49-✾

477 32 2
                                    

✴✴✴

Semua tampak panik dan segera mendekati Beomgyu. Taehyun yang awalnya berlari cepat sedikit melambatkan larinya, jika Taehyun tak berubah pikiran ia tentu lebih dulu sampai di sisi Beomgyu. Namun ia berbalik arah dan melakukan tindakan yang membuat semua orang terkejut.

Taehyun mencekik leher Naya dengan satu tangannya, auranya benar-benar gelap. Aura membunuhnya begitu membuat orang tak berkutik, pandangannya seakan haus darah. Naya bergidik ngeri tangannya mencengkram tangan yang mencengkram lehernya kuat, bahkan kuku tangannya sudah menancap di tangan empunya namun ia seakan tak merasa apapun.

Dengan sekali gerakan tangan, Naya langsung terhempas dan tak sadarkan diri.

"Hyunie! Hyunnie sabar.." ucap Sakura yang langsung memeluk tubuh Taehyun dari belakang, menahan langkah Taehyun yang masih ingin mendekati tubuh Naya yang sudah tak sadarkan diri. Kejadian tersebut di saksikan oleh semua orang tampa terkecuali bahkan pada para anak, berbeda dengan Jungwon yang tak menatap takut pada Yayahnya.

Beomgyu yang sudah di gendongan Mark juga melihat perubahan Taehyun untuk pertama kalinya, hal ini sangat baru di lihatnya. Benar-benar kepribadian Taehyun yang lain, aura ketua Mafia yang tak terbantahkan kejam dan tak memandang bulu. Bahkan tak ragu ingin membunuh detik itu juga.

Mark segera berlalu, membawa tubuh Beomgyu yang termagu. Jaehyun dengan khawatir menyambut dan membuka tirai manik yang di buat para cucunya saat berlibur tahun lalu di tanah kelahiran Taeyong.

"Beomie?" panggil Daddy sangat khawatir. Pandangan Beomgyu kembali fokus kemudian kembali merasakan sakit di tangannya kala tubuhnya terguncang karena Mark berlari untuk segera sampai di mobil.

"Pelan-pelan, Mark" ucap Jaehyun, padahal Mark sudah sepelan mungkin meletakkan tubuh adiknya. Daddynya saja yang tidak memperhatikan kehati-hatiannya.

Selepas Mark melepas Beomgyu, Jaehyun langsung menyingkirkannya dan duduk di samping Beomgyu, menariknya dengan lembut ke dekapannya.

Mark langsung berlari ke kursi kemudi, ia tak bisa melakukan hal konyol melawan Daddynya, sementara mobil yang jalan sedikit, pintu samping kemudi terbuka, bau parfum yang begitu Beomgyu kenali tampa melihatnya pun ia sudah tahu siapa, hanya saja perlahan-lahan kesadarannya menipis.

"Gila kamu! Mau mati cepat hah!" ucap marah Mark karena sikap Taehyun yang juga dapat membahayakan keselamatan empunya sendiri.

Dengan santai Taehyun menarik pintu mobil yang keluar meninggalkan Mansion.

"Tak begini, aku mungkin tertinggal." ucap santai Taehyun seakan hal membahayakan tadi adalah hal kecil.

Jaehyun tak berkomentar apapun, ia sibuk mengusap kepala putrinya yang sudah tak sadarkan diri.

"Mark cepat! Dedemu sudah pingsan!" ucap perintah Jaehyun, Taehyun berbalik menatap lamat pada istrinya. Ia juga mengingat dirinya yang lepas kendali saat menyadari perbuatan itu adalah Naya.

Kalau bukan mendapatkan wejangan dari Mama dan Bubu, Taehyun sudah pasti membunuh seorang gadis di tempat. Dengan saksi mata beberapa pegawai kebun dan ketua kebun, tentu itu akan menimbulkan masalah lagi.

Sakura yang masih setia memeluk tubuh adiknya jaga-jaga, agar adiknya tak melanjutkan aksinya, Taehyun yang tidak mudah mendengar nasihat orang apalagi dengan amarah.

"Sekarang Beomgyu sudah tahu.." ucap pelan Taehyun berbalik kembali duduk dengan benar menyandarkan kepalanya pada kursi mobil.

"Tidak apa-apa," ucap tenang Jaehyun.

Mark melirik dari spion sementara Taehyun hanya menajamkan pendengarannya menunggu kelanjutan mertuanya berucap.

"Beomgyu harus tahu, tidak hanya dingin, lembut mu. Ia juga sudah harus tau semua yang sudah kamu lakukan untuknya, ini juga setimpal Daddy suka kerjamu. Jika itu Daddy, tentu akan melakukan hal yang sama jika mereka mengusik keluarga bahkan kesayangan Daddy." ucap datar Jaehyun menjelaskan juga memberikan dukungannya.

"Terlepas dengan Beomgyu yang akan marah saat sadar nanti. Tapi itu hanya akan sebentar ia harus di tampar dengan realita, harus berpikir logis. Tidak semua di dunia itu baik" lanjut Jaehyun tersadar akan lebih mengajarkan putrinya banyak hal, ia baru sadar banyak bahaya yang mengintai putrinya mengingat putrinya ini sangat lemah dan mudah di kelabui.

"Taehyun. Kamu adalah orang yang logis, tak apa ajarkan semuanya pada istrimu. Tak perduli kamu akan mendapatkan tentangan dari Beomgyu sendiri, namun kamu harus tetap melakukannya"

"Benar, kita tentu tak bisa disisi Beomgyu setiap saat. Ada kalanya kita pasti ada halangan. Jadi buat ia menjadi cerdik dalam hal ini pada pandangan dunia, kamu juga seorang ketua mafia tentu hal ini sangat muda untuk mengajar Beomgyu" tambah Mark.

Taehyun mengangguk.

























T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang