Behind the Scene

2 0 0
                                    

Baru saja Al ingin memeluk sosok ayahnya, ia merasakan linu di punggungnya dan langsung meringis kesakitan.

"Ehhh makannya jangan banyak gerak dulu, Emma, can you heal this kid?" Ayah Al memanggil seorang wanita bernama Emma.

"Yah. Ayah berhutang miliaran pertanyaan dariku," cakap Al sambil sedikit meringis sakit karena luka yang berada di mukanya dan di tangannya.

"Eum maafkan saya." Cakap Emma yang rupanya bisa berbahasa Indonesia.

"Eh, kau bisa bahasa Indonesia?" Al kembali bertanya.

"Ya A little bit. It's done, can you get up?" Al mencoba berdiri, untungnya kakinya tidak terluka ataupun patah.

"All right team Let's move out! Nak, untuk sekarang kau ikut dengan kami ke basecamp, nanti kau puas bertanya di sana." Ayah Al memopong anaknya, sementara empat regunya mengelilingi mereka.

"Asep, this boy is your son?" Tanya salah seorang anggotanya.

"Yes, this is my son, Carl this Alex," Orang yang di panggil Carl tersebut mengangkat gas masknya dan tersenyum ke arah Al.

"Nice to meet you boy."

"I'm not a child anymore sir," Menderngar jawaban darinya Carl langsung tertawa.

"Oke oke i will not treat you like a child, welcome to the club."

"Nah, That's more feel better."

~~~~~

Setelah hampir mereka berjalan setengan jam, Al dengan ayahnya sampai di sebuah pangkalan militer yang sudah rusak dan sudah ditinggali.

"Ayah tinggal di sini?" Tanya Al yang kebingungan.

"Oh ini kita belum sampai, sebentar lagi." Mereka terus berjalan dan langkah mereka pun berhenti di sebuah tenda yang sudah berlubang dan berdebu.

Carl menginjak-nginjak tanah dengan kedua kakinya, terdengar suara besi yang bergema.

"Ruang bawah tanah?" tiba-tiba tanah tersebut terangkat dan memang benar kalau itu adalah pintu rahasia. Muncul seseorang dengan wajah chinese dan menyuruh kami semua masuk.

Sebuah markas rahasia dari organisasi SCP foundation yang dianggap hanya fiksi oleh seluruh orang di dunia, nyatanya mereka ada dan ayah Al adalah salah satu anggotanya.

Setelah Al duduk di kursi sofa, ayahnya Al memberinya botol dan menyuruh anaknya untuk minum terlebih dahulu, lekas setelah menyimpan peralatan tempurnya dan duduk di sebelah anaknya.

"Oke yah, pertanyaan pertama. WHAT THE FUCK IS THIS?" Al tiba-tiba teriak dan semua anggota tim tersebut langsung melihat ke arah Al.

"Ssstt bisa nggak buat tenang dulu, jangan langsung teriak gitu!" Satu jitakan pelan mendarat ke kepala Al.

"Ya-ya-ya kenapa ayah baru ngasih tau kalau ayah masuk organisasai ghaib ini? Dan kalau misalnya ini organisasi nyata, mahluk SCP itu beneran ada? Dan satu lagi kenapa di sembunyikan? Satu lagi ngapain organisasi SCP sampai ke Indonesia? Apa misi tim ayah?" Terlalu banyak pertanyaan yang langsung dilontarkan Al kepada ayahnya.

"Hish satu satu lah. Oke pertanyaan pertama, memang ayah adalah seorang prajurit TNI ya, karena prestasi ayah yang banyak, pihak SCP ini lah yang langsung memilih ayah sebagai anggotanya. Dan ayah di masukkan ke dalam tim bernama "Maz Hatters". Penjelasan singkat tim kami menyelidiki setiap anomali biologis yang ada di dunia ini. Namun, saat ini kami terlambat sepertinya, dan tidak bisa menghentikan virus ini."

"Oke yah aku sudah baca di internet tentang tim ayah ini, dan ternyata memang betulan ada ya, silahkan lanjut pertanyaan ke dua."

"Baik jawaban singkat saja. Ya memang ada." Al langsung terkejut dan seketika nafasnya terhenti beberapa saat.

DEAD WORLDWhere stories live. Discover now