Bab 24

6.2K 400 46
                                    

Aksa mulai siuman pada saat malam hari, tentu saja melihat Aksa yang sadar mereka pun merasa lega. Karena mereka sudah berpikir yang tidak-tidak, dalam keadaan seperti ini mereka sungguh tidak bisa untuk berpikir positif.

"Sayang udah bangun? Ada yang sakit? Atau butuh sesuatu?" Tanya Dara

"H-haus" jawab Aksa

Aurora pun segera memberikan air pada Aksa, sedangkan Adriel sudah memanggil dokter. Mereka ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi Aksa.

"Permisi, saya mau nge cek keadaan pasien dulu" ucap Dokter

"Syukurlah keadaan pasien sudah membaik, pasien masih tidak boleh terlalu banyak bergerak. Karena bisa saja menimbulkan luka nya kembali terbuka. Saya harap kalian sebagai keluarga nya bisa membantu pasien jika butuh sesuatu. Usahakan luka pasien untuk tidak terkena air terlebih dahulu. Nanti saya akan kembali untuk melakukan observasi lebih lanjut" jelas dokter

"Terimakasih dok" ucap Dara

"Baby istirahat ya? Jangan terlalu banyak gerak, jangan terlalu banyak pikiran juga" ucap Adriel

"Ko Aksa tiba-tiba ada di rumah sakit? Siapa yang bawa Aksa kesini?" Tanya Aksa

"Dario, temen sekelas baby yang udah bawa baby kesini. Dan Dario, Mira dan Clara juga yang udah jaga baby sebelum kami tiba di sini" jawab Arkan

"Oh iya kenapa kalian udah pulang? Bukannya besok kalian baru pulang?" Tanya Aksa

"Ya kita mana tenang ninggalin baby, apalagi kita denger kabar kalau baby terluka. Kita langsung aja ngambil penerbangan tercepat supaya bisa cepet-cepet sampe kesini" jawab Dara

"Maafin Aksa ya karena Aksa buat kalian susah" ucap Aksa

"Apasih baby ga boleh ngomong gitu, lebih baik baby istirahat lagi ya" ucap Aurora

Aksa pun memutuskan untuk beristirahat, karena jujur saja keadaannya sangat lemas di tambah sakit pada bagian perut nya. Ia kembali mengingat ucapan preman itu, gue harus jauhin bang Nathan kalau ga gue bisa mati, gue ga boleh mati, gue harus hidup, banyak orang yang sayang gue, gue harus hidup batin Aksa.

Nampaknya Aksa mendapatkan trauma atas kejadian yang menimpa dirinya.

----------Time Skip----------

Pagi hari nya Arkan menghubungi teman-teman nya tentang kondisi Aksa. Tentu saja mereka bergegas langsung menuju rumah sakit. Begitu juga dengan teman-teman Aksa, mereka juga akan pergi ke rumah sakit.

Aksa saat ini sedang sarapan, ia disuapi oleh Dara. Di dalam ruangannya sudah berkumpul seluruh keluarga Fernandez kecuali Adriel. Mereka semua bahkan tidak ada yang kembali ke mansion. Untuk barang-barang seperti baju dan keperluan lainnya di kirimkan oleh maid.

Aksa telah menyelesaikan sarapannya dan tidak lupa meminum obat yang sudah di anjurkan oleh dokter. Saat Aksa akan menutup mata, terdengar pintu yang terbuka dan beberapa orang yang memasuki ruangannya.

"Astaga Ade kamu baik-baik aja kan?" Tanya Arya

"Ade mana yang sakit? Kasih tau Abang" ucap Farel

"Siapa yang lakuin ini?" Tanya Lio

"Asa?" Ucap Nathan

Mendengar nama Nathan sontak saja Aksa langsung menatap teman-teman abangnya. Pikiran Aksa langsung tertuju pada kata-kata preman itu.

"Jika mau hidup jauhi Nathan"

"Jangan pernah dekati Nathan lagi"

"Menjauh, menjauh, menjauh, menjauh, menjauh dari Nathan!!!!!"

what i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang