47-✾

535 33 1
                                    


✴✴✴

Beomgyu bersama deretan balita sudah menunggu di area kebun kecil milik Bubunya, tempat yang sebelumnya kandang dua kelinci gemuknya.

"Nda?" ucap Sunoo menempelkan pipinya pada pipi Beomgyu.

Beomgyu tersenyum, memeluk tubuh kecil Sunoo.

"Kenapa Nda sedih?" tanya lembut putrinya.

"Dulu, tempat ini adalah rumah kecil kelinci gemuk Bubu, teman bermain Nda dulu waktu kecil.."

"Mana kelincinya?" tanya polos Sunoo

"Mati, makanya sekarang jadi kebun" Sunoo langsung memeluk leher Beomgyu tak lama Beomgyu mengangkat wajahnya melihat 4 orang yang di tugaskan Daddy nya. Mata Beomgyu menbulat kala salah satu dari mereka adalah orang yang di kenalinya.

Berdiri menatap lekat pada sosok di depannya, sementara yang Beomgyu yakin adalah ketua dari petugas yang di percayakan Daddynya sedang berbincang dengannya di gazebo.

"Hai.." ucap sosok tersebut duluan. Beomgyu tak membalas sapaan ramah tersebut dengan baik, malah sebaliknya.

"Ngapain kamu disini?" tanya sinis Beomgyu

"Apa lagi? Ya kerja" ucap santainya

"Masa seorang putri orang kaya kerja pegawai kebun?"

Mendengar perkataan remeh dari gadis yang jauh lebih muda dirinya itu membuat tangannya mengepal. Belum ada yang menyadari kehadirannya selain Beomgyu sebab orang tersebut memang sengaja menghampiri Beomgyu lebih dulu.

"Kamu meremehkan kerjaku? Aku bukan gadis manja seperti mu, yang apa-apa di lakukan Daddy, kakak atau pun suami.. Bahkan hampir semua orang kamu jadikan budakmu?"

Beomgyu yang akhir-akhir ini memang sulit mengontrol emosinya langsung saja menarik rambut yang di tata rapi dengan di sanggul itu. Membuat para anak-anak terkejut, si kembar bahkan sudah ikut memukul kaki si pegawai.

"Woi! Ngapa tu bayi beruang ku ngamok?!" ucap Jeno yang langsung bangkit dari baringan santainya bermain ponsel, ia hanya melihat dari sudut matanya namun keriuhan si kembar membuat fokusnya teralihkan.

Berlari, bersamaan dengan itu dari arah kanan, dimana Taehyun sedang membantu penyiapan dengan Bubu ikut melesat, di tambah Mark yang melihat persaingan yang mungkin sama-sama kuat, dan Sungchan yang memang lebih dekat jaraknya dari keempatnya berlari.

"Hei kenapa ini, slow slow slow.." ucap Sungchan menarik tangan Beomgyu dari rambut lawan Beomgyu begitu juga dengan tangan si lawan Sungchan tarik agar sama-sama terlepas.

"Aauf! Kepalaku jadi sakit!" ucap kesal empunya, Sungchan menengok dan cukup terkejut dengan orang yang Beomgyu jambak, tak heran Sungchan melihat Beomgyu menggila sebab orangnya adalah perempuan dari pelelangan.

"Naya?" ucap Taehyun saat sampai lebih dulu dari Jeno dan Mark.

"Hyunnie~! Istrimu menjambakku.." ucap manja wanita tersebut bergelayut di lengan Taehyun.

"Argh! Lepaskan!" ucap Beomgyu menyingkirkan tubuh Naya dari lengan Taehyun, dan berganti dirinya yang memeluk lengan suaminya.

"Kamu!" ucap kesal Naya yang akan mendorong keras Beomgyu namun keburu di tarik tangan Jeno

"Heeeeeeeii.. Sadar tempat cantik," ucap Jeno menatap remeh pada Naya, kemudian melepaskan dengan cepat tangannya dari pergelangan tangan Naya, hanya saja cara Jeno melepasnya benar-benar terlihat menyebalkan bagaimana tidak ia melepas dengan ekspresi wajahnya yang jijik seakan habis memegang kotoran.

Mark langsung menarik anak-anak, sedikit berjarak sebab di Beomgyu sudah ada Taehyun, Jeno dan Sungchan.

"Nda.." tangis kecil Sunoo, sementara Jungwon masih terlihat marah dengan wajahnya yang terlihat merah.
Mark memeluk si kembar, menenangkan keponakannya itu.

"Ada apa ini?" ucap datar Jaehyun yang berjalan mendekat, ia tak melihat kejadian karena sibuk bercerita hal penting. Ia hanya mendengar suara keributan yang samar dari anak-anak.

Naya langsung menunduk lemah, tak berdaya seperti orang yang benar-benar di tindas dengan orang kaya.

"Beomie?" ucap Jaehyun menatap putrinya.

Beomgyu yang melihat wajah Daddynya yang terlihat akan menghakiminya menjadi kaget, apa Daddynya tak mempercayai? Kenapa melihat kelemahan Naya Daddynya langsung menarik kesimpulan sendiri.

"Maafkan pegawai baru saya Tuan, dia memang belum berpengalaman dalam bekerja, tapi dia cukup cekatan. Tolong maafkan tuan" ucap sesal pria berusia 50 tahun itu.

Menepuk lengan Naya, "cepat minta maaf" ucapnya kembali, Naya segera melakukan ektingnya.
Jeno, Sungchan dan Taehyun mendengus, sementara Beomgyu melakukan rolling eyes.

Beomgyu mendongak menatap Taehyun, dengan tatapan mengejeknya 'ini gadis yang kamu suka dulu?'

Beomgyu memilih mengikuti permainan wanita penyuka suaminya itu.
"Maafkan perlakuan kasarku," ucap Beomgyu memasang wajah sedihnya, ia tak berpura-pura dalam kesedihannya ia benar-benar sedih karena Daddy yang tergoyahkan.

"Kalau begitu lanjutkan pekerjaanmu." ucap Jaehyun tangannya terulur akan menyentuh pucuk kepala Beomgyu, namun Beomgyu langsung menghindar dengan berjalan ke arah Mark bersama para anak-anak.

Jaehyun merasa aneh dengan penolakan putrinya, ia menatap Taehyun, Jeno dan Sungchan namun ketiganya langsung melengos menyusul Beomgyu.

Jaehyun mengusap tengkuknya, berpikir keras akan kesalahan apa yang di lakukannya.






















T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang