7. Ngga Berarti dan Ngerepotin

67 8 0
                                    

💐 HAPPY READING 💐


"Kue gue... Bodo amat" Joeng Gu-Won berdiri dari duduknya dan berjalan kearah pintu keluar dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam saku celana.

"Apa ini? Kamu udah mau pergi?" Tanya Park Bok-gyu menghentikan langkah cowok didepannya.

"Iya, gue ngga bisa fokus. Gara-gara ngga bisa makan kue pas selesai beresin kontrak."

"Emang kamu sibuk apa?"

"Kencan" jawab Joeng Gu-Won pelan.

Namun kalimat itu rupanya di dengar gadis yang sedang menari, Jin Ga-young "kencan?" Tanyanya kaget, ia menghentikan latihannya dan menatap dua cowok yang berada didekat pintu.

Kedua cowok itu menatap kearah gadis itu.

"Keren. Pendengarannya bagus banget" gumam Park Bok-gyu.

Jin Ga-young berjalan cepat hendak menghampiri dua cowok itu "sama siapa? Perempuan? Kalian tidur bareng?"

Joeng Gu-Won mundur dan terseleo, dan untung ia berpegangan dengan Park Bok-gyu yang ada di sampingnya. Ia menatap Park Bok-gyu dan beralih menatap gadis yang berdiri dengan dress berwarna hitam. Ia kembali menatap cowok di sampingnya "ada dokumen yang harus gue tandatangani, kan?"

"Bener, banyak banget" jawab Park Bok-gyu.

"Kalau gitu, kita beresin sekarang?"

"Iya, mari."

"Ayok."

Jin Ga-young melihat kedua cowok itu pergi keluar meninggalkan ruang latihan ini "mereka udah tidur bareng. Pasti udah!" Teriaknya di akhir kalimat.

***


Shin Da Jeong kini berdiri di depan gedung, tempat tes Ju Cheon-Sook. Ia sedang melakukan panggilan dengan seseorang "ya, baik."

Melihat Do Do Hee keluar, Shin Da Jeong langsung mengakhiri panggilan itu "nanti saya hubungi lagi" ia mematikan sambungan telpon dan menaruh ponselnya di saku baju.

"Aku udah dapet jadwal Bu Noh Su-ahn. Dia nginep di hotel grup kita, di sokcho" ujar Shin Da Jeong memberi tahu.

"Emm... Kamu pulang aja, biar aku yang nyetir sendiri."

"Oke, saya ngga nolak" ia menyerahkan kunci mobil.

"Aku kira kamu bakal nolak."

"Aku selalu nurutin semua perintah kamu."

Do Do Hee meraih kunci mobil itu "dari kapan?"

"Selalu di dalam hati, semacam loyalitas internal."

Do Do Hee tersenyum tipis "oh gitu. Ternyata kamu intover."

"Karena aku INFP."

Do Do Hee berjalan dan membuka pintu mobil bagian pengemudi "mau makan di res area?" Tawar Do Do Hee.

"Selamat makan"

"Biar aku anter."

"Ga usah, makasih" Shin Da Jeong menglegang pergi.

MY DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang