ini gue buaya di godain buaya gasii?? Ini bocah di sekolahnya buka penangkaran buaya kah???. Batin Revaldo
Revaldo yang sering gonta-ganti pacar tiba-tiba saja malah di gombalin calon istri yang umurnya belia seperti ini.
"Minum dulu.. pelan-pelan aja makannya.."
Marsha mengambil gelas berisi air yang langsung Revaldo ambil dan di tenggak habis air itu.
"Pas sekolah SMA kamu pernah pacaran sha??" Tanya Revaldo penasaran karena gombalan Marsha yang tadi.
Padahal Marsha hanya mengatakan yang sebenarnya bukan bertujuan untuk menggombal
"Engga.. emang kenapa??" Tanya Marsha
"Engga nanya aja..." Jawab Revaldo
"Sempet beberapa kali ada sih yang nembak aku tapi aku tolak..." Ujar Marsha
"Kenapa di tolak?? Yang nembak kamu jelek??" Tanya Revaldo penasaran
"Bukan gitu bang... Aku terlalu sibuk sama diri aku sendiri. Ga pengen buang-buang waktu aja. Malem harus belajar pagi-pagi banget bangun buat bantuin mamah siapin dagangan, bikin sarapan buat aku sama Trisha, sekolah, dagang, pulang sekolah mandi, makan, karena capek abis dagang sore nya tidur, malemnya belajar lagi... Gitu-gitu terus tiap hari.. mana punya waktu senggang aku buat pacaran??!!" Ucap Marsha
Revaldo manggut-manggut tanda mengerti
"Ga pacaran tiba-tiba tau-tau udah nikah aja ya sha..." Ucap Revaldo mengingatkan sebentar lagi mereka akan melangsungkan pernikahan
Marsha hanya diam tak merespon apapun, karena memang faktanya seperti itu.
"Malem ini ikut aku nongkrong yuk sha...." Ucap Revaldo
"Kemana bang??" Tanya Marsha antusias
"Aku mau kumpul sama temen ku ke spot billiard.. ikut ya... Dari pada di rumah sendirian aja, kan kamu sendiri yang bilang bosen kan tadi..." Kata Revaldo
"Yauda deh aku ikut....." Jawab Marsha menampilkan senyuman di bibirnya.
###___vote gais____###
KAMU SEDANG MEMBACA
Aturan Anti Cinta
FanfictionMarsha anak yang sangat pintar di sekolahnya, dengan prestasi yang ia dapat ia lolos ke perguruan tinggi negeri yang ia mau selama ini. Namun, masalah datang ketika ia baru saja lulus SMA. Sang ayah tiba-tiba saja di tangkap polisi di karena terliba...