22-✾

505 41 2
                                    


✴✴✴

"Aku yang waktu itu mengalami kecelakaan tunggal di jalan, sudah ingat?" ucap gadis itu, sembari wajahnya yang tampak berseri-seri menjelaskan pada Taehyun.

Beomgyu menatap jengah, ia sudah tahu pasti gadis ini sama dengan yang lain, akan menjadi bagian dari deretan gadis-gadis yang mengilai suaminya. Jelas dirinya ada kenapa tak berbasa-basi dengan nya padahal jika gadis itu orang baik tentu akan berbincang dengannya yang notabenenya gadis Taehyun, terbukti dengan perlakuan khusus Taehyun padanya saat di jalan waktu itu, jika ia sudah punya gadis kalau tak tahu status aslinya. Tapi masih saja terangan mendekati suaminya.

"Hhah~" helaan malas Beomgyu bertopang dagu,

"Oh." ucap Taehyun kala sudah teringat. Mendengar itu rasanya Beomgyu ingin tertawa puas di depan wajah gadis tersebut, namun demi menjaga sopan santun Beomgyu menunduk, mengigit bibir bawahnya agar tak menunjukkan reaski berlebihan terlebih jika sudut bibirnya menaik.

"Kenalin nama ak—" perkataannya terhenti, sebab gadis tersebut berbicara sembari tangannya menarik kursi kosong yang tepat di samping Taehyun, namun pergerakan cepat Taehyun menahannya dan mendorong kembali kursi tersebut agar sedikit masuk ke bawah meja, dan menariknya untuk di jadikan kaki kirinya berselonjoran, bersandar dengan kaca jendela. Awalnya mata bulat Beomgyu membulat, baru ingin melakukan tindakan yang terkesan cewek gila, suaminya itu sudah bertindak duluan.

"Oke. Kalau begitu." ucap dingin Taehyun.

"Ah? A- iyaa.." ucap gadis itu sedikit linglung

"Apa masih ada lagi? Yang ingin di bicarakan?" lanjut Taehyun dengan wajah datarnya.

...

"Emm.. Boleh aku bergabung dengan kalian? Kebetulan aku juga ingin makan," ucap gadis itu sangat tak merasa malu.

"Wow.. Bermuka tebal sekali.." gumam Beomgyu, Taehyun meliriknya. Beomgyu tahu pasti Taehyun mendengarkan gumamannya, sebenarnya jika Beomgyu benar-benar lagi di mode energinya yang full. Sudah pasti Beomgyu akan berdebat atau bersikap tegas, namun ia benar-benar kehabisan energi, dan dirinya benar-benar ingin segera makan eskrimnya, sejak tadi memasuki kafe, kepalanya di penuhi eskrim berbagai perisa yang di pesannya secara terpisah tadi saat sedikit berbisik pada pelayan tadi. Tentukan jika sudah ada di atas meja, Taehyun tak akan menolak. Karena Taehyun juga di ajarkan dari keluarganya untuk tak membuang atapun menyisakan makanan.

"Bolehkan?" ucap gadis tersebut, namun sudah duduk sendirinya di samping kanan Beomgyu yang kosong.

"Ya, mau bagaimana lagi.. Mau menolak pun kamu sudah duduk duluan?" ucap Beomgyu pelan namun sengaja sedikit membesarkannya memang hanya untuk di dengarkan gadis tersebut.

"Haha.. Yeah.." ucap gadis tersebut, ia dengan rasa kesalnya menganggap perkataan sarkas Beomgyu sebagai candaan.

"Kamu tak pesan?" ucap Beomgyu menengok ke arah gadis tersebut.

"Sudah," ucapnya. Beomgyu mengangguk. Beomgyu terus menatap Taehyun yang menaikkan kakinya di kursi, dengan bersandar sembari ia bertopang dagu berfokus pada ponselnya.

Tyun.. Seperti ini benar-benar terlihat seorang pria yang suka seenaknya, terkesan angkuh. Masa dengan cueknya enggak merubah posisinya padahal gadis ini sudah duduk di samping ku.. Aduh.. Jiwa ketua mafianya mode on, salah sedikit aku kena bacok juga nih batin Beomgyu, sedikit merasa nelangsa.

Kalau mereka pergi, dan langsung ke ruang VIP. Rasanya akan menjadi aneh sebab berduaan di ruangan besar, yang sangat terasa itu sedang di rumah, apalagi Beomgyu tahu jika Taehyun sudah di tempat sepi suaminya itu akan menguasainya, menguasai dalam hal sentuhan fisik. Beomgyu tak ingin menanggung malu, jika mereka lagi kedapatan sama kakak ataupun yang lain. Sebabnya Beomgyu lebih memilih di tempat rami, selain Taehyun tentu akan bersikap cuek. Ia juga akan dengan nyaman menikmati eskrimnya. Namun siapa sangka datang penganggu.

"Ee.. Nona.."

"Isa. Namaku Lee Chaeyoung Dan orang memanggilku dengan nama Isa" ucap gadis tersebut.

"Eum! Nona Isa tinggal di sekitar sini?" tanya Beomgyu

"Tidak, aku sedang berkunjung ke rumah paman" ucap Isa sedikit cuek.

Sejak awal Taehyun memegang ponselnya ia di grup khusus UNCLEAR sudah marah-marah pada yang lain yang sangat terlambat ke kafe.

UNCLEAR

[Dimana!?]
[Kenapa belum pada keliatan, dude!]
[WOI! where you dude.]
[Sialan! Karena kalian si bitch datang menganggu ku!]
[Cepat kemari bangsat!]
[Masih mengabaikan ku! Fuck!]

Kai
[Sabar boss, kami baru beres. Ini lagi di jalan]

Bang Jjun
[Lu kira kita punya pintu doraemon! Langsung buka pintu dah di depan lu]

Bang Mark
[Sabar Hyun..]

Bang Jen
[Hyun! Lu ngeri co, nggak sekalian nyebut bastrad!]

Uchan
[Hei jangan berisik. kak Jen jangan ngegas juga dong]

Bang Dino
[Otw]

Taehyun mengangkat wajahnya, kedua alisnya mengerut kala mendatapi kedua perempuan di depannya sedang berperang dingin?

"Hhah~" helaan Taehyun kala baru menyadari sekitarnya, ia terlalu fokus pada ponselnya mengabari yang lain.
















T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang