2 April 2025 15.07 WIB
Tim pengintaian Al dan Joshua sudah kembali dengan selamat, mereka membawa salah satu survivor yaitu wanita yang bernama Mawar, ia adalah mahasiswi dari Universitas STBA. Dia dan teman-temannya sudah bertahan selama beberapa hari di sana. Tapi karena persediaan mereka semakin menipis, alhasil Mawar dengan ketiga temannya disuruh untuk mencari persediaan yang ada di Mall Ciwalk. Nasib buruk menimpa mereka Mawar dan ketiga temannya di serang oleh zombie yang berada di dalam mall, ketiga temannya tewas, hanya Mawar saja yang selamat karena ia sempat bertemu dengan Joshua dan Al.
Al dan Joshua telebih dahulu menghadap kepada kapten untuk memberi laporan sedangkan Mawar, ia di tuntun oleh Julia dan Wulan. Sebelum kedua pria tersebut melapor, Al sempat berbisik kepada Julia.
"Malam ini, kutunggu kau di rumah sebelah, tepatnya di rooftop. Jam 11 malam jangan telat yaa." Hati Julia menjadi tidak tenang, dan jantungnya terus berdegup kencang.
Sementara itu di ruang komando, Al menjelaskan tentang hasil pengintaiannya kepada ayahnya dan tim Maz Hatters.
"Hmmm baiklah, Zhuan dan Carl kalian jemput mereka sekarang gunakan mobil Komodo itu, dan ajak juga wanita bernama Mawar agar mereka mau ikut bersama kalian!" Perintah mutlak dari sang kapten langsung dilaksanakan oleh para anak buahnya.
"Oke kalian sudah bekerja keras. Beristirahatlah." Akhirnya setelah pekerjaan yang memotong masa santai Al dan Joshua telah selesai mereka pun kembali menuju aktivitasnya masing-masing.
Al pun merasa bahwa rumah ini semakin ramai, karena ada wajah-wajah baru yang ia lihat, benar saja saat ia melihat Ryan dan Jake tengah berbincang-bincang, ia menyimpulkan kalau wajah baru itu adalah para survivor yang sudah diselamatkan oleh mereka.
2 April 2025 19.56 WIB
Al akhirnya keluar dari kamar mandi setelah ia mengantri selama satu setengah jam, ia pun pergi ke kamar untuk mengganti baju. Setelah mengganti baju menggunakan celana Training yang cukup tebal dan juga kaos yang memiliki lengan panjang rasa lapar menyerangnya. Ia pun ke dapur dan mengambil beberapa makanan kaleng untuk dia makan.
Ada Julia di sana sepertinya ia juga kelelahan karena telah membantu mempersiapkan makanan untuk para pengungsi lainnya. Julia duduk di lantai, keringat membasahi badan dan juga bajunya. Al menyentuhkan air minum dingin ke pipi Julia dan wanita itu terkejut.
"Lebih baik kau makan dan minum dulu, ayok ikut aku. Yang lainnya akan juga akan ada di kamar untuk makan bersama dan bersenang-senang. Untuknya tadi Mawar membawakan beberapa permainan yang berada di Ciwalk. Aku tunggu kau di sana." Al pun tersenyum dan meninggalkan Julia. Sebenarnya sang wanita masih merasa gelisah, apa yang sebenarnya ingin Al omongkan nanti malam.
2 April 2025 22.51 WIB
Suasana rumah masih saja ramai, Julia tidak melihat keberadaan Al setelah beberapa menit ia pergi ke toilet tadi. Dan juga jam tangan Julia sudah menunjukan pukul 22.52.
"Euhmmm maaf ya sepertinya aku harus bantu beberes dulu di bawah. Nanti aku kembali lagi kok." Sebenarnya ada janji yang harus ia tepati, namun semua temannya percaya dengan apa yang Julia katakan tadi.
Malam hari menjadi malam yang menyenangkan bagi semua orang, setelah hari yang melelahkan dari pagi sampai sore mereka bekerja, saling membantu. Namun, saat malam tiba mereka tampak berbahagia. Al meminta izin kepada penjaga untuk keluar sebentar dengan alasan ingin mencari angin.
Setelah mendapat izin Julia langsung bergegas menuju tempat yang sudah Al katakan tadi sore.
2 April 22.58 WIB
Julia sudah mencapai rooftop terlihat Al sedang duduk santai ditemani beberapa cemilan yang ia bungkus dengan plastik di sampingnya. Al mengetahui keberadaan Julia dan menyuruhnya untuk duduk di sampingnya. Hati Julia berdegup sangat cepat. Ia nampak sangat gelisah dan tidak bisa menyembunyikan gerak-gerik gelisahnya.
"Jul, apa kau tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang?" Al memulai pembicaraan mereka, namun Julia tak bisa berkata-kata ia terlalu malu.
"Rasanya seperti kau memiliki sesuatu yang berharga. Sesuatu yang ingin kau lindungi dengan mengorbankan segala. Sesuatu yang ingin kau simpan untuk dirimu sendiri. Itulah yang sedang aku rasakan saat ini," Al menggengam tangan kanan Julia dan menatapnya dalam-dalam.
"Sesuatu yang ingin aku miliki dan aku lindungi itu adalah kamu Jul." Angin berhembus cukup lembut. Memanjakan kedua insan yang sedang menikmati kehangatan dari genggaman tangan mereka, dan juga bermandikan cahaya rembulan.
"Aku ingin kamu berada di sisi ku, terus bersama ku dalam suka maupun duka. Aku ingin kita terus bersama sampai mau memisahkan kita." Kata-kata yang begitu tulus, membuat Julia tak bisa menahan air mata bahagianya.
"Aku mencintaimu," di akhir kalimat itu Julia maju dan menempelkan bibirnya ke arah bibirnya Al. Al yang tak menduga hal tersebut itu terkejut dan sama sekali tak bergerak. Julia menarik ciuman itu dan menatap ke arah Al
"Kau pria yang sangat baik, sangat peduli, dan sangat perhatian padaku. Aku menyukai sisi lembut mu, sisi serius mu, si seram mu, sisi pintar mu, sisi bodoh mu. Aku sangat mencintai apapun itu tentang dirimu," tanpa di sadari air mata bahgia pun turun dari mata Al.
"Aku juga mencintaimu," sekarang Al yang melancarkan serangan ia balik mencium Julia, sang wanita hanya menutup mata dan menikmati setiap detik momen ini. Al pun menarik ciumannya dan mereka pun saling menatap dalam hening.
Pelukan antar dua pasangan ini pun menjadi penutup dari momen yang sangat membahagiakan dalam hidup mereka,
"Aku tidak akan pergi meninggalkanmu."
"Aku tidak akan pergi meninggalkanmu."

YOU ARE READING
DEAD WORLD
Science FictionKenapa ada beberapa orang yang ingin adanya keberadaan zombie di dunia ini? Apakah mereka siap jika terjadi kiamat zombie tersebut? Atau emang ada orang atau kelompok yang menciptakan kiamat zombie tersebut? Entahlah terlalu banyak teori konspirasi...