44-✾

468 35 11
                                    


✴✴✴

"Jadi Isa adalah putri dari Uncle Dongwook?" tanya ulang Beomgyu. Mendapatkan anggukan dari Taehyun.

"Kok bisa tau?" tanya Shotaro.

"Semalam, saat aku mengeceknya di rumah sakit aku melihat Isa di sana,"

Beomgyu berdiri, "Kamu samperin dia ya?!"

"Tenang, Beomie.." ucap Taehyun menarik tangan Beomgyu lembut, untuk duduk kembali di sampingnya.

"Aku hanya melihat dari jauh dan menemui langsung dokter yang menangani mereka," ucap Taehyun

"Bagaimana kata dokter?" tanya Haechan.

"Semua normal, walaupun terjadi beberapa patah tulang dan sedikit geger otak"

"Sama Sungho gimana?" ucap Beomgyu, yang langsung mendapatkan delikan tajam dari Taehyun.

"Ups! Maaf nggak lagi hehe.." ucap Beomgyu memeluk Taehyun.

"Soal Naya bagaimana?" ucap Haechan. Mendengar itu sekarang gantian Beomgyu yang melepaskan pelukannya dan mendelik tajam pada Taehyun.

"Beom.. Beomie.." ucap pelan Taehyun, takut istrinya marah.

Jaemin yang melihat ketakutan Taehyun dalam hati tertawa ngakak.

"Ia balik ke rumah Ayahnya." ucap malas dan sinis Taehyun karena Haechan mengangkat cerita yang tidak penting.

"Kamu menghawatirkannya kan! Aku baru ingat semalam setelah kamu keluar dari rumah itu, kamu tidak temuin aku lebih dulu. Tapi pergi ke perempuan itu! Hanya Heeseung yang menemani ku!" ucap marah Beomgyu dengan wajah jengkelnya.

"Beomie.. Beomie tenang dulu, sayang.."

"Anjir sayang!" ucap Yeonjun

Siulan ledekan terjadi, namun Beomgyu langsung melepaskan tangan Taehyun yang memegang tangan kanannya. Beomgyu langsung berlalu, masuk tampa menengok atau pun mendengar perkataan Taehyun lagi.

Taehyun menatap tajam pada mereka semua.
"Harusnya hal ini jangan di ungkit!" ucap kesal Taehyun.

"Bukan begitu Hyun, rasa penasaran kita juga lebih tinggi bro," ucap Dino.

"Beomgyu marah, kalau soal ini agak susah bujuknya" ucap frustasi Taehyun.

"Iyalah ini soal hati bro" imbuh Sungchan.

Taehyun hanya diam, dan ikut menyusul ke dalam rumah besar dan mewah itu.

Mereka saling pandang, "Apa aku keterlaluan?" ucap Sungchan.

Keheningan terjadi, mereka langsung menjadi sendiri sendiri.

"Ayah.."

"Kenapa kamu tak bilang kalau Taehyun itu seorang mafia?"

"Naya juga tidak tahu Yah.. Waktu itu Naya cuma tahu ia adalah bungsunya Uncle Taehyung"

"Kenapa juga kamu bertindak bodoh di depannya waktu itu, kalau sudah begini akan sulit kamu mendekatinya!"

"Ayah.. Ayah tenang saja, Naya akan berusaha untuk mendekati Taehyun lagi"

"Jangan main-main Naya! Anak ingusan yang pernah kamu bawa ke rumah itu sudah menjadi pria yang berbahaya!"

"Tidak, Naya yakin Taehyun masih menyukai ku Ayah, dulu ia sampai rela meluangkan waktunya padaku.."

"Itu dulu!"

"Ayah.. Percayakan semuanya padaku.. Em?"

"Terserah mu, asal jangan sampai perusahaan Ayah kenapa imbasnya"

Naya mengangguk, lalu tersenyum senang kala ia mendapatkan dukungan penuh dari Ayahnya untuk mendekati Taehyun lagi. Mengingat dulu Ia memang menganggap remeh Taehyun karena masih terlalu anak-anak menurutnya.

Ayahnya juga menolak Taehyun dulu saat pertama kali sekaligus terakhir kalinya Naya membawa Taehyun ke rumahanya.

"Taehyun..." senyum bahagia dan licik milik Naya terbit membayangkan rencananya akan berhasil.






















T. B. C

205x313 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang