Bab 29

5.5K 324 12
                                    

Disclaimer!!
- Part ini bakalan fokus ceritain kehidupan kedepannya para pemeran utama seperti Aksa, Nathan dan Fani.
- Part ini bakalan lebih panjang daripada biasanya
- Banyak kata-kata kasar, adegan pembullyan dan adegan kekerasan
- Tolong lebih bijak untuk memilah ceritanya ya gays and happy reading all 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

(⁠。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。⁠)

Hari keenam

Saat membuka mata yang pertama kali ia lihat adalah atap kamarnya. Fani sedikit heran siapa yang membawa nya kesini, oh ia ingat sepertinya yang membawa nya kesini adalah penjaga sekolah. Saat hendak memutuskan untuk beristirahat lagi Fani di kejutkan dengan suara ketukan pintu yang sangat kencang.

Tok Tok Tok!!

Ga punya sopan santun apa ya? Masa mau bertamu malah gedor-gedor pintu. Lagian siapa sih yang bertamu, gue ngerasa ga ada janji sama siapapun batin Fani. Karena merasa terganggu, Fani pun segera membuka pintu. Tapi saat membuka pintu ia tidak menemukan siapapun, jadi ia memutuskan untuk kembali ke kamar dan ingin beristirahat. Tapi lagi-lagi ada orang yang mengetuk pintu dan sama seperti sebelumnya saat Fani membuka pintu tidak ada siapapun. Fani sungguh jengkel karena kejadian itu berulang berkali-kali, sialan siapa sih orang yang iseng kaya gini batin Fani.

Ketukan terdengar lagi tapi Fani memutuskan untuk tidak membuka pintu dan terbukti ketukan itu terhenti. Fani pun berniat untuk tidur kembali, tapi saat ia memejamkan matanya tiba-tiba ada seseorang melemparkan sesuatu pada jendela nya dan menyebabkan jendela itu pecah.

Pyar!!!

"Anjing apaan itu" kaget Fani

Fani pun berusaha mencari sumber suara itu, dan ternyata suara itu berasal dari jendela dapur yang pecah.

"Arghh kenapa bisa pecah gini sih?!! Gue harus ngeluarin duit kan buat benerin nya" ucap Fani

Untungnya jendela yang pecah nya tidak pecah secara keseluruhan. Hanya bagian tertentu saja yang pecah, jadi Fani bisa menutup nya menggunakan apapun itu yang sekiranya bisa menutupi nya. Fani pun memutuskan untuk membereskan seluruh pecahan kaca itu, setelah selesai Fani hendak pergi ke kamar lagi. Tapi tatapannya tertuju pada gumpalan kertas yang Fani duga sebagai penyebab pecahnya jendela dapur.

Fani pun perlahan mengambil gumpalan kertas itu, saat di buka Fani sedikit heran melihat isinya.

Kami mengawasi mu

Tulisan yang ditulis dengan tinta yang berwarna merah pasti membuat siapa saja takut. Tapi tidak untuk Fani, ia hanya merasa bahwa itu adalah orang iseng saja. Dih orang ngapain sih iseng banget batin Fani.

Ia pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya lagi, saat ia membuka kamar ia langsung terkejut. Karena dapat ia lihat keadaan kamarnya yang sangat berantakan. Di tambah barang yang berserakan dimana-mana, dan yang paling membuat Fani kaget sekaligus takut adalah saat ia melihat cermin dapat ia lihat ada tulisan yang membuat nya takut.

Kamu harus menerima akibatnya

Yang membuat Fani takut dan was-was adalah tulisan itu sepertinya ditulis menggunakan darah dan itu membuat Fani panik.

"Anjir ini apa?"

"Gue beneran takut"

"Siapa yang berani macem-macem sama gue"

what i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang