17-✾

606 47 2
                                    


✴✴✴

Sejam kemudian.

Mereka, para istri keluar, Jaemin lebih dulu. Ia melirik Taehyun yang menunduk, menyembunyikan wajahnya lalu dengan cepat mengosok matanya dengan lengan kirinya, dan cepat kilat ia menurunkan kaca mata hitam milik Jeno.

Jaemin tersenyum kecil, dasar benar-benar sok kuat padahal hatinya kek hello kitty batin Jaemin meledek sikap dingin Taehyun.

"Kalian mau kemana?" tanya Jeno yang bangun dari duduknya, menatap bingung pada para wanita yang berjalan ke pintu keluar ruangan.

"Mau healing" ucap Haechan.

"Healing?" ucap bingung Hueningkai mengulang kata Haechan.

"Ya, kata kak Kkura di belakang ada permainan air, karena tempatnya yang memang di sekitar permandian dan tempat wisata, jadi begitulah" ucap Jaemin.

"Apa yang paling ingin kalian naiki? Di sana ada wahana air baru, mau mencobanya?" ucap Dino yang bangkit. Menatap pihak dominan.

"Kamu mau ikut? Siapa yang ajakin?" tanya Sakura pada suaminya, Dino.

"Eh beib!" ucap Dino tak terima Sakura tak mengikut sertakannya.

"Bang Dino malu anjir sama jaket kulitmu!" ucap Soobin menatap kaget Dino merengek.

"Apa salahnya, laki-laki juga manusia!" ucap kesal Dino.

"Oke oke.." ucap Soobin.

"Oke. Sepakat pergi bersama" ucap final Mark, ia menarik lengan atas Taehyun agar ikut bangkit.

"Ayo aku tak sabar," ucap Hueningkai yang bangkit dari dudukannya di lantai mengemas barangnya, hanya mengambil jaket dan dompetnya yang sempat ia lepaskan.

"Oke," ucap Haechan.

Para istri jalan lebih dulu, Haechan terus merangkul pundak Beomgyu. Seakan tak memberikan cela untuk Taehyun mendekat, ia tahu semua dominan merencanakan Taehyun dan Beomgyu berbaikan, terbukti dengan mereka yang mendorong pelan Taehyun lalu Yaeonjun bergerak lebih dulu menyambar istrinya untuk jalan bersama. Disusul Dino dan Sungchan.

"Beomie harus sama kakak terus, nanti kamu hilang lagi" ucap Haechan berbisik pada Beomgyu.

"Sial! Haechan mempersulit semuanya" gumam kesal Jeno

"Sabar, aku akan mengajaknya. Kamu juga segera mengambil Jaemin" ucap Mark.

Taehyun hanya diam, mengikuti rencana ipar dan sahabatnya yang lain. Sebenarnya jika Taehyun mau tampa bantuan siapapun ia sudah langsung menguasai Beomgyu, hanya saja suasana hatinya belum benar-benar membaik masih ada kekesalan di hatinya.

"Jangan terlalu lama Hyun, Beomgyu sedang hamil.." ucap Hueningkai yang sudah berada disisinya. Kedua iparnya sudah berada di depan, melihat Mark sedikit cekcok dengan Haechan, sementara Jeno mengambil tindakan fisik. Menggendong tubuh istrinya.

Taehyun berjalan lebih dulu, karena Haechan benar-benar tak memberinya cela bahkan berani berdebat dengan Mark.

"Lihat! Taehyun mengerti semuanya, kamu jangan gini dong yang," ucap Mark menegur tindakan Haechan.

"Dedeku juga dalam suasana yang kurang baik! Jangan membuat ku sulit, aku sedang melakukan tugasku." ucap Haechan menarik tangan Beomgyu.

Mark menghela nafasnya.

.

Kini mereka berkumpul di tempat wahana air baru yang lagi ramai di berbincangkan pengunjung kafe.

Flyboard water jet.

"Kalian. Mau mencoba langsung atau mau memakai pemandu?" ucap Dino bertanya.

"Aku dengan ahlinya saja," ucap Hueningkai.

"Lah!?" ucap bingung Jeno,

"Aku penakut kak, bukan superhiro" ucap Hueningkai.

"Yang lain?" lanjut Dino.

"Sendiri" ucap serempak Mark, Jeno, Sungchan dan Taehyun.

Sedangkan para bujang yang lain lebih memilih di pandu dengan ahlinya. Mereka belum benar-benar sematang itu menguji nyali, apalagi ini hal pertama.

"Jiahk ketahuan banget jiwa bapak-bapak kita yak haha.." ucap Dino melihat hanya pria yang sudah menikah yang mengambil jalan memainkan wahana itu sendiri, lebih tepatnya memimpin sendiri.

"Haha.. Benar bapak-bapak.. Bapak muda eak!" ledek para bujang bersamaan, sambil bersorak. Sangat riuh.
















T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang