Jam sudah menunjukan pukul 5, matahari sudah hampir terbenam menampakan sinar orangenya sebelum berubah menjadi gelap. Mereka akhirnya sampai di Armed. Kondisi Armed cukup mengenaskan, banyak mayat para tentara yang tersebar di mana mana. Tahu bahwa hari akan menjelang malam Ryan dan Gerry langsung lari dan memasang lampu UV yang mereka bawa di tasnya, Ryan memasang di seluruh gerbang masuk dan Gerry memasang di sekitar ruang yang akan mereka jadikan tempat menginap malam ini, untungnya listrik di sini masih ada sehingga mereka bisa menyalakan sinar UV nya. Julia pun sudah sadar dari tadi sekarang ia sedang bersama Al dan Wulan.
Mereka bertiga sedang jalan jalan sambil memeriksa beberapa ruangan supaya tidak ada zombie satupun di gedung ini. Untungnya semua ruangan di gedung ini kosong. Al berniat mengecek ruangan persenjataan, sedangkan Julia dan Wulan mencari peta supaya perjalanan mereka ke Bogor lebih mudah.
Akhirnya Julia dan Wulan menemukan sebuah peta daerah Jawa Barat. Banyak daerah yang di tandai merah itu artinya zona berbahaya, tapi yang paling aneh dari peta ini adalah, ada beberapa daerah yang di beri tanda kuning yaitu daerah Cianjur, Purwakarta, Cimahi, Bandung, Subang, dan Sumedang. Julia dan Wulan saling menatap, bingung dengan tanda warna kuning tersebut.
Pukul 17.30 WIB sebelum matahari terbenam terdengar suara derung pesawat, Ryan Gerry langsung berlari keluar, pesawat tersebut menurunkan beberapa benda, bisa di lihat kalau yang di turunkan oleh pesawat tersebut adalah Supply. Untung saja Supply terebut tidak jauh dari tempat mereka berdua. Di supply tersebut ada bahan makanan, pakaian, P3K, dan juga sebuah kertas yang bertuliskan-
Terhadap semua survivor yang berada di daerah Cimahi, Bandung, Puwakarta, dan Cianjur. Harap segera ke pengungsian Bogor yaitu di Kodim 0606 Kota Bogor. Karna akan di lancarkan perataan di keempat kota tersebut menggunakan Carpet Bombing pada tanggal 24 Maret 2025 serentak di keempat kota tersebut jam 05.45 WIB.
Semoga tuhan bersama kita semua.
ROARGGGRRGRHHH!!!
Sebuah geraman terdengar dari seluruh penjuru, Ryan tau malam sudah tiba.
"Volatile."
"Vola apa?" Tanya Ryan bingung.
"Lebih baik kita pergi sekarang dan bawa semua supply ini, lalu nyalakan semua lampu UV nya." Perintah Gerry yang sedang memasukan supply tersebut ke tas di bantu oleh Ryan. Terlihat beberapa zombie sudah mulai keluar dari tempat persembunyian mereka, ada yang keluar dari toko toko, rumah rumah, bahkan selokan. Terlihat beberapa zombie mutan atau yang di sebut volatile oleh Gerry mulai bermunculan, jumlah mereka mungkin ada belasan.
"Kita tidak bisa melawan Volatile itu, lebih baik sekarang kita kembali sekarang sebelum mereka melihat kita," Jelas Gerry yang mulai menggendong tasnya dan segera kembali menuju Armed.
Pada saat Ryan ingin pergi ia melihat samar samar pergerakan di toko sebrangnya. Seketika ia terkejut melihat mata merah menyala di dalam toko tersebut sedang menatapnya. Ternyata itu Volatile.
"BANGSAT, GERRY AYOK LARI!!!!" Teriak ryan sambil menarik tas yang di gendong Gerry. Ternyata teriakan Ryan berhasil memancing beberapa volatile yang lain sehingga mereka berdua di kejar oleh belasan volatile.
"WULAN NYALAIN UV NYA WULAN!" Teriak Gerry di sela sela geraman para volatile, dengan wajah panik Wulan menyalakan lampu UV yang langsung menghadap gerbang utama.
Jarak antara mereka berdua dengan para volatile semakin dekat, para volatile bergerak sangat lincah, mereka pun bisa memanjat tembok, dan meloncat kesana kemari dengan lincah.
Tinggal beberapa meter lagi Gerry dan Ryan sampai di depan gerbang, tapi ada beberapa zombie yang menghalangi jalan mereka masuk, mungkin ada lebih dari 20 zombie yang menghalangi. Wulan menembaki para zombie tersebut, sementara Al yang baru datang dari ruang persanjataan berada di tempat tinggi membantu melumpuhkan beberapa volatile yang mendekati kedua pria yang sedang berlari.
Suara tembakan membuat beberapa volatile semakin bertambah banyak. Zombie zombie pun mulai berdatangan dengan jalan sempoyongan. Gerry dan Ryan tinggal 3 meter saja dari gerbang, Julia sudah membukakan gerbang untuk mereka masuk, Wulan masih berusaha menembaki zombie yang menghalangi. Akhirnya Gerry dan Ryan masuk secara bersamaan dan langsug menutup kembali gerbang.
Belum saja para volatile mendekati gerbang, mahluk tersebut seperti mundur pada saat tersinari oleh cahaya UV, ada beberapa yang coba memaksakan tapi tetap saja mereka kembali mundur tapi, zombie zombie biasa tidak mempan terhadap sinar UV tersebut sehingga menumpuk di depan gerbang.
Ryan melempar sesuatu seperti petasan yang di kumpulkan menjadi bulat. Pada saat di lempar, petasan tersebut memancing beberapa zombie dan juga volatile, sehingga sedikit demi sedikit zombie yang berada di gerbang berkurang.
"Oke lebih baik kita sekarang kembali ke ruangan, dan diam di sana sampai matahari terbit kembali," ucap Ryan menuju ke ruang istirahat di susul oleh Gerry, Wulan, lalu Julia.
Sementara itu Al masih terpaku diam di atas gedung Armed tersebut melihat zombie yang mengejar Gerry dan Ryan tadi. Ternyata ekspetasi yang dibayangkan oleh Al itu salah, malah mutan tersebut melebihi ekspetasinya. Tubuhnya putih dengan mulut yang bersimbah darah dan bisa membuka lebar pada saat makan, dan juga di bagian dadanya terdapat duri yang seperti mulut, itu juga bisa membuka tutup. Serta Zombie itu bisa berlari, loncat, bahkan menaiki gedung dengan sangat lincah dan cepat. Selesai mengamati Al pun turun dan kembali berkumpul dengan teman temannya di bawah.
ROARGGHH-Volatile
~~~~~
~Alxers
YOU ARE READING
DEAD WORLD
Science FictionKenapa ada beberapa orang yang ingin adanya keberadaan zombie di dunia ini? Apakah mereka siap jika terjadi kiamat zombie tersebut? Atau emang ada orang atau kelompok yang menciptakan kiamat zombie tersebut? Entahlah terlalu banyak teori konspirasi...