Bab 27

4.3K 290 10
                                    

Disclaimer!!
- Part ini bakalan fokus ceritain kehidupan kedepannya para pemeran utama seperti Aksa, Nathan dan Fani.
- Banyak kata-kata kasar, adegan pembullyan dan adegan kekerasan 
- Tolong lebih bijak untuk memilah ceritanya ya gays and happy reading all 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

(⁠。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。⁠)

Hari pertama

Hari pun telah berlalu, pagi-pagi sekali Laura sudah berada di sekolah. Ia berjalan menuju kelas Fani, Lo pikir gue bakalan tinggal diem aja setelah apa yang Lo lakuin ke Ade gue? Gue ga akan biarin Lo hidup tenang di sekolah ini batin Laura. Saat sampai kelas Fani ternyata sudah ada beberapa orang yang datang. Mereka yang melihat Laura hanya bisa menunduk, tentu saja mereka takut apalagi melihat mood Laura yang nampaknya tidak baik.

"Lo bantuin gue simpen ember ini di atas pintu" ucap Laura pada beberapa pemuda kelas Fani

"I-ini isinya apa ya ka?" Tanya pemuda itu

"Bekas air pel" jawab Laura dengan enteng

"M-maaf ka, tapi nanti kalau pintunya di buka pasti air nya bakalan tumpah ke bawah kan?" Tanya pemuda lainnya

"Ini bukan untuk kalian ko tenang aja, gue bikin jebakan ini buat Fani" jawab Laura

Mereka merasa lega saat mendengar ternyata tujuan Laura ke kelas mereka bukan untuk membully mereka, tapi untuk membully Fani. Tentu saja mereka melakukan perintah yang Laura katakan, karena yang menjadi sasarannya bukan mereka.

"T-tapi ka nanti kalau temen-temen yang lain yang kena gimana?" Tanya yang lainnya

"Makannya Lo kabarin di grup kelas, pastikan Fani ga ada di grup itu. Suruh mereka jangan dulu masuk kelas sebelum Fani masuk" jawab Laura

Salah satu dari mereka pun langsung saja menuruti apa yang di perintahkan oleh Laura. Daripada teman-temannya yang menjadi korban, sebenarnya mereka tidak menyukai Fani. Karena tingkah Fani yang so polos itu membuat mereka muak.

Laura pun mulai ke luar kelas, dan pemuda yang di suruh oleh Laura pun mulai menyimpan ember itu di atas pintu. Sudah dapat mereka pastikan jika saat pintu itu di buka ember itu akan terjatuh. Salah satu pemuda nya pun mulai membuka kaca dan memberitahu kepada Laura bahwa semuanya telah selesai.

Laura pun langsung saja duduk di kursi yang disediakan di depan kelas Fani. Setelah menunggu cukup lama Laura pun melihat Fani datang dengan tersenyum lebar. Setelah apa yang Lo lakuin, Lo masih bisa senyum? Liat aja apa Lo masih bisa senyum setelah ini batin Laura.

Laura pun mulai menghampiri Fani, Fani yang melihat Laura pun hanya bisa merotasikan matanya. Ada apalagi sih dia? Apa ga bosen ganggu gue? Batin Fani. Laura mulai berbisik pada Fani, sehingga tidak ada yang bisa mendengarnya. Lo kira lo bakalan sekolah dengan tenang setelah apa yang Lo lakuin? Ucap Laura dengan berbisik.

Laura pun mulai duduk kembali ke tempat tadi. Fani tidak terlalu memikirkan apa yang Laura ucapkan. Ia pun berjalan dengan riang, saat membuka pintu Fani di kejutkan dengan air pel yang tiba-tiba membasahi dirinya. Fani langsung tau jika ini adalah ulah dari Laura, ia pun segera menghampiri Laura.

Byurr!!

"Laura!! Ini pasti ulah kamu kan?!!" Marah Fani

"Upps ketahuan ya" ledek Laura

what i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang