12. Alibi

38 6 0
                                    

💐 HAPPY READING 💐

Makasih buat yang udah baca cerita ini sekaligus nge-vote lope youu buat kalian semuaaaaa...

Pintu kamar rawat terbuka, menampilkan gadis cantik dengan rambut di kuncir kuda "Nyonya Ju."

"Hei" sapa Ju Cheon-Sook yang tengah duduk di brankar sambil menatap Do Do Hee.

"Udah beres?" Tanya Do Do Hee, ia berjalan mendekati wanita paruh baya itu dan duduk kursi depan Ju Cheon-Sook duduk.

"Iya, hasilnya bersih"

"Syukur deh. Kita jadi tenang kalau udah tau Nyonya sehat. Tesnya ngga berat, kan?"

"Aku cuma ngebuang waktu"

Do Do Hee menatap malas kearah wanita itu.

"Tanaman hias aku apa kabar, ya? Aku harus pulang cepat buat kasih pupuk."

"Biar aku antar" tawar Do Do Hee.

"Kamu ngga sibuk? Kapitalisasi pasar perusahaan kamu berkurang sampai 260 miliar"

"Lagi aku atasi."

"Itu ulah siapa?"

Do Do Hee berdesis "masih belum tahu"

"Butuh bantuan?"

"Ngga perlu. Aku pasti bakal minta bantuan kalau butuh. Ngga adil kalau aku minta bantuan Nyonya sekarang."

Ju Cheon-Sook menggeleng-geleng kepala, memang gadis yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri ini cukup keras kepala. Wanita itu berdesis dan berdiri.

Saat melihat wanita di hadapannya ingin berjalan keluar Do Do Hee langsung memberhentikan langkah wanita itu "Nyonya Ju."

Ju Cheon-Sook menatap gadis yang masih duduk di kursi "ya?"

Belum sempat Do Do Hee berbicara pintu kamar rawat terbuka. Seorang pria berjalan masuk dari arah pintu dengan satu wanita dan dua orang cowok yang berbaju putih di belakang pria itu. Pria dengan jas dan kemeja putih yang tak lain adalah dokter "Bu komisaris" sapa dokter itu.

"Astaga, dokter Choi. Buat apa sampai ngantar aku?"

"Aku cuma mau nanya, apa kamu nyaman selama disini?"

***

"Ya ampun. Tanaman aku layu semua" ujar Ju Cheon-Sook saat melihat tanaman hiasnya semuanya layu.

"Menurut aku masih sama" sahut Do Do Hee malas. Ia berjalan ke arah kursi yang ada di tempat perkarangan tanaman hias untuk duduk dan menaruh tasnya disana.

"Sama apanya?" Tanya wanita itu sewot "daun-daunnya jadi layu pas ngga ada aku" ujarnya sambil mengambil obat penyubur tanaman dan menuangkannya ke teko penyiram tanaman yang berisi air.

"Istirahat, nanti malah ngeluh sakit lutut lagi" omel Do Do Hee menatap wanita paruh baya yang sedang menyiram tanaman hiasnya.

"Ngga sakit" wanita itu menaruh teko tadi, dan berdiri pelan-pelan. Do Do Hee bangun dari duduknya dan membantu wanita itu. "Aku udah minta banyak obat"

MY DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang