30-✾

521 40 2
                                    

✴✴✴

Setelah beberapa menit beristirahat, lebih tepatnya menunggu keadaan Beomgyu benar-benar baik, mereka akhirnya akan melanjutkan perjalanan. Saat Beomgyu sudah naik dan memeluk Taehyun dari belakang, tangan kiri Taehyun menyentuh punggung tangan Beomgyu yang sama-sama mengenakan sarung tangan.

"Tyun, Beomie kok ngantuk ya?" ucap Beomgyu. Taehyun menengok sebentar lalu menaikkan kaca helemnya.

"Jangan tidur," ucap Taehyun langsung menjalankan motornya ke samping motor para bujang yang belum bersiap.

Hueningkai menatap Taehyun. Suara motor masih menyala, "kenapa?" tanya Hueningkai.

"Air," ucap Taehyun, Hueningkai langsung berjalan ke Anton karena laki-laki itu lah yang membawa beberapa makanan dan minuman di tas ranselnya. Dia tim konsumsi di jalan.

Hueningkai kembali, Taehyun hanya menggerakkan tangannya membentuk jempol menunjuk kearah Beomgyu. Mengerti Hueningkai memberikannya pada Beomgyu.

"Mau mimpin jalan nggak?" tawar Seunghan mendekati keberadaan Taehyun.

"Kalian saja," ucap Taehyun, Seunghan mengangguk lalu berjalan menaiki motornya.

"Duluan," ucap Hueningkai yang sudah duduk di atas motornya. Lalu memimpin jalan si susul bujang lainnya, Taehyun menengok ke belakang, melihat kakak dan iparnya sebentar.

Mark mengangkat tangannya membentuk jempol, Taehyun mengangguk dan menjalankan motornya menyusul anggota lainnya, lalu di susul kakak dan iparnya mengekori.

"Tyun kita langsung ke Mansion Papa ya," ucap Beomgyu

"Tidak. Kita langsung balik Mansion kita dulu, si kembar biar aku yang jemput"

"Aa~! Nggak mau, kita harus langsung kesana!" percakapan mereka tentu di dengan anggota UNCLEAR, termasuk ipar.

"Oke," ucap mengalah Taehyun. Jeno tersenyum mendengar Taehyun begitu cepat mengikuti kemauan Beomgyu, padahal tadi terdengar tegas ia menolak.

"Jadi kalian langsung ke Mansion Papa Taehyung?" tanya Sungchan mencoba memastikan

"Ya." ucap Taehyun terdengar enggan.

Beomgyu ikut tersenyum, saat mendengar tawa semua orang. Sementara Taehyun hanya terdiam ia dongkol.

Taehyun memasuki pekarangan Mansion, setelah penjaga membukakan pintu gerbangnya.

Beomgyu segera turun, melepaskan helemnya dengan di bantu Taehyun. Setelah telepas Beomgyu langsung berlari masuk tampa menunggui Taehyun.

Dengan langkah cepat sembari tersenyum, Beomgyu menaiki tangga menuju kamar Taehyun. Semakin dekat ia semakin mendengar suara si kembar sedang berceloteh bersama, entah apa yang tengah mereka bahas.

Pintu kamar memang sengaja di buka, sangat memudahkan Beomgyu untuk langsung melihat keberadaan si kembar. Tersenyum kala pandangannya melihat ibu Taehyun yang duduk di karpet berbulu mengawasi si kembar yang bersibuk memunggungi neneknya, keduanya sangat berdekatan, seperti menyembunyikannya dari sang nenek.

Beomgyu semakin masuk, dan tersenyum senang melegakan karena rasa rindu terlepaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beomgyu semakin masuk, dan tersenyum senang melegakan karena rasa rindu terlepaskan.

"Ddeonu.. Wonie.." ucap Beomgyu yang sudah menyamakan tingginya dengan si kembar.

Sunoo dan Jungwon langsung berbalik, Beomgyu melihat apa yang di kerjakan si kembar. Ternyata memainkan game offline dengan ponsel neneknya, Beomgyu tebak pasti si kembar mengambilnya diam-diam.

"Nda!" ucap senang si kembar langsung berlari, melupakan ponsel yang di mainkan secara rahasia.
Tubuh Beomgyu langsung di terjang, hampir terjatuh kebelakang beruntung Kaki Taehyun menahannya, lebih tepatnya tulang kering. Entah sejak kapan suaminya sudah berada di belakangnya.

Jungkook langsung bangkit memeluk tubuh putra bungsunya. Taehyun merendahkan tubuhnya dan membalas pelukan wanita paru baya yang terlihat awet muda.

Si kembar lebih dulu melepaskan pelukannya, lalu melewati tubuh Beomgyu memeluk kaki Taehyun dengan Sunoo di kiri dan Jungwon di kanan. Beomgyu tersenyum, suaminya mendapatkan tiga pelukan sekaligus.

Jungkook melepaskan lebih dulu pelukannya, lalu memeluk Beomgyu yang baru berdiri.
"Kamu baik-baik saja kan sayang?" ucap Jungkook di pelukan Beomgyu tangannya mengusap punggung menantunya dengan penuh perhatian.

"Eung!" gumam Beomgyu ikut mengusap punggung ibu mertuanya.

"Yayah bawa apa? Oleh-oleh untuk Nu mana?" ucap Sunoo. Jungwon mengangguk ikut apa kembarannya katakan.

Taehyun berjongkok, menyamakan tingginya dengan si kembar. "Yayah tidak sempat mampir, karena terburu ingin menemui Ddeonu dan Wonie" ucap pelan Taehyun, si kembar langsung memasang wajah sedihnya.

Taehyun segera menambahkan,"Tapi Yayah mau ngajakin kak Nu dan kak Ni jalan dulu sebelum pulang, mau?" si kembar seketika menjadi ceria, keduanya mengangguk setuju sangat lucu. Taehyun tersenyum sembari kedua tangannya terulur menyentuh puncak kepala Sunoo dan Jungwon.

"Nda ikut ya?" ucap Beomgyu menawarkan diri.

Taehyun menatap Beomgyu, yang juga terlihat seperti Sunoo dan Jungwon. Matanya terlihat lebih berbinar dari si kembar, benar-benar hanya ada satu wanita tercantik di dunia Taehyun.

"Em" gumam Taehyun, membuat Beomgyu semakin tersenyum cerah. Jungkook yang melihat keluarga bungsunya sangat sangat ikut terhanyut akan kehangatan yang di saksikannya.


















T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang