Delayed

2 0 0
                                    

Tok Tok Tok...

Carl mengetuk pintu kamar Al dan memastikan bahwa ia sudah bangun dari tidurnya.

Hening tidak ada jawaban sama sekali, ia pun membuka pintu dan melihat Al masih tertidur dengan posisi bokong mengangkat ke atas. Melihat hal itu Carl memiliki sebuah ide, ia mengeluarkan koreknya dan menghangatkan bokong Al.

Carl menghitung mundur menggunakan jarinya.

"3... 2... 1..." Carl langsung menutup telinganya sambil tersenyum.

"ANJING PANAS!" Al berteriak dan langsung menggosok-gosok bokongnya yang panas. Carl tertawa sambil memegang perutnya, sambil memukul-mukul pintu yang ada di sebelahnya.

"Carl, manehnya hayang ku aing paehan hah?" Mendengar perkataan Al, Carl sedikit bingung dan berhenti tertawa.

*"Carl! Kamu cari mati hah?!"

"What did you said to me?" Al baru sadar kalau Carl ini tidak bisa berbahasa sunda, ia pun mendekatinya dan berkata.

"Nanti akan ku ajarkan bahasa daerahku. Oh iya ada apa membangunkan ku jam segini?"

"Bersiap lah, 20 menit lagi kita akan mengadakan rapat," Carl pun beranjak pergi untuk mempersiapkan diri, saat ia berjalan melangkah keluar ia membalikkan badan dan melempar makanan kepada Al.

"Makan itu, sebagai sarapan." Carl pun hilang dari pandangan Al.

Langsung Al memakan Snack batangan yang di berikan oleh Carl. Dengan rambut yang masih berantakan, Al pergi dari kamarnya menuju kamar mandi. Kebetulan ada Zhuan yang terlihat sedang serius mengamati peta yang ada di meja, ia pun bertanya padanya.

"Hei Zhuan, kamar mandi di mana?" Lelaki China itu menunjuk ruangan kamar mandi tersebut sambill matanya terus melihat peta yang ada di meja.

"Heum, oke terima kasih," Zhuan hanya mengangguk dan kembali menyibukkan diri dengan peta tersebut.

Setelah beres berinteraksi dengan alam, Al menghampiri Zhuan dan menanyakan bagaimana rencana hari ini.

"Ya rencana hari ini akan lebih jelasnya akan di jelaskan nanti oleh ayah mu. Aku hanya mencoba mencari beberapa tempat yang mungkin memiliki sebuah mobil. Lebih tepatnya aku sedang mencari mobil untuk evakuasi nanti."

"Ohhhh, coba kalian nanti ke bekas pengungsian Kodim 0606, kemungkinan di sana ada beberapa mobil lapis baja seperti Baraccuda, atau mungkin Anoa."

"Oke, akan aku masukkan nanti sebagai list pencarian kendaraan evakuasi nanti. Terima kasih Al."

~~~~~

Pukul 09.00 WIB, 01 April 2025. Indonesia, Bogor.

"Sir, we split up after that road. I'll contact you guys after you got the evacuation vehicle. Good luck." Zhuan dan salah satu orang bermuka timur tengah yang bernama Rashid  memisahkan diri untuk mencari mboil yang akan di pakai nanti untuk menjemput mereka dan berangkat menuju Bandara Hussein Bandung.

"Copy that, stay safe. We'll meet up at Asylum in 30 minutes."

"Roger." Mereka berdua pun menghilang di balik belokan.

Lima menit sudah berlalu hanya beberapa zombie yang mereka temui, mengurangi resiko, ayah Al menyarankan mereka untuk menghindari kontak langsung dengan para zombie, sehingga mereka mengendap-ngendap dan memutari area yang diyakini banyak zombie.

"Yah, mungkin nanti ada seseorang yang ingin aku kenali ke ayah." Tiba-tiba ayah Al memberi simbol tangan berhenti dan menoleh ke belakang. Ayah Al menempelkan jarinya ke telinga, yang artinya "Kalian mendengar suara?" anggota yang lain mendengarnya juga. Dan itu merupakan suara langkah kaki dan orang yang sedang berbincang-bincang.

DEAD WORLDWhere stories live. Discover now