13-✾

713 62 0
                                    



✴✴✴

Jaemin sibuk membantu si korban dengan Taehyun di samping Jaemin sesekali membantu pergerakan Jaemin yang sedikit lebih lambat, mereka mengabaikan posisi Beomgyu yang berdiri kaku sembari menahan rasa takutnya perihal luka yang di alami si korban wanita.
Bukan ia yang mengalami, namun Beomgyu ikut merasakan kesakitan tersebut. Ia selalu menghindari yang seperti ini di jalan atau dimanapun, dirinya luka sedikit pun paniknya sudah sangat-sangat seperti orang yang akan menjemput ajalnya, terlebih Beomgyu langsung menjadi pucat.

Karena merasa sudah sedikit lelah berdiri, Beomgyu berjalan ke motor Taehyun duduk di sana secara hati-hati takut motor besar tersebut jatuh, membayangkan motor segede gaban itu jatuh bahkan menimpanya sudah membuat Beomgyu bergidik ngeri.

Dari jauh Beomgyu hanya memperhatikan Taehyun dan Jaemin membalut luka bahkan menenangkan si korban dengan penuh perhatian, yang Beomgyu mau ia segera pergi menjauh dari kejadian. Ia benar-benar tak nyaman dalam situasi seperti ini. Beomgyu mengambil ponsel Taehyun yang terpasang di tengah stir motor, meminta sedikit bala bantuan dari anggota UNCLEAR. Bersibuk dengan ponselnya mengetik tiba-tiba mobil sedan yang sedikit oleng menabrak bagian belakang motor tempat Beomgyu duduk, karena kendali mobil belum berhenti dengan ia menabrak di depannya terpaksa mobil tersebut berbelok dan terjadi beberapa gebrakan berisik.

Sementara Beomgyu yang terduduk di motor terjatuh dengan terbalik seperti roll belakang dengan cepat dan tubuhnya tertimpa motor sport tersebut.

Taehyun, Jaemin dan si korban menengok karena suara yang di timbulkan, sepasang mata masing-masing sama-sama membulat. Taehyun yang kesetanan langsung bangkit meleparkan kain kasa yang di pegangnya, berlari mendekati tubuh Beomgyu yang sedikit mengenaskan, melihat adanya darah di aspal tepat di bagian kepala Beomgyu. Taehyun tak ingin memikirkan kemungkinan yang terjadi, mata hitam yang menajam itu mengeluarkan setetes buliran bening, mengangkat motornya dan menghempaskan kasar, lalu memeluk tubuh kulai Beomgyu yang dengan cepat sudah di mandikan oleh darah.

Taehyun benar-benar menangis pilu, seraya meneriki menyebutkan nama Beomgyu di pelukannya.

"Tyuuun.." ucap lemah Beomgyu, Taehyun menggeleng.

"Tyun.."

"..."

"Tyun?"

Taehyun semakin jelas mendengar suara serak milik Beomgyu, membuka kelopak matanya yang langsung di suguhkan wajah cantik istrinya yang terlihat panik. Taehyun langsung memeluk Beomgyu dengan erat, sangat erat hingga Beomgyu merasakan sesak. Tangan Beomgyu menepuk-nepuk punggung Taehyun mengingatkannya kalau dirinya begitu erat dalam memeluknya.

Taehyun dengan keenganan melepaskan pelukannya menelisik tubuh istrinya dan kembali menatap wajah Beomgyu.
"Kita dimana?" tanya Taehyun.

"Kita di markas, tadi sesampainya kita di markas kamu langsung duduk dan bersandar di pundakku kemudian langsung tertidur. Kenapa? Tyun mimpi buruk?" tanya Beomgyu dengan suara lembutnya.

Taehyun yang baru benar-benar tersadar mendaratkan keningnya di pundak kecil Beomgyu, seraya tangannya menangkup pinggang istrinya.

"Ya," ucap Taehyun dengan sedikit tercekat, mengingat keadaan Beomgyu di dalam mimpinya membuat Taehyun benar-benar hampir mati.

"Sudah bangun?" ucap Jaemin yang langsung menyerahkan sebotol air mineral pada Beomgyu.

"Kakak, bagaimana dengan gadis itu?" tanya Beomgyu mendongak menatap Jaemin yang bediri, Taehyun masih belum berniat mengangkat wajahnya.

Mengangguk, "dia sudah di tangani di rumah sakit sama keluarganya" ucap Jaemin.

Jeno ikut masuk, dan menepuk pundak Taehyun sebentar. "Kenapa dia? Tampak terlihat habis lari maraton." ucap Jeno duduk di sofa sebrang Beomgyu.

Beomgyu berucap tampa suara, 'Beomie juga tidak tahu!'

Jeno tersenyum, "Hyun jangan-jangan kau digangguin penunggu di pinggiran jalan tadi" ucap santai Jeno, Jaemin ikut duduk di samping suaminya.

Taehyun mengangkat wajahnya, lalu menatap tajam pada kakak iparnya itu. Beomgyu dengan cepat menyodorkan botol mineral yang di berikan Jaemin.

"Cil, setidaknya bukakan dulu penutup botolnya" ucap Jeno

"Beomie nggak bisa tadi, Tyun terlalu besar tangan Beomie nggak bisa saling bertemu!" ucap Beomgyu berseru membela diri.

Taehyun hanya terdiam, tangannya sudah memutar penutup botol dan langsung meminumnya.

"Alasan yang sangat bagus dek" tambah Jaemin ikut menggoda Beomgyu.

"Kakak Nana~!"

Pasutri yang berhasil mengerjai Beomgyu sama-sama tertawa dan bertos ria, Taehyun yang melihat itu melempari pasutri itu dengan tutup botolnya, cukup keras keduanya sama-sama menatap tajam pada Taehyun, namun kembali saling menatap dan sama-sama tertawa.

Tangan Taehyun langsung memeluk pundak Beomgyu, lalu mengistirahatkan tangannya di pundak istrinya. Tangannya tak diam, ia mengusap leher Beomgyu seraya memberikan rasa nyaman agar istrinya tak kesal lagi dengan dua sejoli yang lagi mode kompak.













T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang