42-✾

509 39 2
                                    




✴✴✴

"Tyun.."

"Em?"

"...."

"Kenapa? Kamu mual?" Beomgyu menggeleng.

"Lalu?"

"Tidak ada, Beomie hanya memanggil" Taehyun mengeratkan pelukannya, hari masih begitu pagi menurutnya untuk bangun. Matahari pun tak ia terima sinarnya, hari ini juga weekend, sudah sepatutnya ia sedikit bersikap malas.

"Beomie.."

"Eung?"

"Kamu tak menceritakan hal detail saat kmu di culik, apa ada yang kamu sembunyikan hmm?" Beomgyu terkikik kala Taehyun mengduselkan hidungnya yang mancung bak perosotan itu pada ceruk lehernya.

"Iya ih! Beomie juga mau ceritain, kan Tyun baru bertanya"

"Em" gumam Taehyun masih dengan sikap manjanya.

"Saat keluar tangan Beomie langsung di tarik kuat, ku pikir itu Tyun.. Tapi dari baunya beda saat mau mendongak, mereka langsung memukul tengkuk ku.." ucap Beomgyu tiba-tiba suaranya sedikit serak. Taehyun tersenyum mendengar suara tercekat istrinya.

"Iihs! Beomie kesulitan juga!" kesal Beomgyu memukul pundak Taehyun, mendorongnya agar ia bisa menggapai gelas minum di meja nakas.

"Saat sampai mereka benar-benar kasar, mengikat ku cukup kuat lihat" ucap Beomgyu memperlihatkan lebih jelas pergelangan tangannya.

"Terus Beomie nangis hahaha.."

"Nangis kok malah ketawa?"

"Ya karena Beomie merasa terancam, tapi pas Uncle itu terus menatapku dia tiba-tiba marah sama orang yang berlaku kasar padaku, mereka di pukul terus Uncle bujukin Beomie sampe di beliin semua makanan dan minuman eemm enak~!"

PLETAK~!

"Aduh!" Beomgyu menatap Taehyun marah, sementara Taehyun menatap datar.

"Kenapa di sentil!"

"Ayo bangun," ucap Taehyun langsung bangkit. Beomgyu pun ikut bangun mengejar Taehyun ke kamar mandi.

Suara bantingan pintu mengejutkan Taehyun. Berbalik dengan satu alis menaik menatap Beomgyu dengan tatapan mencurigakan.

"Kenapa masuk?" ucap Taehyun datar.

"Mandi bersama yuk?"

"Yakin?"

"Yakin."

Setelah hampir satu jam di dalam kamar setelah Beomgyu bersiap ia baru keluar, suasana sudah sangat ramai. Para maid sibuk kesan kemari dengan beberapa bawaannya.

Beomgyu semakin berjalan ke arah dapur, banyak koper di sana, namun ada satu koper yang paling mencolok menarik perhatian Beomgyu. Mengabaikan orang-orang di ruang tengah.

"Pagi menjelang siang Nona muda.."

"Haii Bibik.. " balas Beomgyu.

"Bibik ini koper apa?" tanya Beomgyu yang berjongkok.

"Semua ini peralatan nanti, dan yang di hadapan Nona itu beberapa set seragam untuk para maid, Nona mau lihat?"

Mengangguk, "Boleh?"

"Boleh dong nona.. Tapi nona harus sedikit bermain"

"Bermain?" ulang Beomgyu

"Ya. Nona harus bisa memecahkan sendiri sandinya, bisa tidak nona memecahkannya?"

"Bibik udah tau sandinya?" Bibik menggeleng.

"Inilah yang bagian serunya, tuan sedikit memberikan kita hiburan dengan memecahkan sendiri sandinya, jika kita berhasil akan mendapatkan hadiah"

"Hadiah?" mata Beomgyu langsung bersinar, hadiah adalah kesukaan Beomgyu, terlebih jika itu dari Ayahnya, ia paling suka karena bisa meminta apapun.

"Kalau begitu, biar Beomie yang pecahin yang ini ya Bik?"

Tersenyum, "iya Nona.."

"Assa!" ucap senang Beomgyu kemudian berfokus,

"Ini teka tekinya Nona muda," ucapnya menyerah kertas yang Beomgyu yakin pelajaran anak ilmiah.

"Astaga, ini kenapa soalnya seperti anak ilmiah? Ihh kan harusnya yang berhubungan sama dapur kan mereka bertemu dengan peralatan dan bahan dapur.. " dumel Beomgyu menatap kertas di tangannya.

"Auf mataku.. Huff mataku jadi burem.." ucap Beomgyu mendramasir menutup matanya, tingkahnya membuat senyum para Maid menjadi terhibur.

Beomgyu memasukkan sandinya beberapa kali, namun masih belum terbuka.

"Soal perhitungan dan perkiraan jangka panjang ini cuma Tyun ahlinya.."

"Mau ku bantu?" Beomgyu tersentak, suara rendah tiba-tiba berada di belakangnya.

Menengok sebentar lalu sedikit menggeser tubuhnya, empunya langsung merapatkan kakinya yang sudah terlipat bersila pada pinggang Beomgyu.

"Lakukan seperti ini.." ucapnya, Beomgyu langsung berfokus memperhatikan tangan dengan jari panjang itu memegang gembok.

"Dari sini, dan bawah." ucapnya kembali, Beomgyu hanya megangguk.

"Kanan, kana, atas, atas.." ucap Beomgyu melihat jempol itu bergerak.

"This is how you do it," Beomgyu tersenyum.

"WAAAH KANG TAEHYUN!!" ucap Beomgyu bangga sambil bertepuk tangan pelan, Taehyun hanya terdiam memperhatikan wajah istrinya.

"Ih! Ada bahasa inggrisnya, kenapa bukan dari bahasa kita kan kita asli or—"

"Apa?" potong Taehyun, melihat apa yang Istrinya keluhkan lagi.

Taehyun langsung menekan simbol yang terlihat seperti bunga bintang koperpun langsung terbuka, membuat Beomgyu tersentak, dan Taehyun tersenyum tipis, menahan tawanya.

"Woah berhasil!"

"NDAA!!" teriak Jungwon saat memasuki ruang dapur, di sampingnya ada Sungshoo.

























T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang