Kembali ke sisi Aksa dan Dara, setelah menerima telepon tersebut mereka bergegas untuk pergi ke rumah sakit. Untungnya mereka pergi dengan supir, jadi mereka tidak perlu khawatir. Karena seperti yang kalian tau jika seseorang sedang panik tidak di perbolehkan untuk membawa kendaraan sendiri, karena kemungkinan kecelakaan terbuka sangat besar.
Sedangkan di sisi Jesi, ia sedikit panik karena melihat handphone nya yang tiba-tiba saja mati. Masalahnya ia belum mengatakan tujuannya di telpon, jadi Jesi pun memutuskan untuk meminjam telpon Bagas. Tapi Dara maupun Aksa tidak menjawab telepon nya.
"Ada apa? Kenapa kamu nampak khawatir?" Tanya Bagas
"Dara dan Aksa ga jawab telpon aku mas" jawab Jesi
"Emangnya kenapa kalau mereka ga jawab telpon kamu?" Tanya Bagas
"Ya tadi aku belum sempet jelasin tujuan aku telpon mereka" jawab Jesi
"Astaga sayang, mereka pasti khawatir" ucap Bagas
"Iya makanya aku takut mereka kenapa-kenapa" jelas Jesi
"Sudah tenang, mas yakin mereka ga akan kenapa-kenapa" ucap Bagas
"Aku tunggu di luar aja ya mas, aku yakin mereka lagi dalam perjalanan ke sini" jelas Jesi
"Yaudah kita tunggu bareng-bareng" ucap Bagas
Mereka pun memutuskan untuk pergi dan menunggu kedatangan Aksa dan Dara di luar ruangan Nathan. Setelah menunggu beberapa saat, Jesi dan Bagas melihat Aksa dan Dara yang berlari menghampiri mereka.
"Aduh sayang kenapa lari-larian kaya gini sih?" Tanya Jesi
"Bund huh huh bunda" jawab Aksa
"Duduk dulu sayang, atur nafas nya dulu" ucap Jesi
Aksa pun menurut, ia mengatur nafas nya dulu hingga merasa baikan.
"Kenapa kalian berlari?" Tanya Bagas
"Ayah, bang Nathan gapapa kan? Ada apa dengan Bang Nathan?" Tanya Aksa
"Astaga kalian lari-larian gara-gara ini?" Tanya Jesi
"Iya, Aksa sangat panik apalagi tadi bunda belum jelasin apa-apa tapi telponnya udah mati. Jadi Aksa pikir terjadi sesuatu sama bang Nathan, maka dari itu tidak berpikir panjang Aksa ajak mommy kesini" jawab Aksa
"Aduh sayang maafin bunda ya, tadi bunda emang belum jelasin tujuannya. Tiba-tiba aja handphone bunda mati, pas bunda telpon kalian pake handphone om Bagas kalian tidak mengangkat nya" jelas Jesi
"Jadi Abang ga kenapa-kenapa kan bun?" Tanya Aksa
"Nathan gapapa sayang, malahan kemungkinan besar Nathan akan segera bangun. Nathan sudah bisa merespon beberapa hal" jawab Jesi
"Astaga syukurlah, Aksa takut bang Nathan ninggalin Aksa" jelas Aksa
"Aksa tenang aja, Nathan pasti bangun sayang" ucap Jesi
"Bunda, Aksa ijin buat masuk dan liat kondisi Abang ya?" Izin Aksa
"Iya silahkan sayang" ucap Jesi
Setelah Aksa masuk, tatapan Jesi beralih pada Dara yang menatap nya dengan tatapan marah.
"Lo kenapa Dar?" Tanya Jesi
"Bisa-bisanya Lo nanya gue kenapa?" Tanya Dara
"Ya gue gatau, wajah Lo kaya nahan berak" ucap Jesi
"Bagas sorry ya gue mau maki-maki si tolol ini dulu"
Dara dan Jesi memang sudah berteman dari lama, jadi jangan heran jika saat mereka berduaan ucapan mereka akan berbeda. Artinya ucapan mereka tidak akan selembut saat bersama suami dan anak-anaknya. Bagas tau mengapa Dara marah jadi Bagas memberikan izinnya dan memilih untuk bergabung dengan Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
what i'm?
Ficção AdolescenteMenceritakan tentang seorang laki-laki bernama Azri Nugroho yang mengalami kejadian diluar nalar. Azri sempat tidak percaya, tapi kenyataannya ia sekarang berada di dalam tubuh orang lain. Bagaimana kisah Azri selanjutnya? Apakah ia akan bertahan at...