Bab 9

9.5K 481 4
                                    

Saat ini keluarga Fernandez sedang berkumpul di ruang keluarganya. Dan ini adalah hal yang baru bagi mereka. Semenjak kedatangan Aksa berkumpul dan mengobrol ringan adalah sebuah rutinitas yang wajib untuk dilakukan. Biasanya jika sudah makan mereka akan kembali ke kamar mereka masing-masing. Tapi setelah ada Aksa, pasti mereka menyempatkan untuk saling mengobrol dan menceritakan keluh kesah yang mereka alami. Seperti saat ini keluarga Fernandez sedang mendengarkan celotehan Aksa yang menceritakan betapa takut nya ia pergi ke markas yang di sebut Arkan.

"Ya gitu deh masa ya bang Arkan bawa Aksa ke tempat jelek kaya gitu" adu Aksa

"Kan baby yang maksa mau ikut, jadi salah siapa hayoh" ucap Arkan

"Tapi tetep aja tempatnya jelek, mana serem lagi" kesal Aksa

"Tapi kan dari luar aja, baby liat sendiri kan kalau dari dalem gimana? Ramai, tenang dan nyaman" ucap Arkan

"Iya sih, tapi kan awalnya Aksa takut" ucap Aksa

"Iya-iya nanti ga akan abang ajak ke sana lagi deh" ucap Arkan

"Eh jangan gitu dong" ucap Aksa

"Loh katanya baby takut, jadi mending bang Arkan ga ajak baby ke sana lagi dong" ucap Aurora

"Nanti kalau Abang ga ajak Aksa ke sana lagi, Aksa ga bisa keluar dong" ucap Aksa

"Ya boleh dong sayang, tapi harus ada yang nemenin baby" ucap Dara

"Ya udah nanti kapan-kapan kaka ajak Aksa ke mall ya? Aksa pengen bermain Timezone, pengen belanja, pengen beli ice cream sama cari buku novel" ucap Aksa

"Oke, nanti kita habiskan uang Daddy dan mommy oke" ucap Aurora dengan setuju

"Eh iya dad, mom Aksa pengen bicara sesuatu" ucap Aksa

"Bicara aja baby, ga usah takut" ucap Dara

"Em Aksa mau minta sesuatu boleh ga?" Tanya Aksa

"Baby mau minta apa?" Tanya Adriel

"Aksa pengen sekolah kaya Abang dan kaka, apakah boleh?" Tanya Aksa

"Hm sekolah ya? Apakah baby tidak ingin homeschooling saja?" Tanya Dara

"Gamau mom, Aksa pengen punya temen kaya Abang dan kaka. Selain itu Aksa juga pengen ngerasain sekolah lagi" jawab Aksa

"Gimana mas?" Tanya Dara pada Adriel

"Baiklah, dengan satu syarat" jawab Adriel

"Apa? Aksa bakalan lakuin itu asal Daddy izinin Aksa sekolah bareng sama Abang dan kaka" ucap Aksa

"Syarat nya baby tidak boleh keluar dari sekolah tanpa izin dari Daddy, mommy, Abang dan kaka. Selain itu nanti pada waktu jam istirahat Abang atau kaka akan menjemput baby ke kelas, dan baby hanya perlu menunggu mereka menjemput. Baby akan di antar jemput oleh supir pribadi Daddy. Selain itu jika ada orang yang mengganggu baby, segera laporkan pada Daddy. Dan jangan pernah mau di ajak oleh orang asing paham?" Ucap Adriel

"Itu sih bukan satu syarat Daddy, itu banyak sekali" ucap Aksa

"Ya itu sih kembali lagi pada baby, baby mau atau tidak?" Tanya Adriel

"Baiklah Aksa mau" jawab Aksa

"Ya sudah, gih baby istirahat saja sekarang Daddy akan mengurus semuanya. Supaya besok baby sudah bisa bersekolah dengan Abang dan kaka" ucap Adriel

"Otheii, good night semuanya" ucap Aksa sambil mencium pipi mereka dan memeluk mereka

Setelah kepergian Aksa, mereka pun bertanya dan memastikan lagi keputusan Adriel. Karena mereka masih khawatir akan terjadi sesuatu jika Aksa bersekolah di sekolah umum.

what i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang