Bab 21

7.1K 401 9
                                    

Hehehe karena Mey lagi bahagia, Mey bakalan kasih update lagi. Terimakasih kepada semuanya karena masih menunggu cerita Mey。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

Saat memasuki kamar Nathan melihat Aksa yang nampaknya sudah tertidur. Nathan merasa bersalah pada Aksa karena telah membuat Aksa menunggu. Tapi Nathan tidak bisa meninggalkan pekerjaan begitu saja. Nathan pun segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah bersih ia pun segera berbaring di samping Aksa, tidak lupa ia pun memeluk Aksa.

----------Time Skip----------

Pagi pun telah menyapa dua insan yang sedang berpelukan. Hingga yang lebih muda terbangun lebih dahulu. Ia mulai menggeliat dan ia merasakan bahwa ada sepasang tangan yang sedang memeluknya. Dan ternyata tangan itu adalah tangan milik Nathan. Karena Aksa masih kesal pada Nathan ia pun mulai melepaskan pelukan itu. Tapi tentu saja tenaga Aksa tidak sebanding dengan tenaga Nathan, karena Nathan enggang untuk melepas pelukannya.

"Ish Abang lepas ga" kesal Aksa

"Tidak mau" ucap Nathan

"Asa masih kesal ya sama Abang" ucap Aksa

"Loh abang salah apa?" Tanya Nathan

"Abang masih tanya salah Abang apa?" Tanya Aksa

"Y-ya abang gatau" jawab Nathan

"Ish abang lama banget, Asa nunggu Abang sampe ketiduran" jelas Aksa

"Maaf ya sayang abang lagi ngerjain sesuatu" ucap Nathan

"Ngerjain apa sih sampe ngelupain Asa" kesal Aksa

"Tunggu Abang ambil dulu, Asa cukup tunggu di sini" ucap Nathan

Aksa penasaran apa yang akan Nathan ambil. Ia pun hanya bisa menunggu, hingga Nathan datang dengan tangan kanan yang ia sembunyikan di belakang tubuhnya.

"Itu apa sih bang? Kenapa harus di umpetin?" Tanya Aksa

"Mau tau aja apa mau tau banget?" Tanya Nathan

"Ish Abang mah ga asik ah, kalau gamau ngasih tau ga usah bikin penasaran" jawab Aksa

"Hahaha bercanda sayang, coba tutup dulu matanya" ucap Nathan

"Gamau, pasti Abang mau jailin Asa kan?" Tanya Aksa

"Engga ko, coba tutup dulu matanya" jawab Nathan

Akhirnya Aksa pun mulai menutup matanya, Aksa berjanji jika ia dijahili ia akan memukul Nathan dengan sangat keras.

"Coba buka matanya" ujar Nathan

Aksa terkejut saat membuka mata, karena yang ia lihat adalah sebuah bouquet bunga yang terbuat dari kertas yang berwarna warni. Rasanya Aksa ingin menangis saja entah kenapa rasanya sangat berbeda ketika Nathan yang memberi bunga ini. Bahkan ia tidak sebahagia ini saat Dario memberinya kemarin.

what i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang