PROBLEM.....

68 4 2
                                    

Julia terlihat tegang, karna ia sibuk memikirkan bagaimana keadaan orang tuanya, 'Apakah mereka selamat? apakah mereka sudah diungsikan? Apakah mereka sudah jadi zombie?' hanya itu yang saat ini yang berada di pikirannya, meskipun ia sekarang bersama dengan orang yang ia sukai, tapi tetap saja keluarga lah yang sangat ia khawatirkan sekarang.

Mereka sudah melewati gerbang sekolah yang kemarin malam hancur oleh helikopter, dan ternyata keadaan di luar sudah kacau. Banyak mobil mobil kepolisian yang terbalik dan terbakar, serta beberapa mobil ada yang saling bertubrukan sehingga menghalangi jalan. Rumah rumah di pinggir jalan di hiasi oleh bercak darah, organ yang terbuai, serta mayat mayat orang yang sudah menjadi santapan para zombie. Melihat hal itu Julia ingin muntah, tetapi tidak mungkin jika ia muntah di hadapan Al yang sudah terlihat pucat dan siap memuntahkan isi perutnya kapan saja.

Setelah masuk gang, hanya tinggal beberapa meter lagi mereka sampai di rumah Al, jalanan gang yang hanya bisa di lalui 2 motor ini terlihat sangat sepi, dan anehnya tidak ada bercak darah maupun mayat di sepanjang jalan, tidak seperti di jalan utama tadi.

Akhirnya mereka sampai di rumah Julia, terlihat rumah Julia yang tidak terlalu besar, terdapat taman dan kolam ikan kecil di halaman depannya yang langsung menghadap jalan. Tetapi terlihat sepi dari luar rumah.

Mereka pun masuk ke rumah Julia memanjat pagar, karena takut akan membuat para zombie keluar jika mereka menggeser pagar.

"Aneh kok sepi ya di sini? Apa orang tua mu sudah di evakuasi juga?" Tanya Al kepada Julia yang terlihat panik.

"Kita cek dulu ke dalem aja gimana?" Meminta persetujuan kepada Al.

"Hmmm oke mari kita masuk!"

Mereka pun masuk, Julia sudah di bekali balok kayu karna mereka akan berpencar. Julia langsung menuju kamar orang tuanya dan kamarnya, sementara Al mengecek ruang keluarga, dapur, dan taman belakang. Julia sudah mengecek keadaan kamarnya tetapi kosong ia tidak menemukan ayah ibunya, Sementara itu Al berteriak memanggil Julia dari kebun belakang.

"JULIA KESINI CEPAT!"

Saat Julia sudah dekat Al menahan wanita tersebut.

"Jul bentar dulu bentar!"

"Apa Al ada apa, kenapa kamu manggil aku, kamu udah nemu orang tua aku? Di mana?" Pertanyaan terus keluar dari mulut Julia, rasa penasaran sudah menguasai dirinya.

"Kamu harus kuat Jul ya, kamu harus kuat."

Sontak perkataan Al membuat Julia semakin memberontak, dan terus mendorong Al, Al masih tetap menahan jalan Julia.

"Awas Al! Emang ada apa dengan orang tua ku? Kenapa mereka?" tangis Jul pun pecah. Seketika Al memeluk Julia.

"Kamu harus kuat kalo mau liat, dan jangat terlarut dalam kesedihan," Al pun mengusap air mata di pipi Julia dan tersenyum supaya ia bisa sedikit tenang.

"Huffttt oke ayok!"

Al pun mengajak Julia ke taman belakang rumah sembari memegang tangannya. Terlihat 2 bangkai manusia yang sudah hampir membusuk yang sudah tidak utuh lagi, dan sedang di kerumuni oleh lalat. Salah satunya wanita dan satunya lagi pria dua duanya terlihat sudah tua, dan itu adalah orang tuanya Julia.

Julia berteriak dan menangis sejadi jadinya, melihat kedua orang tuanya sudah dalam keadaan mengenaskan, ia sekarang tidak memiliki siapa siapa lagi. Al yang melihat temannya menangis, hanya bisa diam, ia bingung apa yang harus dilakukanny, ia takut jika akan semakin memperburuk keadaan Julia.

"Lebih baik kamu istirahat dulu di kamar, sambil nenangin diri, aku akan berjaga di ruang depan, kalo kamu butuh sesuatu panggil aku."

"Ikut sama aku, jangan kemana mana." Pinta Julia sambil menahan baju Al.

DEAD WORLDWhere stories live. Discover now