Bab 23

6.4K 403 11
                                    

Disclaimer part ini bakalan lebih banyak narasi, jadi maaf kalau kalian bosen༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Sedangkan di sisi Aksa ia terus berlari keluar dari sekolah. Ia tidak peduli bagaimana orang menatap nya, karena yang ada di pikiran nya saat ini adalah menjauh dari Nathan. Aksa bahkan tidak sadar bahwa dirinya menangis, dan sudah berlari sangat jauh. Karena terlalu lelah ia pun memutuskan untuk berhenti sejenak. Ia menatap sekitar ternyata ia berada di sebuah jalan yang cukup sepi.

Perasaannya mulai tidak enak, ia merasa ada yang sedang memperhatikan nya. Ia pun kembali berlari, ia berharap semoga ia segera bertemu dengan jalan yang cukup ramai. Aksa semakin yakin kalau dirinya sedang di ikuti, karena saat ia berlari ia merasa bahwa ada orang juga yang berlari di belakang nya.

Aksa merasa tenang karena ia melihat di depan sudah banyak orang yang berlalu lalang. Ia jadi paham kenapa tadi jalan yang ia lewati sangat sepi, karena dirinya lari dan masuk ke dalam gang. Tapi nampaknya keberuntungan tidak berpihak pada Aksa. Karena saat ia hampir bertemu dengan jalan ramai, orang yang mengikutinya terlebih dahulu menangkap dan mendorongnya hingga ia terjatuh.

Aksa benar-benar takut, ia merasa suatu hal yang buruk akan terjadi. Karena melihat bagaimana tatapan preman tersebut padanya. Mau melawan pun ia tidak bisa, karena gara-gara dorongan preman itu kaki dan tangannya terkilir. Jadi ia tidak bisa berlari apalagi melawan, jadi yang ia bisa lakukan hanya berpasrah.

"Siapa kau?" Tanya Aksa

"Kau tidak perlu tau siapa saya anak muda" jawab preman

"Aku ga punya salah sama kamu, jadi tolong lepasin aku" ucap Aksa

"Oh tidak semudah itu, urusan kita belum selesai" ucap preman

"Aku mohon, aku bakalan bayar kamu jika kamu lepasin aku" ucap Aksa

"Tawaran yang menarik, tapi sayangnya saya tidak mau" ucap preman

"Kita ga punya urusan, jadi tolong jangan lukai aku" ucap Aksa

"Tentu saja kita punya urusan anak muda, saya peringatkan untuk jangan pernah mendekati Nathan" ucap preman

"Aku tidak mengerti maksud mu" ucap Aksa

"Jangan berlagak bodoh anak muda, jika kau ingin selamat maka turuti permintaan saya. Jika kau masih mendekati Nathan saya pastikan nyawa mu habis di tangan saya. Kau pasti mati jika kau tidak menjauhi Nathan" ucap preman

Aksa melihat sebuah peluang pun dengan sekuat tenaga mendorong preman itu dan berlari. Tapi nampaknya hal itu membuat preman itu marah, karena dengan begitu mudah ia langsung saja menusuk perut Aksa. Aksa langsung saja berteriak sekuat tenaga, untuk memancing warga di sekitar. Dan nampaknya itu berhasil, karena preman tersebut langsung pergi meninggalkan Aksa. Tapi sebelum itu preman tersebut memberikan ancaman pada Aksa.

"ARGHHHH!!!" teriak Aksa

"Saya tegaskan sekali lagi, kamu harus menjauhi Nathan. Jika tidak kamu akan mati di tangan saya" ucap preman dan langsung pergi meninggalkan Aksa yang sudah tergeletak tidak berdaya dengan darah yang terus keluar dari perut nya.

Sedangkan di sisi Dario, saat ini ia sedang bolos kelas. Saat di ujung jalan ia melihat ada banyak warga yang sedang mengerubungi sesuatu. Awalnya memang Dario tidak peduli, tapi ia melihat ada seseorang yang sedang tersenyum menatap kerumunan itu. Ia pun mencoba mendekati orang itu.

Saat sudah dekat dengan orang itu, Dario dapat dengan jelas mendengar apa yang orang itu bicarakan dengan orang di telpon nya.

"Saya sudah lakuin tugas saya"

"Jangan lupa bayaran nya"

"Saya sudah menusuk orang itu, dan kayanya orang itu bakalan mati"

"Jika kau tidak bayar saya, saya pastiin semua orang tau bahwa orang yang menyuruh saya adalah kau Fani"

what i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang