7-✾

1K 65 2
                                    

✴✴✴

Taehyun terus menemani Beomgyu, pria itu tak pernah meninggalkan istrinya sedetikpun. Beomgyu sudah selesai di periksa, bahkan melakukan beberapa tahapan pemeriksaan menyeluruh.

Di ruang VIP.

"Mau makan apa hm?" tanya Taehyun yang duduk di samping tempat tidur Beomgyu, tangan kanannya mengenggam tangan istrinya, tangan kirinya memegang ponsel. Tangan lain Beomgyu sedang di infus, karena ia kekurangan cairan.

"Beomie mau ttoeppokie," Taehyun mengusap punggung tangan Beomgyu dengan ibu jarinya.

"Beomie, tak dengar perkataan dokter tadi? Jangan makan yang pedas dulu, sebisa mengkonsumsi yang ringan dulu"

"Kan Tyun tanyain ya Beomie sebutinlah.." ucap Beomgyu mengerucutkan bibirnya sedih.

"Iya tapi bukan yang berpantang dong sayang"

"Apa aja deh kalau gitu" ucap Beomgyu pasrah.

Taehyun mengecup bibir Beomgyu, seraya menatap lamat istrinya.

"Kenapa?" tanya Beomgyu menatap Taehyun bingung.

"Istri ku sangat sangat cantik"

"Huekk!" ucap seseorang yang masuk tampa mengetuk pintu, pasutri itu menatap empunya.

Beomgyu seketika memutar matanya malas, siapa lagi kalau bukan kakaknya Jung Jeno si biang usilan permasalahan penganggu ketenangan Beomgyu.

"Beomie, kakak Nana kangen.." ucap Jaemin langsung berlari memeluk Beomgyu. Sedang Jisung masih anteng di gendongan Ayahnya.

"Beomie juga.." balas Beomgyu dengan perkataan, tangannya di genggam erat Taehyun, suaminya itu tak ingin melepaskannya padahal sudah jelas ada Jaemin yang memeluk harusnya Taehyun melepaskan.

Jaemin mengendurkan pelukannya, lalu menatap kesal pada Taehyun. Ia meninju lengan Taehyun.

"Pelit banget!" ucap Jaemin pada Taehyun karena tak memberinya peluang untuk bersama Beomgyu, bahkan sengaja mengeratkan genggamannya hingga Beomgyu tak membalas pelukannya.

Taehyun hanya mengedikan kedua bahunya acuh tak acuh.

Jeno meletakkan bawaannya, Jaemin membawakan beberapa makanan rumahan. Jaemin sengaja memasak untuk Beomgyu.

"Masakan Nana, sajikanlah" ucap Jeno. Segera Taehyun bangkit dan menatanya di meja yang sudah tersedia, ia hanya akan mendorongnya dan langsung tersaji di depan Beomgyu nanti. Dengan cepat Jaemin menyambar duduk Taehyun, takut kesaing.

"Apa kata dokter?" tanya Jeno duduk dengan memangku Jisung yang sudah sibuk dengan ponsel Ayahnya.

"Banyak istirahat. Kami juga menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjutnya, besok keluar" ucap Taehyun, anggukan sebagai respon Jeno berikan.

"Cil," Beomgyu langsung menatap tajam kakaknya, sangat kesal dengan sebutan itu.

Jeno hanya tersenyum, lalu menunduk melihat putranya.

Taehyun mendorong meja, sengaja menabrak sedikit Jaemin yang duduk.

"Taehyun ih, benar-benar ngeselin sumpah!" ucap kesal Jaemin yang selalu di usili Taehyun.

Taehyun hanya melirik sekilas, lalu duduk di sisi tempat Beomgyu. Mengaduk sebentar sup.

"Mau aku suapi?" tanya Taehyun. Beomgyu menggeleng, ia meraih sendok yang ada di tangan suaminya.

"Tumben?" ucap Jeno. Pasalnya Beomgyu yang sakit akan semakin manja dan apalagi kepada Taehyun. Jika dia belum menikah tentu hal itu akan ada pada Daddynya.

Beomgyu mendelik sebentar mendengar perkataan sindiran Jeno, lalu menyuapkan beberapa makanan.

"Besok, baru Daddy dan Bubu menjenguk" ucap Jaemin mengupaskan buah apel pada Beomgyu.

"Padahal Beomie nggak apa-apa, hanya menunggu hasilnya besok. Paling besok sudah pulang" ucap Beomgyu yakin.

"Tapi aku lihat itu tidak," ucap bersamaan Taehyun dan Jeno keduanya sama-sama serius dengan ucapannya.

Beomgyu bersama Jaemin menantap Taehyun dan Jeno secara bergantian.

Di kamar VIP itu sudah di hadiri Jaehyun dan Taeyong, mereka duduk menunggu hasil pemeriksaan si bungsu. Taehyun duduk di samping tempat tidur Beomgyu, ikut menunggu hasil yang di bacakan oleh dokter yang menangani Beomgyu.

"Hasilnya cukup mengejutkan ku," ucap dokter mengundang kernyitan dari masing-masing kepala.

"Beomgyu termasuk orang yang kuat, dan beruntung. Jika orang pada umumnya ia sudah di pastikan sudah keguguran dan mengalami pendarahan."

Jaehyun, Taeyong dan Taehyun menatap Beomgyu beberapa saat, lalu kembali pada dokter.

"Beomgyu beberapa kali mengalami kram di perutnya namun dia bisa menahannya dengan baik, mengingat ia memiliki kelemahan daya tubuh tapi tentu itu sedikit mustahil. Ia juga kemarin demam ringan, benar-benar.. Je putrimu hamil tapi kuat, padahal dulu semasa remajanya ia akan langsung di larikan di rumah sakit karena lemah tubuhnya" ucap dokter

"Janinnya baik-baik saja kan dok?" ucap Jaehyun khawatir, melirik putrinya sebentar terlihat wajah panik Beomgyu.

"Baik. Hanya saja Beomgyu harus beberapa hari lagi di rumah sakit, untuk pemulihan lebih baik. Kami juga akan memberikan beberapa vitamin agar mempermudah awal awal kehamilan Beomgyu yang memang sangat lemah, tak sekuat sebelum mengandung si kembar."

"Ti-tidak bisa rawat jalan aja dok? Beomie mau pulang" ucap Beomgyu yang mengingat si kembar.

Gelengan tak setuju diberikan dokter. "Aku menolak keras, bisa saja saat kamu sudah kembali kerumah, kamu akan kembali lagi kesini. Mengingat kesehatan mu sedikit kurang bagus nak, mungkin saja kali ini kamu akan keguguran" ucap dokter

Taehyun langsung memeluk Beomgyu. Helaan dari Jaehyun dan Taeyong.


















T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang