21. Kumbang Tanduk Panjang

41 5 0
                                    

💐HAPPY READING 💐

Jangan lupa vote sebelum baca

Biar ngga jadi sider ya guys!

Ushakan menghargai dengan cara vote ataupun komen!


Suara panggilan dari ponsel berbunyi cukup keras. Benda pipih itu berada di atas narkas. Seorang gadis dengan piyama coklat itu menggeliat seraya memegangi kepalanya "astaga, aku baru aja tidur. Siapa yang nelpon pagi-pagi kayak gini?" Ocehnya, tangannya terulur meraih benda pipih itu.

Gadis itu membuka matanya dan melihat nama yang tertera di panggilan itu 'Gu-Won sang penyelamat' setelah tahu ia terkejut dan langsung bangun dari tidurnya dan memposisikan tubuhnya untuk duduk. Do Do Hee segera menggeser tombol hijau "kamu mau jadi pengawal?"

Sementara di posisi lain Joeng Gu-Won dan Park Bok-gyu serta Jin Ga-young itu menguping pembicaraan Joeng Gu-Won dengan Do Do Hee di telpon.

"Diangkat" seru Park Bok-gyu.

"Jangan berisik. Ngga kedengeran" tegur Jin Ga-young.

Joeng Gu-Won melangkah kakinya maju "Lo dimana? Rumah?"

"Pasti dirumah."

"Kita ketemu sekarang. Gue bakal kesana." Joeng Gu-Won mematikan sambungan telpon dan mengambil sesuatu di kolong meja.

"Apa yang kamu rencanain?" Tanya Jin Ga-young.

Joeng Gu-Won meletakkan gelas diatas meja dan menatap Jin Ga-young "gue harus cepat bikin kontrak." Ia langsung memasukan es batu kedalam gelas "masukin semuanya! Gue harus cepat pergi!" Titah Joeng Gu-Won.

Dengan cepat Park Bok-gyu dan Jin Ga-young membantu bosnya itu.

***

"Sekarang juga?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Ia menatap cermin dirinya benar-benar terlihat berantakan sekali "astaga" ia langsung pergi ke kamar mandi.

***

Saat ini Joeng Gu-Won sudah berdiri dengan memegang gelas di parkiran apartemen. Mendengar bunyi langkah kaki Joeng Gu-Won memutar badannya dan menghampiri gadis itu.

"Kenapa datang ngedadak? Aku sampai ngga sempat cuci muka."

"Gue mau jadi pengawal"

"Beneran?" Tanya Do Do Hee semangat.

Joeng Gu-Won mengangguk.

"Bagus, keputusan kamu tepat..." Do Do Hee menjeda ucapannya, ia berfikir sebentar "sebentar, kenapa ngedadak mau? Kemarin kamu masih keras kepala bilang ngga mau"

"Abis gue pertimbangin lagi malam" Joeng Gu-Won menyadari gadis di hadapannya ini menatap terus kearah gelas yang ia bawa "gue ngerasa remeh juga bukan berarti ngga penting. Serangga remeh sama ngga berguna kayak kumbang tanduk panjang aja dilindungin, kan?"

"Jadi, maksud kamu, aku kumbang tanduk panjang?"

"Artinya Lo berharga." Cowok itu mengulas senyum manis.

MY DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang