5. Surga??

82 8 0
                                    

💐 HAPPY READING 💐

Maaf ya kalau banyak typo nya..

Jangan lupa komen sama bintang nya yaa, love you!!

Tap!

Suara bedak tertutup.

"Kayaknya aku terlalu lama ngga pacaran saking banyaknya kerjaan" Do Do Hee mengoleskan lipstik di bibirnya.

Saat ia menyadari aksinya "kenapa aku benerin lipstik? Apa yang aku hadapin? Aku udah gila. Simpa" gadis itu menaruh lipstik dan juga bedaknya ke dalam tas.

Gadis itu melihat kecermin, pipinya kembali bersemu merah "merah lagi?" Teriaknya.

***

"Berani banget mereka ngancurin makanan penutup gue" gumam Joeng Gu Won.

Gadis cantik itu kembali menghampiri Joeng Gu Won "sesibuk apapun aku, seharusnya aku makan" kepalanya menunduk menatap kue yang sudah hancur "kuenya" ia mendongak menatap cowok yang tengah menatap kue di atas meja.

Joeng Gu Won menatap Do Do Hee melas "pestanya udah selesai."

"Sendirian?"

"Makan aja bisa sendiri. Masa pesta ngga bisa?"

Do Do Hee terkekeh "tetep aja, itu kue ulang tahun aku.."

"Kata siapa itu kue Lo? Apa pentingnya ulang tahun lo buat gue?" Sela Joeng Gu Won.

Do Do Hee terdiam tak berkutik.

"Pergi sana. Gue ngga ada waktu main sama Lo. Karena harus ngemilah sampah."

Do Do Hee mengerjapkan matanya dua kali, ia menyungging senyum hambar "senang ketemu sama kamu. Semoga hari ini jadi hari buruk buat masa depan kamu" ujarnya penuh penekanan, dan menglegang pergi. Namun baru beberapa langkah ia membalikkan badannya "satu lagi. Kalau kita ketemu lagi, tolong ngomong lebih sopan. Orang bisa ngira kamu mantan pacar aku" ia kembali melanjutkan jalannya.

"Lo harus lebih hormat kalau memohon."

"Itu bukan permohonan" sahut gadis itu sambil terus berjalan pergi.

Jeong Gu Won menatap pundak gadis itu yang semakin menjauh, dan beralih menatap koran. Ia langsung mengambil koran dan berjalan menuju toilet.

***

Joeng Gu Won menatap kaca. Ia melangkah kaki untuk pergi dari toilet. Namun, ia memberhentikan langkah "hampir lupa" ia memutar badannya dan melangkah ke arah toilet pria paling ujung. Ia mengambil koran, dan membuang koran itu di kamar mandi paling ujung. Ia melangkahkan kakinya kembali keluar toilet. Saat di tengah langkahnya ia menjentikkan jarinya.

Kumpulan geng 'anjing gila' itu keluar dari koran dengan posisi tubuh yang bertumpukan.

"Aduh!"

"Minggir!"

"Awas kepala gue."

"Tangan gue!"

Ketua dari geng itu berada dibawah menatap anggotanya yang dari tadi berteriakan "yang bener aja!"

***

MY DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang