Bab 17

8.6K 441 9
                                    

Saat ini keluarga Fernandez sedang berada di meja makan. Tapi acara sarapan mereka terhenti karena ada salah satu bodyguard yang menghampiri mereka dan mengatakan bahwa mereka ke datangan tamu.

"Permisi tuan, nyonya dan tuan muda maaf saya mengganggu waktu sarapan kalian. Tapi saya di sini ingin memberitahu bahwa ada tamu di luar yang sedang menunggu tuan muda Aksa" ucap bodyguard

Tentu saja ucapan bodyguard itu membuat mereka heran. Karena tidak sembarang orang bisa masuk dan menemui keluarga Fernandez. Lagipula setahu mereka, Aksa tidak mempunyai janji dengan siapapun. Jadi siapa orang yang ingin bertemu dengan Aksa.

"Loh baby ada tamu?" Tanya Adriel

"Hah engga ko dad" jawab Aksa

"Atau ada janji sama seseorang?" Tanya Dara

"Engga juga mom" jawab Aksa

"Lalu siapa yang ingin bertemu dengan baby?" Tanya Aurora pada bodyguard

"Tuan muda Brighton yang ingin menemui tuan muda Aksa nyonya muda" jawab bodyguard

"Baby ada janji dengan dia?" Tanya Arkan

"Dengan siapa bang?" Tanya Aksa

"Nathan" jawab Arkan

Tentu saja jawaban dari Arkan membuat Aksa tersipu. Nama itu mengingatkannya pada kejadian semalam, mengingat nya saja sudah membuat Aksa malu.

----------Flashback On----------

Saking lelahnya tubuh Aksa, setelah masuk ke dalam mobil Nathan ia langsung saja terlelap. Tapi entah mengapa ia seperti bermimpi ada seseorang yang mendekatkan wajahnya pada wajah Aksa. Dan yang ia rasakan secara perlahan orang tersebut mengecup kening, pipi dan yang terakhir orang itu mengecup bibirnya. Mata Aksa memang terpejam jadi ia tidak mengetahui siapa yang menciumnya. Tapi ia dapat merasakan seluruh sentuhan dari orang itu gue kan di mobil bang Nathan, apa jangan-jangan yang cium gue emang bang Nathan batin Aksa.

Aksa cukup lama memproses apa yang terjadi, ia masih menimang apakah ini nyata atau mimpi. Tapi ia semakin dibuat terkejut karena tiba-tiba orang di hadapannya ini dengan berani melumat bibirnya. Tapi anehnya lagi Aksa tidak merasa marah, ia malah menikmati ciuman sepihak yang sedang mereka lakukan. Dan tanpa sadar ia pun mulai mengeluarkan suara laknatnya. Aksa pun meyakini bahwa ini adalah mimpi karena setelah itu ia benar-benar terlelap.

Saat tengah malam Aksa merasa haus dan saat membuka matanya ternyata ia sudah berada di kamarnya. Tapi saat melewati cermin, ia menjadi berpikir bahwa sepertinya ini semua bukan mimpi. Karena saat ia bercermin ia melihat bibirnya yang sudah membengkak dan ia yakin bahwa ciuman yang ia sangka adalah mimpi sebenarnya adalah kenyataan. Tapi ia masih tidak mengetahui siapa orang itu, hingga ia pun sadar. Kan gue pulang bareng bang Nathan, jadi bang Nathan yang cium gue? Kalau emang bang Nathan kenapa gue ga marah? Gue bahkan pengen lagi hehehe batin Aksa.

"Anjir jadi kejadian kemarin beneran?"

"Gue udah ciuman sama bang Nathan?"

"Tapi ko gue? Bukannya bang Nathan suka cewe? Ko malah cium gue? Aneh banget"

"Tapi lebih aneh gue, bukannya jijik malah pengen lagi"

"Ah gue malu"

Begitulah setelah mengetahui bahwa itu bukan mimpi, Aksa pun menjadi susah untuk tidur kembali. Ia masih memikirkan apakah ini hal yang wajar? Tapi yang bikin Aksa bingung adalah bagaimana ia jika bertemu dengan Nathan? Apa yang harus ia lakukan? Apakah ia harus berpura-pura tidak tau? Atau lebih baik bertanya langsung? Karena sibuk memikirkan itu, Aksa baru bisa kembali terlelap pada pukul 00.00.

what i'm?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang