205x313 ✔

2-✾

✴✴✴

Sungchan duduk di ruang tengah sambil menikmati minumnya, Beomgyu bersama si kembar sudah tertidur di kamar utama sementara jam sudah menujukan angka 10 malam.

Ponsel Sungchan berdegetar, segera ia menggapainya dan mendekatkan pada telinganya.

"Bagaimana apa semua baik?" tanya suara britone di sebrang, Sungchan menghela nafasnya lalu berucap.

"Tidak mudah ternyata, padahal sewaktu kami masih serumah ia tak serewel ini?" ucap Sungchan

Terdengar suara tawa kecil di sebrang membuat Sungchan mendengus, bisa-bisanya dirinya masih di tertawakan padahal ia sedang tertekan.

"Itu pengaruh hormon hamil" ucap santai di sebrang.

"Gejalanya sama saat datang bulan kan? Tapi kok lebih parah? Errr kamu kuat banget Hyun.." ucap Sungchan

"Aku senang Beomgyu bergantung padaku. Besok pekerjaan ku selesai, aku ambil penerbangan pagi"

"Kamu tak istirahat ya? Istirahatlah, disini aku yang menjaga. Beomgyu juga adikku kenapa kamu tak sepercaya itu padaku?"

"Yang beberapa menit yang lalu mengeluh siapa ya?" ucap Taehyun yang menggoda Sungchan.

"Ck, kamu mengejekku?! Benar-benar kejam.."

Taehyun langsung mematikan sambungan secara sepihak. Sungchan hanya mendengus kelakuan Taehyun selalu seperti ini terlalu kaku.

Melanjutkan kembali waktu sendirinya, Sungchan memandang lurus pada layar televisi yang sedang ia nyalakan. Namun pikirnya melayang, Beomgyu beberapa jam yang lalu kembali mengalami gejala mualnya sampai ia benar-benar terlihat begitu lemah dan pucat.

Ting Ting Ting,

Sungchan melirik layar ponselnya yang menampilkan pesan grup keluarga.

Tuan 1
[Bagaimana di sana Uchan?]

Tuan 2
[Kamu bawa apa kesana? Tidak bawa diri doang kan?]

Tuan Besar
[Pap]

Pesan terbaru masuk saat Sungchan membaca pesan kedua kakaknya. Lalu segera mengetik, membalas.

[Aman. Tenang saja, aku bawa banyak makanan tadi. Walaupun di amukin Beomgyu karena memberikan si kembar makanan yang tak sehat]

Lalu Sungchan menambahkan foto, ia mengambil gambar dirinya yang bersantai dan mengirimkan pada grup.

Nyonyaku
[Kamu jangan begadang, istirahat juga nak]

Senyum Sungchan terbit, lalu membalas.

[Siaapp Nyonya tersayang ku^^]

Tuan 2
[Muntah]

Tuan 1
[Muntah (2)]

Tuan Besar
[Muntah (3)]

Nona Berkuasa
[Muntah (4)]

Melihat pesan baru, Sungchan mengangkat wajahnya menatap pintu kamar utama yang terutup. Lalu mengetik.

[Kenapa bangun?]

Tuan 2
[Kamu terlalu berisik]

Tuan 1
[2]

Tuan Besar
[Putri Daddy gimana dah enakan? Kenapa bangun? Ada yang di butuhin nak? Panggil kakak Uchan aja jangan turun dari tempat tidur.]

Nyonyaku
[Besok ke rumah sakit saja, biar lebih jelas dan langsung di tangani]

Nona Berkuasa
[Iyaaaa siap]
Sungchan langsung bangkit, lalu membuka pintu kamar Beomgyu.

"Butuh sesuatu?" ucap pelan Sungchan.

Beomgyu berbalik, lalu menggeleng ia di bantu Sungchan untuk duduk bersandar. Melirik si kembar yang terlelap pulas di samping Beomgyu.

"Lapar? Atau ngidam mau makan sesuatu?" lanjut Sungchan.

"Kangen Tyun.." ucap Beomgyu yang langsung berkaca-kaca.

"Dede..." ucap Sungchan lalu duduk di sisi tempat tidur Beomgyu, lalu memeluk tubuh lemah Beomgyu yang bersandar di kepala tempat tidur.

"Taehyun ambil pesawat pagi, tinggal beberapa jam lagi hmm?" bisik Sungchan menenangkan Beomgyu

Anggukan Beomgyu berikan, seraya memeluk tubuh Sungchan.

Tiba-tiba Jungwon menangis, melihat itu Sungchan melepaskan pelukannya.
Baru ia akan menggendong tubuh Jungwon, Beomgyu sudah berucap.

"Biar aku saja," Sungchan menatap Beomgyu khawatir.

"Wonie tak terlalu senang kalau menangis seperti ini bukan aku atau Taehyun yang menggendongnya. Kakak istirahatlah"

"Kamu yang lebih harus istirahat" ucap Sungchan.

Beomgyu menggendong tubuh Jungwon, lalu menepuk-nepuk pelan bokong putrinya.

"Untung aku bukan punya anak kembar, bisa mati aku seribet ini jadinya" ucap Sungchan mendapatkan tatapan tajam dari Beomgyu.

Sungchan langsung nyengir dan segera berlalu.

T. B. C