"Hoammmm."
"Hei kalo menguap itu tutup mulutnya, kita sudah 3 jam berdiam di sini, mulut mu bau. Itu akan merusak konsntrasi ku nanti."
"Yaaa laggian aku bosan, mengamati seperti ini, gabut banget ya tuhan."
"Yehhh kita mengamati juga kan untuk lain, jadi ayolah bersemangat!"
"Ya kau bisa bersemangat Karena ada seseorang yang kau lindungi itu. Aku juga berharap bisa mempunyai kekasih di dunia kiamat zombie ini."
"Hush jangan ngawur ah, dah lebih baik ambilkan aku beberapa soda lagi, tenggorokan ku kering."
"Yeh bisanya nyuruh-nyruh dasar."
"Yaaa kan lagi fokus ini."
"Yaudah sebentar." Joshua dengan berat hati meninggalkan tempatnya lalu kebawah untuk mengambil soda yang sudah di siapkan Al.
Al terus mengarahkan penglihatannya ke posisi Charlie, jarak nya sejauh 45 meter dari posnya, sementara untuk posisi Delta jaraknya sejauh 95 meter dari posnya tersebut.
Cukup mudah Al mengamati pos tersebut, kerna kedua titik tersebut berada di daerah yang cukup luas, dan tidak terhalang oleh gedung-gedung, hanya saja beberapa pohon yang sedikit menghalangi penglihatannya namun tidak terlalu mengaggungnya.
Al pun bangkit dari posisinya dan mencoba meregangkan tubuhnya sejanak, karena selama tiga jam ia tidak bergerak sama sekali, tak lama Joshua datang dan langsung memberikan soda kepadanya.
"Lebih baik kita istirahat dulu sampai soda ini habis." Joshua menyrankan untuk beristirahat, dan mereka pun duduk dikursi yang sudah disiapkan.
"Oh iya Al bagaimana pengalaman awal mu pada saat zombie mnyerang kota mu?" Joshua mulai membuka pembicaraa.
"Ya begitulah, aku dan teman sekolahku sedang berada di sekolah. Di sana kami melakukan evaluasi terhadap adik kelas kami, itu sudah tradisi dari sekolah kami ya. Nah tepat tengah malam gitu, ntah sesudah shubuh, aku mengecek grup dan ternyata ya kota kota lain sudah mulai darurat. Dan tiba-tiba helikopter jatuh, dan menghancurkan gerbang sekolah kami."
"Terus aku dapat kabar dari adik kelas, yang orang tuanya tentara, mereka bilang ada pengungsian di daerah Bogor yaitu Kodim 0606 itu, aku pun berharap ya, kalau orang tua ku itu sudah di evakuasi dan ada di Kodim tersebut. Ternyata pada saat sampai, tempat itu sudah di ratakan oleh zombie yang memiliki akal." Al merasa sedih kembali akan keadaan ibu dan adiknya yang sampai sekarang ia belum ketaui kabarnya bagaimana.
"Ya aku pun hampir sama keadaannya seperti dirimu, tiba-tiba saja ada truk militer yang lewat depan rumahku dan menyuruh kami sekeluarga untuk mengungsi. Pada saat itu kami belom tau apa-apa, kami hanya bisa mengikuti perintah dari tentara tersebut. Lalu pada saat kami baru saja sampai di tempat pengungsia Kodim itu, sebuah Helikopter tempur tiba-tiba menyerang tempat evakuasi tersebut. Aku tidak tau jumlah pastinya, tapi aku melihat ada dua helikopter tersebut."
"Aku dan keluarga ku mencoba melarikan diri, tetapi kami terpisah kerana banyak orang yang panik dan saling mendorong untuk keselamatan nya masing-masing, aku lihat betul si helikopter itu mengarahkan roket tepat kearah keluargaku dan orang-orang yang tengah berkumun di sana. Itu sunguh kejadian yang sangat kejam, aku berlari sambil menangis dan akhirnya aku bertemu dengan Jake dan ia membawa beberapa orang untuk segara pergi dari Kodim 0606 itu." Joshua menangis, luka lamanya terbuka kembali, ada rasa simpati di hati Al, hanya saja ia bingung akan melakukan sesuatu. Haingga akirnya ia hanya menepuk-nepuk pundaknya dan berkata "sabar" saja. Namun tiba-tiba ia menyadari sesuatu.
"tunggu kau bilang helikopter kan tadi?" Joshua mengangguk, sambil terus mengeluarkan air mata.
"Seperti apa bentuk helikopter tersebut?"

YOU ARE READING
DEAD WORLD
Bilim KurguKenapa ada beberapa orang yang ingin adanya keberadaan zombie di dunia ini? Apakah mereka siap jika terjadi kiamat zombie tersebut? Atau emang ada orang atau kelompok yang menciptakan kiamat zombie tersebut? Entahlah terlalu banyak teori konspirasi...