12-✾

752 54 4
                                    

✴✴✴

Di perjalanan, lampu merah menyala segera Jaemin bersiap menurunkan standar satu motor sport yang di kenakanya, melihat itu Taehyun tersenyum kecil.

Beomgyu memukul dada Taehyun, "Itu benar lucu" ucap Taehyun membela diri.

Beomgyu tak berucap ia semakin memeluk Taehyun. Taehyun seketika memiliki niat jahilnya, ia memajukan motornya, lebih dekat di samping belakang Jaemin. Lalu memegang bagian belakang motor, mendorongnya ke kanan, Jaemin ikut miring ke kanan dengan kakinya yang ia jadikan tumpuan, kaki kirinya menjadi sedikit tergantung. Lalu tak lama, Taehyun kembali mendorong ke kiri, kembali juga Jaemin ke kiri dengan menjadikan kaki kirinya sebagai tumpuan, kembali kaki satunya menggantung saat akan kembali melakukan aksinya, Jaemin sudah berbalik, Beomgyu langsung tertawa.

Jaemin langsung turun dari motor standar selalu stand bye.

Jaemin memukul dan meninju kecil lengan kiri Taehyun, lalu memutar kunci mematikan mesin motor milik Taehyun. Sambil dengan kekehannya Taehyun menyalakan kembali motornya, belum puas Jaemin berbalik dan langsung menekan salah satu tombol di bagian kanan motor sport ada gambar simbol seperti ini. Di sana 🎧 ia menekannya tombol berlawanan, sebelumnya tangan Taehyun sudah menolaknya namun Jaemin masih tak menyerah dan berhasil membuat Taehyun sedikit kesal. Karena ia berhasil menekannya.

Jaemin mengangkat tangannya membentukan jari tengah pada Taehyun, empunya hanya tersenyum lalu menekan kembali tombol yang sudah di tekan Jaemin.

"Tyun, tidak boleh isengin kak Nana.. Tapi boleh deng, seru juga mumpung kakak Nono nggak ada" ucap Beomgyu.

"Ada atau tidaknya Bang jen, aku akan terus mengusiknya" ucap Taehyun.

"Tyun kenapa sejahil itu sama kakak Nana, seperti menaruh dendam"

"Memang, aku sangat dendam dengannya. Dia juga selalu mengusiliku daripada aku yang di usili lebih baik aku duluan yang mengusiknya"

Beomgyu kembali tersenyum, lalu ikut menekankan tombol berlawanan yang di tekan Jaemin, punggung tangannya langsung mendapatkan geplakan dari Taehyun.

"Tyuun.."

"Jangan ikutan mengusikku," ucap Taehyun dengan nada sedikit kesal.

"Memang itu untuk apa?"

"Penghubung komunikasi antar pengedara motor sport, ini terhubung otomatis pada helem masing-masing anggota UNCLEAR. kami berkomunikasi melalui ini"

Beomgyu mengangguk, "Beomie pikir Tyun sedang mendengarkan musik"

"Bisa saja, namun kan sekarang sudah ada undang-undangnya. Jadi bisa saja kalau di tempat sepi atau sedang macet, tapi juga masih dengan aturan"

"Kok helem Beomie tidak ada?"

"Nanti aku pesankan helem khusunya."

"Tyun.."

"Tak masalah, uang.. Uangku. Aku kerja untuk menyenangkan diri, juga untuk mu dan anak-anak kenapa mesti memikirkan hal yang merepotkan"

"Kamu terlalu berani ih,"

"Kenapa? Aku kan memang begini"

Beomgyu tak ingin bersua lagi, ia mengusap dada Taehyun agar meredakan kekesalan suaminya itu, walaupun nada bicara Taehyun tenang namun Beomgyu tahu ia sedang kesal.

Di perjalanan, tiba-tiba motor sport di depan Jaemin terjatuh, penggunanya sempat terguling lalu terjerbab, beruntung Jaemin dan Taehyun berkendara dengan berjarak jadi tak terjadi kecelakaan beruntun.

Jaemin menepikan motornya, disusuli Taehyun.

"Are you okey?" ucap Jaemin, yang membantu korban, Taehyun membangunkan motor sport tersebut, sementara Beomgyu ikut membantu memunguti barang yang berserakan.

Jaemin ikut membantu melepaskan helem si korban, Beomgyu sempat tertegun karena ternyata si korban adalah perempuan, berbeda dengan Taehyun yang sudah tahu sejak awal.

"Apa ada yang terluka?" tanya Jaemin, wanita tersebut menunduk memeriksa kakinya, "yea i'm okey" ucapnya

Taehyun berdiri di sisi Jaemin, memperhatikan si korban, sudah menghubungi keluarga mu?" tanya Jaemin, Beomgyu meletakkan barang si korban di dekat motor sport yang sedikit lecet itu. Lalu berdiri di sisi Taehyun, ikut menatap korban sesekali menengok ke arah jalan sakiranya jemputan si korban datang mengingat ia mengangguk kala Jaemin bertanya soal ia yang sudah menghubungi keluarganya.

Namun kembali wanita itu menunduk memeriksakan kakinya, yang mungkin dirasanya sudah sakit. Benar saja saat ia sedikit mengintip celana jeansnya yang sudah robek darah segar yang sudah agak banyak terlihat di lututnya. Beomgyu bergidik ngeri, memalingkan wajahnya, ikut merasakan sakit pada luka si korban. Taehyun langsung berlutut dengan satu kakinya, merobek celana jeans korban sebelumnya ia berucap 'maaf' karena bersikap lancang. Terlihat jelas luka tersebut, ada juga goresan lain di tulang kering.

"Duduklah" ucap Taehyun, wanita itu terus menatap Taehyun yang bersikap jentel itu.

Jaemin melirik Beomgyu sebentar, lalu segera bertindak membantu. Menggantikan pekerjaan Taehyun.

















T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang