38-✾

439 38 12
                                    



✴✴✴

Taehyun langsung melesatkan motornya dengan kecepatan penuh, ia benar-benar ingin sesegera mungkin memberikan pelajaran pada orang yang berani mengusiknya.

Semua pandangan orang melihatnya, bagaimana tidak kecepetan yang melesat di jalan yang ramai pengunjung dengan suara mesin motor yang masih terdengar padahal ia sudah sangat jauh.
Itu merupakan pemandangan yang menakjubkan untuk orang orang yang menggilai motor. Para anak-anak berseru heboh bahkan bertepuk tangan. Berbeda dengan para bujang atau pun bapak mereka hanya dapat menatap iri dan kekaguman.

.

Beomgyu justru bermain ular tangga dengan pria yang menjaganya, bungsu Jung itu benar-benar tak menganggap situasinya sebagai ancaman bagaimana tidak? Mereka memperlakukan dirinya dengan baik.

"Haha.. Kamu kalah, turun turun.." tawa Beomgyu memukul pundak lawannya.

"Ck, saya hanya sial sebentar," ucapnya tak menerima kekalahannya padahal sedikit lagi ia sampai ke finis.

"Bukan begitu Sungho, memang takdirmu udah!" ucap Beomgyu langsung menggerakan pionnya,

"Oke, oke," ucap pasrah Sungho.

Pintu terbuka secara kasar, membuat fokus keduanya menjadi ganti alih ke sumber pelaku.
Beomgyu terbangun dari duduknya, namun pergerakan lebih cepat dari pelaku penggebrak pintu membuat kejadian yang tak terelakkan terjadi.

Sungho tak bersiap, dan dengan mudahnya terkalahkan ia sampai pingsan akibat serangan bertubi-tubi yang di dapatkannya. Sambil berteriak, Beomgyu segera memeluk tubuh yang lebih besar darinya itu, memegang eret bagian depan, lebih tepatnya pinggang seraya terus menyerukan nama dan menangis.

"Tyun.. Tyun.. Hiks tenanglah.."

BUG

"Tyuuuuun!"

BUG

"Kang Taehyun! Dia sudah tak sadarkan diri hentikan perbuatan mu!" ucap jengkel Beomgyu, namun ia tak melepaskan pelukannya.

Masih, Taehyun masih melakukan segala tindakan kriminalnya. Amarahnya benar-benar tak bisa meredam bahkan dengan Beomgyu pun yang sudah memeluknya.

Dengan kedua tangan yang sudah kotor, karena di penuhi darah, Taehyun berdiri membuat Beomgyu juga ikut berdiri. Tangan Taehyun menyingkirkan tangan Beomgyu di pinggangnya, menatap Beomgyu yang kacau karena menangis.

"Segera keluar." ucap Taehyun datar dan dingin, Beomgyu bahkan merasakan aura membunuh suaminya, bahkan dirinya tak dapat mengenali sosok pria di depannya sekarang.

Bergeming, Beomgyu menatap lekat pada Taehyun.

"Kubilang keluar!" ucap Taehyun tegas dengan nada suara yang meninggi.

Heeseung tiba-tiba muncul memasuki ruangan dan menarik lembut istri Taehyun.

"Ayo ikut aku," bujuk Heeseung. Tatapan Beomgyu masih terpaku dengan Taehyun yang sudah melangkah dingin ke lantai 2.

Tak lama sekeluar Heeseung yang memapah Beomgyu, semua orang dari anggota Taehyun ikut masuk. Di dudukkan di bagasi mobil yang sudah terbuka, memang sudah di atur oleh orang Taehyun, tempatnya memiliki karpet tebal dengan warna hitam.

Heeseung memberikan sebotol air mineral pada Beomgyu.
"Minumlah, tenangkan dirimu"

"..." namun Beomgyu menurut meminumnya.

"Bagaimana bisa kamu di culik Gyu?" ucap Heeseung. Beomgyu hanya menggeleng, ia masih merasa shock dan tak bisa berucap, melihat amarah Taehyun yang benar-benar baru di lihatnya membuat ia menerawang dengan pandangan kosong.

Melihat itu Heeseung hanya menarik nafasnya kasar, lalu duduk di bawah, di lantai yang mungkin sedikit kotor. Menunggu Taehyun kembali atau mendapatkan perintah lain.

.

"Anda terlalu berani," ucap dingin Taehyun yang duduk dengan wajah berkuasanya di sofa single, sementara pemimpin penculikan Beomgyu masih terduduk diam di kursi meja kerjanya.

Sebelumnya ia sangat tekejut kala mendapatkan gebrakan keras dari pintu yang jelas ia kunci menjadi rusak tak terbentuk. Dengan berbagai kata bujukan dengan kehati-hatian, akhirnya singa yang ia lihat kehilangan kendali menjadi sedikit tenang, namun masih begitu sensitif.

"Anda tentu mengenal ku, mengingat kita pernah bertemu dua kali" ucap tenang Taehyun.

Ya. Karena itu aku langsung menyuruh orang ku menyelidiki mu.. Dan ternyata kamu.. Tak heran sifat mu itu bagaimana, batinnya.

Melihat keterdiaman musuhnya membuat Taehyun ingin segera menghabisi orang di depannya, tak perduli dengan usia yang lebih tua darinya. Ia hanya ingin segera melenyapkannya dari hadapannya.

"Aku salah,"

Taehyun menarik sudut bibirnya menatap remeh, lalu berjalan angkuh namun auranya begitu mencekat.

"Mau apa?!" ucap panik pria paruh baya itu.

Taehyun menghentikan langkahnya, sebab orang di depannya sudah tak bisa bergerak, karena semasuknya Taehyun lebih dulu menembakkan obat melumpuhkan lawan.

"Saya hanya melakukan apa yang telah mempersulit ku!" ucap kesal pria paruh baya itu, ia sangat panik, aura kasar dan begisnya tak berkutik karena persiapan dari pihak lawan. Bahkan lawannya lebih bengis dan kejam.

"Tuan Lee Dongwook. Mintalah pengampunan!" ucap perintah Taehyun mata elang itu semakin mengintimidasi. Gagal Dongwook gagal melakukan negosiasi pada anak yang ia anggap remeh sebelumnya.

"Taehyun, sa-saya.. mohon.. lepaskan saya, ampun.. Berikan pengampunan mu—" Taehyun langsung menampar kecil rahang yang mengeras itu.

"Oke Tuan Dongwook, aku memaafkan mu. Namun saya juga perlu memberikan sedikit pelajaran, karena telah berani mengusikku." pandangan pria paruh baya itu menggelap, dan merasakan dirinya melayang juga langsung terlempar, penutup matanya terlepas menatap wajah kejam seorang Kang Taehyun.

BRAK! TIN~ TIN~ PIIP! PIIP!

Suara berisik dari alarm mobil terdengar, Beomgyu bahkan berteriak melihat sekelebat hitam turun dan brak. Beomgyu pun juga baru sadar, saat mendengar ia tak sendiri berteriak di mobil hitam yang terparkir ada sosok perempuan yang di beli suaminya tadi di club.


























T. B. C




205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang