10-✾

923 68 0
                                    


✴✴✴

Pagi hari.

Si kembar sudah terbangun, mata si kembar mengerjap, lalu segera bangun dan menghabur pelukan seraya menangis pada ibunya.

"Nda~!" ucap si kembar Sunoo dan Jungwon pada Beomgyu. Empunya tersenyum, membalas pelukan kedua putrinya dengan sayang.

"Nda tidak boleh tinggalin Ddeonu lagi.." ucap Sunoo

"Wonie juga.." tambah Jungwon.

"Ekhem, Yayah tidak kah?" instruksi Taehyun kala kehadirannya berasa tak terlihat.

"No!" ucap bersamaan si kembar.

Jeno, Sungchan dan Mark tertawa, sekarang Taehyun terlupakan.

"Mundur Hyun.. Kamu menghalangi" ucap Jeno sambil tersenyum mengejek.

Taehyun mendengus lalu beranjak dari samping Beomgyu, ia duduk di sofa tempat iparnya berkumpul.

Ia mengambil salah satu buah di atas meja, dan mengigitnya. Yang lain keluar, mereka pergi ke kantin untuk makan dan beberapa di bungkus untuk yang berjaga makan.

"Lusa, Beomgyu sudah boleh keluar" ucap Taehyun yang tadi bertemu dengan dokter yang menangani Beomgyu.

"Kamu mau langsung ke Mansion yang baru kamu beli itu?" tanya Sungchan.

Anggukan Taehyun berikan, Beomgyu menengok.
"Ih tidak mau, Beomie sudah sangat nyaman di apartemen.. Tyun.. Kok kamu gitu sih.." ucap Beomgyu menolak.

"Sudah seharusnya cil, mengingat kalian akan kehadiran anggota baru. Membutuhkan tempat yang luas, juga butuh orang untuk melayani mu." ucap Jeno memberikan pengajaran pada adik bungsunya yang keras kepala.

"Tidak mau.." ucap pelan Beomgyu, dirinya memangku Sunoo dan Jungwon memeluk lehernya dari belakang di atas tempat tidur si kembar.

"Jangan keras kepala dek, Taehyun melakukan semuanya juga karena khawatir. Kamu mau suamimu tak fokus bekerja?" ucap Mark ikut memberikan wejangan pada adiknya.

"Lalu apartemennya..?"

"Di jual saja, ngapain lagi di anggurin" ucap Sungchan.

"Kalau Beomie masih ingin, aku tak akan menjualnya" ucap Taehyun cepat kala melihat istrinya sedih.

Ketiga kakak Beomgyu menghela nafas, Taehyun benar-benar memanjakan Beomgyu.

"Kamu lebih toleran daripada Daddy Hyun, terlepas kamu yang memiliki banyak uang. Tapi hal ini juga tidak bisa di benarkan, kamu terlalu memanjakan Beomie" ucap Mark berkata jujur.

"Iya, memang kamu ingin menyenangkan Beomie tapi jangan terlalu, Beomie akan semakin tak terkontrol dalam hal ini" tambah Jeno.

Sungchan menatap Beomgyu, ia memikirkan perasaan kembarannya. Yang seketika menampilkan raut wajah yang semakin sedih.

"Hah~ sudahlah. Pembicaraan ini kita bahas nanti" ucap Sungchan cepat agar Beomgyu tak semakin sedih dan merasa bersalah.

Taehyun berdiri, lalu mengambil si kembar untuk ia mandikan.

"Ayo mandi, biar Yayah yang mandikan" ucap Taehyun. Si kembar menurut.

Seperginya Taehyun dan si kembar, Jeno bangkit. Lalu menatap Beomgyu.

"Jangan terlalu egois dek, memang Taehyun selalu menuruti kemauanmu.. Namun kamu juga harus tau batasannya, kakak tak ingin dengan sikapmu yang seperti ini memicu hal buruk" ucap Jeno menyentuh pelan lengan atas Beomgyu.

"Maaf.. Beomgyu lupa diri.." ucap Beomgyu meremat celana piyama pasiennya.

"Tidak apa-apa" ucap Mark

Sungchan bangkit, ia memeluk tubuh Beomgyu. Seketika Beomgyu menangis Jeno menatap Mark sambil menyentuh tengkuknya, Mark hanya terdiam menatap ke arah lain.

"Kalian apakan lagi dedenya hm?" ucap britone Jaehyun memasuki ruangan VIP Beomgyu.

"Kan.." gumam Jeno langsung berlindung di belakang Beomgyu.

"Kamu.." ucap Jaehyun menatap tajam Jeno

"Ampun Dadd, Jeno bukan bermaksud.." ucap Jeno yang telinganya sudah di jewer Jaehyun.

Yang lain sudah tertawa karena melihat Jeno mendapatkan ganjaran padahal Mark dan Sungchan ikut andil namun hanya dirinya yang mendapatkan getahnya. Sangat sial.















T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang