Vian berlari keluar ruang UGD sembari menutup mutunya menggunakan sebelah tangannya dan yang sebelah lagi memegang dadanya. Ia seperti kesulitan bernafas.
Semua itu tidak lepas dari pandangan Retha. Tanpa berpikir panjang ia berjalan mengikuti Vian, kebetulan ia juga telah selesai dengan pasiennya.
Retha berjalan mengikuti Vian di belakangnya secara diam-diam.
Akhirnya Vian berhenti ketika sudah sampai di taman rumah sakit. Di sana ia bernafas sambil memegangi kedua lututnya.
Ia mulai mengatur nafasnya. Pandangannya yang tadinya kabur mulai jelas dan Vian melihat sepasang kaki yang memakai sepatu khas dokter berdiri di hadapannya. Ia melihat orang itu dan tersentak kaget.
"Dokter Retha?!"
Bukannya menjawab Retha terus mengusap-usap punggung Vian dengan lembut.
"Terimakasih." ucap Vian setelah merasa lebih baik
"Sama-sama." jawab Retha sambil tersenyum pada Vian
Senyuman Retha membuat hati Vian bertambah tenang sekaligus terpukau. 'Cantik,' ucapnya lagi dalam hati.
Retha menuntun Vian untuk duduk. Awalnya ia hanya diam sambil menatap langit malam tapi kemudian ia bersuara.
"Kalau boleh tau, apa yang terjadi?" tanya Retha hati-hati
Vian menatap Retha dengan pandangan yang sulit diartikan kemudian menatap ke depan.
"Kakak saya meninggal dalam kecelakaan mobil sementara ayah saya masih di rawat." ucap Vian sambil menatap Retha
"Dan itu semua terjadi di depan mata saya." sambung Vian lagi
Sontak Retha langsung memeluknya dengan erat. Tidak terasa butiran air mata membasahi pipinya.
"Kamu yang sabar ya," ucap Retha lagi.
Vian hanya terdiam dan balas memeluk Retha. Ada rasa hangat yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
***
Secara kebetulan Retha bisa pulang bersama Dahlia malam ini. Sudah lama rasanya mereka tidak pulang bersama karena jadwal yang bertabrakan.
Retha dan Dahlia berjalan menuruni lift bersama. Ketika pintu lift terbuka terlihat dokter Vian yang masih mengenakan baju operasi serta jubahnya.
"Dokter Vian, anda belum pulang?" ucap Dahlia yang terlihat antusias
"Belum, saya ada kunjungan ke kamar pasien. Mari." jawab Vian setelah itu pintu lift tertutup.
Dahlia penasaran, kenapa kelihatannya Retha akrab sekali dengan dokter baru itu. Ia akan bertanya pada sahabatnya tapi tiba-tiba perutnya berbunyi dan mengundang tawa Retha.
Saat sedang di lampu merah dekat apartemen, tiba-tiba saja Dahlia mengungkapan perasaannya yang membuat Retha sangat terkejut.
***
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
FOLLOW MY INSTAGRAM: @jwriter00
Koala Kecil 🐨🐨🐨

KAMU SEDANG MEMBACA
B.I.L (Because I Love)
Teen FictionSejak insiden itu, Retha dipaksa menikah dengan Evan. Sementara itu ia memiliki perasaan romantis dengan orang lain yang juga satu profesi dengannya. Ketika Retha sudah membuat keputusannya, orang yang telah membuat hidupnya menderita kembali masuk...