Untuk part ini, bakal di buat per bagian ya, soalnya panjang ehe.
Oke silahkan membaca teman-teman.
~~~~~
"Da, sebelumnya apakah dari kalian ada yang bisa menembak?" Semua menjawab bisa secara serentak.
"Oke, kau Al senjata apa yang paling kau kuasai?" Al tampak terkejut.
"Eum- itu Semi Sniper saja, untuk Assault Riffle saya tidak bisa mengendalikan Recoil nya." Jelas Al.
"Hemmm Oke oke, kalau kalian berdua Julia dan Wulan?"
"Eh- kami hanya bisa menggunakan senjata ringan seperti SMG dan pistol saja." Jawab Wulan dan mendapat anggukan pertanda sama dari Julia.
"Kalau kau Ryan?"
"Hampir semua aku bisa kecuali Rocket Launcher." Semua menatap ke arah Ryan seketika.
"Benarkah? kalau begitu..." Dimitri pun mendekati sebuah peti dan membukanya, semuanya terkejut dengan mata melotot.
"Nah Ryan, cobalah senjata-senjata ini dan masuklah ke gedung tersebut menggunakan tali itu atau bisa masuk dari atas rooftop itu dengan jembatan yang sudah di bangun," Dimitri menunjuka sebuah jembatan yang agak pendek sebagai pemersatu rooftop gedung ini dan gedung yang akan di pakai latihan itu.
"Baiklah begini latihannya." Semua berkumpul melingkar mendekati Dimitri, sedangkan pria Russia itu duduk di meja dekat box yang berisi senjata.
"Cara mainnya adalah, kalian akan bermain dengan waktu, di gedung tersebut kalian harus menghabisi beberapa target dari lantai 15kemuadia turun ke lantai 14, di sana terdapat petunjuk arah jadi kalian tidak akan bingung."
"Kalian harus dengan cepat mengenai beberapa target yang sudah di siapkan, baiklah yang pertama mencoba adalah Ryan, kau akan menggunakan senjata Mp5 ini dan membawa pistol ini, dan juga sebuah pisau, karna nanti ada target yang di haruskan menjatuhkannya menggunakan pisau." Jelas Dimitri sambil memberi senjata serta magasin untuk Ryan.
"Da, Ryan kau hanya di beri 2 magasin saja untuk pistol dan SMG mu, nah baiklah waktu akan di mulai saaat kau memecahkan kaca tersebut jika menggunakan tali dan mendobrak pintu tersebut. Untuk pemilihan pintu sudah ada teman yang akan membantu mendobraknya." Ryan pun menganggukan kepalanya bertanda mengerti, ia pun berjalan menuju tali, rupanya ia ingin pamer.
"Oke kami akan mengamati mu dari monitor di sini, berikan tanda kalau kau siap, oh iya Ryan," Dimitri melempar earphone kecil ke arah Ryan dan berhasil di tangkapnya. "Sebagai suara penyemangat." Ryan memberikan jempol bahwa ia siap dan mengecek suara earphonenya.
"Halo Dimitri kau bisa mendengarku?"
"Loud and Clear." Terdengar balasan dari Dimitri di earphone tersebut.
"Oke Ryan are you ready?"
"I'm always ready." Ryan pun memegang talinya, dengan napas panjang ia pun berayun dan langsung masuk di lantai 15.
Crasshhh!!!
Suara kaca keluar di speaker dan earphone Dimitri.
"ON YOUR LEFT SHOOT IT!!" Dengan cekatan Ryan menembaki target yang bergerak mendekatinya, dengan tetap menembak Ryan maju terus.
"Nice Shot now go to stair!" Belum sampai di tangga ternyata sudah ada beberapa target. Tau akan habis peluru di magasinnya ia pun mengganti Mp5 nya menggunakan pistol, semuanya kena tepat di kepala.
YOU ARE READING
DEAD WORLD
Science FictionKenapa ada beberapa orang yang ingin adanya keberadaan zombie di dunia ini? Apakah mereka siap jika terjadi kiamat zombie tersebut? Atau emang ada orang atau kelompok yang menciptakan kiamat zombie tersebut? Entahlah terlalu banyak teori konspirasi...