205x313 ✔

46-✾

✴✴✴

Hueningkai melakukan tindakannya, ia berpura-pura marah dan menyerang Taehyun di ruang bersantai di lantai dua Mansion Jung. Ada Mark, Yeonjun dan Dino yang duduk di sana, terlebih Yeonjun yang sedang menggendong Deon.

BUG!

BUG!

"Hei! Apa yang kalian lakukan?" ucap Mark melerai, ia berusaha memisahkan dua sahabat itu.

Beomgyu yang masuk karena Ingin mengambil Deon menjadi terkejut mendengar suara berisik di lantai dua, dengan cepat Beomgyu menambah tekanan larinya.

Menarik nafas sebentar, dan melanjutkan langkahnya.
"Kalian kenapa?!" ucap Beomgyu berdiri di tengah-tengah Taehyun dan Hueningkai. Mata Beomgyu terbelalak kala melihat luka di sudut bibir Taehyun, lalu melirik sebentar pada Hueningkai yang bersih tak memiliki luka. Beomgyu mengerti, Hueningkai memukul Taehyun.

Beomgyu menatap sinis pada Hueningkai, lalu menarik tangan Taehyun meninggalkan ruang tengah, Diam-diam sudut bibir Taehyun menaik, walaupun benar sakit di rasakannya, Hueningkai benar-benar memukulnya.

Awas saja kau kai batin Taehyun menahan marah.

"Kamu kenapa kai, tiba-tiba memukul Taehyun? Tadi perasaan kalian bercandaan?" ucap Dino

"Aku kesal, benar-benar kesal" ucap Hueningkai

"Kesal kenapa?" tanya Yeonjun.

"Aku membantu pekerjaan Taehyun, namun mempertaruhkan persahabatan ku dengan Beomgyu.." ucap sedih Hueningkai saat mengingat tatap Beomgyu padanya.

"Jadi yang tadi itu cuma ekting?" ucap Mark tak percaya pasalnya ia benar-benar melihat Hueningkai serius memukul Taehyun, bahkan sampai dua kali.

"Ya ekting, tapi tinjuanku benar-benar murni" ucap Hueningkai

"Bajingan!" ucap Dino dan Yeonjun.

"Yakan balasan kemarahan Beomgyu padaku bang.." ucap Hueningkai

"Oke oke" ucap Mark.

.

Beomgyu membawa tubuh Taehyun ke kamar, mendudukkannya di sisi tempat tidur. Lalu berjalan cepat ke meja nakas mengambil kotak p3k, pergerakannya tak luput dari perhatian mata gelap nak elang itu.

"Apa yang terjadi? Kenapa Kai bisa memukulmu," ucap Beomgyu yang sibuk mengoles obat pada sudut bibir Taehyun.

Tangan Taehyun menangkap tangan Beomgyu yang mengobatinya, menatap lamat pada wajah cantik yang memancarkan kekhawatirannya.

"Ini akibatnya, kalau kamu jauh dariku" ucap datar Taehyun. Beomgyu menarik tangannya, lalu mengemas obat ke dalam kotak.

"Beomie jangan marah lagi hm?"

"..."

Taehyun langsung memeluk tubuh Beomgyu. Usahanya harus berhasil ia tak tenang kalau Beomgyu masih marah.

"Beomgyu.. Kang Beomgyu istrinya Kang Taehyun, Ndanya Nu dan Ni jangan seperti ini hmm? Aku benar-benar tidak menyukai wanita itu, terlebih mencintainya.. Taehyun hanya cinta Beomgyu, dan akan seperti itu," bisik Taehyun memeluk Beomgyu, berontak pun Beomgyu tak membuahkan hasil.

"Aku benar-benar di pukul kai, Gyu.. Beneran," ucap Taehyun mengadu pada Istrinya.

"Ya tidak apa-apa, aku mendukung Kai," mendengar itu Taehyun melepaskan pelukannya, menatap tak percaya dengan omongan Beomgyu barusan.

"Karena aku tentu tak bisa meninjumu karena kesal," ucap Beomgyu.

"Tapi kamu terlihat khawatir barusan? Apanya yang mendukung tatapan mu saja ingin menelan Kai di ruang tengah,"

"Diam!" ucap Beomgyu mendorong pundak Taehyun.

"Gyu.. Jangan marah, semua itu tidak seperti yang kamu pikirkan sayang.. Aku menemui Naya lebih dulu itu karena aku tau kamu akan langsung menolakku, aku juga tak mau jika wanita itu masih ditempat akan menimbulkan masalah baru semua—"

Perkataan Taehyun langsung terhenti karena Beomgyu langsung menerjang dengan pelukan, erat. Tangannya langsung membalas pelukan istrinya.

"Jangan marah lagi hmm?" gumam Taehyun, ia merasakan anggukan Beomgyu di ceruk lehernya, tersenyum Taehyun menepuk 2x bokong Beomgyu.

"Eeyy! Jangan menggodaku," ucap Beomgyu melepaskan satu tangannya yang merangkul leher Taehyun.

"My wife is so sexy" ucap Taehyun dengan suara dalamnya yang terdengar seksi sekaligus menggoda, tangan Beomgyu langsung membekap mulut Taehyun, empunya bahkan mengerang sakit sebab Beomgyu menekan lukanya.

"Diam makanya, jangan mulai.." ucap Beomgyu melepaskan cepat tangannya.

"Kiss" ucap Taehyun.

Beomgyu tersenyum, lalu mberikan kecupan pada bibir suaminya, tangan Taehyun baru akan menyentuh tengkuknya Beomgyu langsung menepisnya.

"Sebentar lagi, orang yang di panggil Daddy untuk memanen buah di halaman belakang akan datang, aku dan para bocah-bocah akan ikutan,"

"Bocah-bocah?" ulang Taehyun menaikan satu alisnya menatap istrinya. Beomgyu mengangguk.

"Kamu sebut mereka bocah-bocah apa tak salah?"

"Memangnya kenapa?" mendengar pertanyaan istrinya, Taehyun tersadar akan perkataannya jika melanjutkan isi ledekannya maka akan membuat istrinya kembali merajuk.

"Kalau bgitu ayo langsung pergi,"

"Adduh!" ucap Beomgyu yang menepuk jihadnya.

"Kenapa?"

"Beomie lupa, tujuan awal naik kesini. Kak Kkura mau aku mengambil Deon astaga" ucap Beomgyu yang langsung berlari keluar kamar.

"Gyu jangan lari!" peringat Taehyun, lalu tersenyum melihat tingkah menggemaskan istrinya.

T. B. C