💐 HAPPY READING 💐
Sebuah mobil hitam berjalan dengan kecepatan sedang. Jalanan malam ini cukup ramai. Joeng Gu-Won fokus menyetir dengan pandangan menatap kedepan "apa sesusah itu jaga diri baik-baik? Gimana jadinya kalau gue telat datangnya? Tato berharga hampir hilang" cowok itu menoleh ke samping. Dan menatap kedepan.
"Jadi, kamu demon? Iblis itu iblis. Kenapa harus demon? Emang pokemon? Lucu banget."
Cowok itu menatap Do Do Do "pokemon?" Ia menghembuskan nafas "dengarin, demon itu makhluk berharga yang hidup buat kontrak sama manusia" ia berusaha menyeimbangkan fokus menyetir dan sesekali menatap gadis itu.
"Kontrak apa itu?"
"Simpelnya, ngabulin permintaan manusia"
"Oh maksud kamu, Genie?"
"Gue ngga kayak smurf berotot itu. Lo liat sendiri kekuatan gue. Apa lagi kalau gue bukan demon?"
"Kita biasa nyebutnya pahlawan super"
"Lupain, terserah mau anggap apa"
"Kalau gitu, Genie..."
"Selain itu."
"Terus terang, aku ngga perduli kamu iblis atau malaikat"
"Lo ngga percaya, ya?"
"Itu ngga penting. Yang penting, kamu punya kekuatan super terus tato yang jadi sumber kekuatan itu ada di aku"
"Jadi, Lo pasti ngga percaya"
Gadis itu menyenderkan kepalanya di pintu mobil "hmm, aku ngga percaya."
"Udah gue duga. Kenapa manusia ngga bisa langsung percaya?"
"Pantes kamu obese sama tato itu..." Do Do Hee melirik kearah cowok itu. Sebuah ide mendadak muncul di otaknya, ia membenarkan posisi duduknya menghadap dan tersenyum manis sambil menatap Joeng Gu-Won "kamu pasti ngerasa serba salah selama ini" Joeng Gu-Won melirik sekilas
"Kamu harus terus sama aku buat pakai kekuatan, tapi ngga ada yang alasan buat itu. Pacar aja bukan, apalagi mantan pacar. Yang kamu butuhin sekarang itu identitas yang bisa dijadiin alasan, benar?"
"Jadi, intinya apa?" Tanya Joeng Gu-Won to the point.
"Kita bagi takdir, itu maksud aku."
Joeng Gu-Won mengerutkan dahi bingung "takdir?" Gumamnya.
"Visi sama misi kita sama. Pasti ada jalan yang nguntungin"
"Terus?"
"Jadi pengawal aku aja"
"Pengawal? Apa maksud Lo?"
"Biar aku jelasin. Pengawal itu ngelindungin dari mara bahaya"
"Lo kira gue ngga tau pengawal itu apa? Gue ini demon. Lo mau gue ngelindungin manusia remeh?"
"Anggap aja gini, kamu ngelindungin tato berharga kamu, bukan manusia remeh"
"Ngga mau."
"Kalau ngga mau ngelindungin, ngelawan penjahat aja gimana?"
"Lo mau gue ngebantuin ngelawan mereka? Lo kira demon itu pokemon?"
"Seandainya aku mati, kamu juga yang bakal repot, kan? Gimana nasib tato kamu kalau aku mati?" Do Do Hee menghembuskan nafas "kamu tahu kan, aku lagi dalam bahaya. Ya walaupun aku ngga tahu siapa yang ngicar aku, orang itu ada niat buat bunuh aku. Kamu ngebutuhin tato kamu, terus aku ngebutuhin kekuatan kamu. Ini satu-satunya cara supaya kita berdua selamat, iya kan?"
Jeong Gu-Won menatap Do Do Hee beralih menatap tato, ia nampak berfikir dan menatap kedepan. Kini mobil yang di kendari mereka sudah sampai di tempat parkir apartemen tempat tinggal gadis itu. Cowok itu memarkirkan mobil. Mereka melepas seatbelt kompak.
"Setuju jadi pengawal, kan?"
"Jawaban gue udah pasti ngga" jawab Joeng Gu-Won tanpa menatap gadis itu.
Do Do Hee menatap cowok itu "terus, menurut kamu ada cara yang lebih baik?"
Joeng Gu-Won menatap Do Do Hee ia berfikir beberapa detik "pokoknya, gue ngga mau jadi pengawal Lo." Ia keluar dari mobil.
Melihat itu Do Do Hee ikut keluar "mau kemana?"
"Bedebah itu ngincar Lo lagi, mungkin. Jadi biar gue antar sampai depan pintu." Joeng Gu-Won mulai melangkahkan kakinya.
Melihat cowok itu berjalan Do Do Hee perjalan cepat mengejar Joeng Gu-Won "itu namanya pengawal. Pengawal ngga serumit yang ada di pikiran kamu"
"Berapa kali gue bilang? Gue ngga Sudi jadi pengawal" Joeng Gu-Won membalikkan badannya menghadap gadis itu. "Jalan di depan. Gue bakal awasin dari belakang" titahnya dan berjalan melewati Do Do Hee. Tepat di belakang gadis itu ia menatap sekeliling "kemanan disini bagus, kan?"
"Sikap sama omongannya beda" gumam Do Do Hee dan berjalan terlebih dulu. ia menekan tombol untuk membuka pintu lobi apartemen ini. Ia berjalan masuk di ikuti Joeng Gu-Won di belakangnya.
Tanpa sadar ada seseorang yang mlihat semua gerak-gerik dan obrolan mereka. Ya pria itu adalah orang yang menyiram cairan dijalan pada Do Do Hee. Saat melihat mereka sudah masuk. Ia menaiki motor dan menjalankan motor itu pergi dari sana.
***
Saat sampai di rumah pria berhelm tadi meninju-ninju dan melempar asal helm "arghhhh" ia mencoba mengatur emosinya ia menggaruk-garuk luka yang ada di leher.
***
Joeng Gu-Won tersenyum tipis. Ia menuangkan air panas ke kopi bubuk yang baru digiling "gue hebat kayak biasanya..."
Air dari kopi giling yang di siram air panas itu menetes ke cangkir.
"Astaga, maaf" ujar Park Bok-gyu yang tak sengaja menyenggol tremos yang di pegang bosnya.
"Ternyata ngga."
Park Bok-gyu menaruh tisu di bagian air yang tumpah.
Joeng Gu-Won menaruh tremos yang ia pegang di meja "bisa-bisanya kekuatan heabt gue pindah ke pergelangan tangan manusia remeh sama lemah itu. Gimana kalau bedebah itu nerobos kerumahnya? Kalau dia mati terus kekuatan gue hilang, gimana nasib kontrak-kontrak gue nanti?" Ocehnya sambil menunjuk pergelangan tangan pada Park Bok-gyu.
"Kawal dia aja kalau kamu khawatir kayak gini."
"Jangan konyol" ia menunjuk Park Bok-gyu dengan telunjuknya "masa, demon jadi pengawal?"
"Awalnya, demon juga emang pengawal, kan?" Park Bok-gyu membungkukkan mengambil sesuatu di bawah.
"Omong kosong apa itu?" Tanya Joeng Gu-Won tak suka.
Park Bok-gyu mengambil buku dan berdiri seperti semula ia membaca buku berwarna hijau yang tempo hari sempat di sembunyikan oleh cowok itu "pada dasarnya, demon hidup berdampingan dengan manusia dan merupakan dewa pelindung bagi manusia" ujarnya membacakan isi tulisan buku itu "dewa pelindung sama pengawal itu sama"
"Gue ngga mau jadi dewa pelindung ataupun pengawal. Gue paling cocok jadi demon" ujarnya kekeh tanpa mau di bantah. Ia merebut buku yang di pegang asistennya itu. "Kali ini gimana cara Lo ngambil ini?" Tanyanya sambil memeluk buku hijau itu.
"Pas bersihin meja kamu. Ngomong-ngomong, gimana jadinya kalau Do Do Hee nyebarin jati diri kamu?"
"Dia aja ngga percaya gue demon. Selain itu, Lo tau sendiri sifat manusia."
***
Jangan lupa vote nya seng!!
Makasih buat yang udah baca sekaligus vote cerita ini, lopyuu!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DEMON
Teen FictionJANGAN LUPA SEBELUM BACA FOLLOW DULU YAAA!!! Seorang gadis yang menikah dengan iblis tampan??? Gadis cantik dengan nama Do Do Hee itu adalah seorang CEO muda. ia memiliki sifat arogan, dingin, dan juga tidak memiliki orang kepercayaan, terlebih soso...