Today is The Day!

4 0 0
                                    

Setelah keluar dari Perumahan Setra Sari mereka pun memiih Jalan Surya Sumantri. Perempatan sudah terlihat mereka mengambil arah belok kiri melalui Jalan Dr. Djunjunan. Mall BTC sudah terlihat saat mereka belok kiri. Al memimpin jalan saat ini, ia betul-betul tahu daerah Bandung. Mobil melambat untuk mengambil jalur sebelah. Al memberi tanda dengan hormat dua jari, dan dibals dengan gerakan yang sama oleh Ryan dan Jake. Alf langsung tancap gas dan meninggalkan Joshua.

"Dasar anak muda, aku tidak percaya mereka masih bisa selamat di dunia zombie ini," Pembicaraan dari Jake nampaknya sedikit menarik perhatian Ryan.

"Ya kau benar, para pemuda mereka masih memiliki masa depan yang cerah. Kau ingat kata-kata Pak Soekarno? 'Berilah aku seribu orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.' Kita yang orang tua hanya bisa menikmati dari hasil pemikiran para pemuda. Dulu mungkin kita memiliki kesempatan, tapi sekarang biar mereka yang merubah dunia."

"Ya kurasa kau benar. Kita hanya bisa menikmati hasil dan juga menyesali perbuatan kita yang telah disia-sia kan," Pembicaraan mereka nampaknya cukup serius.

"Sudahlah, lebih baik kita fokus terhadap misi sekarang. Parkirkan saja mobilnya di depan lobby masuk."

Sementara itu Al dan Joshua sepertinya mereka mengadakan balapan saat mereka melewati Jalan Layang Pasopati, banyak mobil yang berserakan di mana-mana namun itu tidak menurunkan kecepatan motor mereka. Al memimpin paling depan sedangkan Joshua ia sedikit tertinggal jauh, Al pun mulai memperlambat motornya dan melihat ke kanan dan ke kiri, akhirnya ia menemukan apa yang ia cari-cari. Joshua yang melihat Al meminggirkan motornya, ia pun melakukan hal yang sama.

"Ada apa Al?" Joshua sepertinya kebingungan, Al pun berjalan ke belakang Joshua dan mengambil teropongnya.

"Itu adalah Sky Walk, yang berarti di bawah Sky Walk itu adalah Jalan Cihampelas. Tujuan kita," Al pun memberikan teropong kepada lelaki disampingnya untuk melihat keadaan.

"Tapi jalannya terlalu sempit, motor kita tidak akan masuk. Banyak mobil yang bertumpukan." Al mengangguk dan memang benar banyak sekali mobil yang berserekan di sana.

"Kalau begitu kita simpan motor kita di warung baso itu saja," Joshua memberikan teropong kepada Al sambil menunjuk warung baso yang tadi ia bicarakan.

"Ya kau benar, baiklah di depan kita tinggal turun ke bawah dan menyimpan motor kita," Al menyimpan teropongnya ke dalam tas Joshua dan mereka pun berangkat kembail menggunakan motornya.

Setelah mereka menyimpan motor di dalam warung baso, mereka mengecek kembali perlengkapan mereka. Al membuka tas snipernya dan memasang peredam di sniper dan juga pistol Five-Seven nya. Joshua pun mengikuti hal yang sama, ia memasankan peredam dan sebuah red dot disenjata MP5. Mereka pun siap dengan misinya dan Folding Gate warung baso itu mereka tutup agar tidak ada orang asing yang mengambil motor mereka nanti.

Mereka berjalan berbaris, Al tetap memegan pistolnya, karena cukup sulit jika ia harus berhadapan dengan zombie yang ada menggunakan GM6 Lynx. Al memimpin di depan karena hanya dia yang hafal daerah ini. Banyak sekali mayat yang bertebaran di jalan, mereka semua sudah membusuk dan di kerumuni oleh lalat. Sepertinya dua hidung mereka sudah terbiasa akan bau busuk itu.

Setelah melewati beberapa menit, akhirnya mereka pun sampai di Ciwalk, itu yang biasa disebutkan oleh warga bandung dan sekitarnya. Ciwalk adalah mall yang biasa dijadikan para anak muda untuk nongkrong dan berbelanja. Tapi sekarang mall itu sudah terlihat seperti rumah hantu yang sudah terbengkalai, ada banyak darah dan juga bangkai orang-orang bertebaran. Sepertinya ada beberapa orang yang ke sini namun mereka termakan zombie.

"Joshua siapkan senjata mu, kita akan masuk ke-"

KYAAAA!!!

Terdengar teriakan seorang wanita, Al dan Joshua yang masih di luar nampak ragu untuk langsung masuk ke dalam. Dan benar saja, ada seorang wanita yang mungkin seumuran dengan mereka menggunakan seragam sekolah tengah dikejar oleh beberapa zombie di belakangnya. Al dan Joshua langsung menembaki zombie tersebut. Wanita tersebut berhenti sebentar ia bingung, apakah ia juga akan di tembak.

"TERUS LARI KE ARAH KAMI!!!" Joshua berteriak agar wanita tersebut menghampirinya. Zombie pun sudah mulai mendekat, wanita tersebut melanjutkan larinya di sela-sela peluru yang melesat ke arahnya. Akhirnya sang wanita sampai dan berlindung diantara Al dan Joshua. Tersisa beberapa zombie lagi, para lelaki terus menembaki zombie tersebut. keadaan kembali tenang, ada sekitar 20 zombie yang berhasil mereka bunuh untuk saat ini.

Joshua pun memeriksa keadaan si wanita sedangkan Al ia menjaga keadaan sekitar dan sedikit mendekat ke arah masuk Mall.

"Hei kau nggak apa-apa?" Joshua begitu tertegun saat ia melihat betapa cantik wanita itu. Kacamta baca yang tertempel di wajahnya. Rambut kucir dua yang menghiasi rambutnya, dan juga wajahnya yang putih dan memiliki wajah seperti orang china hanya saja matanya tidak sipit.

"Nanaonan maneh ningali bengeut urang siga kitu?" Joshua jadi salah tingkah dan malu karena telah berbuat hal yang sangat tidak layak.

"Eh ah itu, aku takut ada luka di sekitar muka kamu. Oh iya kita belum berkenalan, namaku Joshua dan laki-laki itu Al," Joshua pun menjabat tangan wanita tersebut sambil menunjuk Al.

"Aku Mawar."

"Namanya cantik, sama kaya mukanya, dan tangannya juga lembut." Wanita yang di panggil Mawar tersebut tampak risih karena Joshua tidak mau melepas genggamannya. Baru aja ketemu udah ngasih kesan buruk.

Setelah memastikan tidak ada zombie lagi, Al pun menghampiri mereka berdua.

"Al, perkenalkan ini Mawar." Al pun tersenyum dan membalas jabat tangan Mawar.

"Aku Alex, tapi kau bisa menyebutku Al sama seperti Joshua tadi. Oh iya kamu habis ngapain di sini?" Wanita itu sedikit terkejut saat ia melihat mata tajam Al, begitu serius dan juga menakutkan, Mawar langsung memalingkan wajahnya. Joshua yang melihat kejadian itu mengambil kesimpulan yang salah.

"A-Aku ke sini karena di suruh teman-teman ku dari universitas untuk mengambil beberapa pakaian, minuman, dan juga makanan. Karena persediaan kami sudah hampir habis." Mawar masih terus menunduk, ia terlalu takut menatap wajah Al. Joshua yang melihatnya malah bertambah kesal.

"Hanya kau sendiri yang ke sini?" Al kembali menggali beberapa informasi darinya.

"Sebenarnya ada beberapa orang yang ikut, dua laki-laki dan satu lagi perempuan. Tapi mereka mati dan yang tersisa cuman aku sendiri doang." Mawar menangis mengigat kenangan buruknya, ia merasa kalau ia tidak layak hidup. Melihat hal itu Al memegang pundak Mawar. Lelaki yang dari tadi menonton mereka, mulai naik darah.

"Sudahlah, mereka mungkin tidak seberuntung kamu. Ikhlaskan mereka dan tetaplah hidup untuk terus mengenang mereka." Mendengar kata-kata dari Al, Mawar kembali tenang dan berhenti menangis. Namun saat matanya memandang Al, ia kembali di buat ketakutan. "Kau bilang kau dari universitas kan? unversitas mana?" Al melanjutkan pertanyaannya.

"Universitas STBA, deket kok dari sini."

"Ada berapa orang totalnya?"

"Hemmm 15 orang kalau tidak salah, 11 mahasiswa dan mahasiswi, sisanya Dosen," Mawar menjelaskan yang ia ketahui.

"Baiklah, kau sekarang ikut kami terlebih dahulu. Kami memiliki sebuah rumah yang cukup untuk menampung teman-teman mu itu, dan juga lusa ada seseorang yang akan menjemput kita." Mendenfar kabar baik dari Al, Mawar tersenyum lebar dan matanya berbinar-binar.

"APAKAH ITU SUNGGUHAN?" Mawar kembali memastikan dan Al hanya mengangguk sambil tersenyum juga.

"Oke Josh, ayo kita kembali dan memberi tahu tentang kabar adanya survivor lainnya." Joshua yang hatinya mendidih, langusng bersikap serius dan sedikit dingin. "Dan juga nanti bonceng Mawar ya!" Sikap dingin tadi mencair dan ia sekarang kegirangan.

"Kenapa?" Mawar nampaknya sedikit protes.

"Kau lihat tas sniperku? Besar tidak akan mungkin muat, yang ada kamu jatuh ke jalan. Dah samaJoshua aja sana," Alhasil Mawar menyerah dengan perdebatan kecil tadi danterpaksa terboncengi oleh Joshua. Mereka bertiga pun berjalan kembali menujutempat di mana motor tersimpan dan kembali pulang ke rumah.

DEAD WORLDWhere stories live. Discover now